29 Tahun mentok disengketa lahan, KEK Mandalika diresmikan Jokowi
Jokowi menegaskan permasalahan sengketa lahan yang berlarut-larut menjadi penyebab utama kaburnya investor yang ingin menanamkan modal di daerah tersebut. Hal ini, kata Jokowi juga terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Peresmian itu setelah menunggu sekitar 29 tahun karena terkendala pembebasan lahan.
"Bicara Mandalika sudah hampir 29 tahun tidak rampung, karena urusan pembebasan tanah atau lahan," ujar Jokowi di peresmian KEK Mandalika di Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Jumat (20/10).
Jokowi menegaskan permasalahan sengketa lahan yang berlarut-larut menjadi penyebab utama kaburnya investor yang ingin menanamkan modal di daerah tersebut. Hal ini, kata Jokowi juga terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia.
"Waktu saya ke sini, saya tanyakan masalahnya apa. Apakah tanahnya mahal atau masyarakatnya tidak mendukung, ternyata mendukung," tegasnya.
Permasalahan sengketa lahan, lanjut Jokowi, berkutat kepada selembar kertas, yakni payung hukum untuk pembebasan lahan yang tidak ada karena takut semua.
"Gubernur takut, bupati takut. Saya rapatkan di istana, keluar inpres setelah itu tidak ada dua bulan setelah itu bayar dan lancar," jelasnya.
Berangkat dari itu, Jokowi meminta seluruh pihak agar bekerja lebih detail. Jika tidak, pekerjaan kawasan ekonomi khusus Mandalika tidak akan selesai-selesai.
"Saya kalau tidak ke lapangan tidak ngerti. Kalau tidak detail sampai 100 tahun juga tidak selesai. Karena ini sebuah proyek program berdampak kepada masyarakat harus diselesaikan," tegas Jokowi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, pembangunan KEK Mandalika merupakan bagian dari 12 KEK yang telah di tetapkan pemerintah. Dari 12 KEK tersebut, delapan di antaranya KEK manufaktur dan empat KEK kepariwisataan.
"Dengan di operasikan pembangunan KEK Mandalika, diharapkan dapat mendorong industri pariwisata dan kesejahteraan masyarakat di NTB," sambungnya seperti diberitakan Antara.