3 Helikopter disiapkan pantau arus mudik di Pantura Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, untuk melakukan pemantauan dan penanganan arus mudik Lebaran 2017 sebanyak 3 unit helikopter akan disiagakan dan diterjunkan di sepanjang jalur Pantura, Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, untuk melakukan pemantauan dan penanganan arus mudik Lebaran 2017 sebanyak 3 unit helikopter akan disiagakan dan diterjunkan di sepanjang jalur Pantura, Jawa Tengah.
Ketiga heli itu terdiri dari heli milik Polda Jateng, Penerbad TNI-AD dan heli milik Basarnas Kantor Semarang. Heli dari Polda Jawa Tengah akan difungsikan sebagai pemantau arus lalu lintas mulai H-7 sampai H+7 Lebaran yang akan berlangsung mulai dari tol Brebes sampai tol Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
"Kalau bisa, polisi pasti ada (heli) kan, mobile satu. Biarkan itu untuk checking trafficnya," kata Ganjar di sela-sela pemantauan jalur mudik tol Pekalongan-Tegal, Jawa Tengah Rabu (14/6).
Kemudian untuk heli Basarnas Kantor Semarang akan digunakan untuk melakukan upaya rescue atau tindakan pertolongan jika ada korban kecelakaan maupun para pemudik yang mengalami kelelahan selama perjalanannya.
Heli dari Basarnas yang menurut rencana akan diujicobakan Kamis (15/6) besok akan disiagakan di wilayah Gringsing, Batang yang diprediksi akan terjadi kemacetan. Kegiatan ujicoba heli Basarnas ini akan berlangsung sekira pukul 15.00 WIB, dihadiri oleh Kepala Basarnas Pusat, Komisi V DPR RI dan Kementerian Perhubungan.
"Untuk rescuenya saya minta Basarnas. Gringsing menjadi tempat yang kira-kira kita hitung titik kemacetan baru. Terus kemudian ini yang akan kita siapkan. Helikopter SAR akan ditaruh di sana," ungkapnya.
Selain heli Polda Jateng dan Basarnas, Ganjar juga menjelaskan akan turut menurunkan heli tambahan dari Penerbad-TNI AD Kodam IV/ Diponegoro. Heli dari Penerbad ini akan disiagakan di Lapangan Udara Markas Angkatan Darat (Lanumad) yang bermarkas di belakang Bandara International Ahmad Yani Kota Semarang.
"Saya minta cadangan ke Kodam IV/ Diponegoro ada Penerbad disini biar standby minimal satu lagi," ungkapnya.
Dengan 3 heli ini, Ganjar berharap akan lebih mendukung operasional dan kinerja dari pemantauan arus mudik Lebaran 2017 ini. Sehingga tidak akan terjadi korban mudik yang terjadi pada tahun sebelumnya.
"Maka kira-kira ada tiga. Kalau ada tiga nanti kita harapkan standby semua, mudah-mudahan ada sesuatu yang sifatnya darurat yang ada di sana cepat itu bisa ambil tindakan. Mudah-mudahan sistemnya lebih baik," ujarnya.
Ganjar mengungkapkan mobilitas ke-3 heli ini selain berdasarkan hasil pemantauan para petugas gabungan di posko yang tersebar juga dari pantauan kamera CCTV yang telah dipasang. Jika diperlukan untuk diterbangkan dan melakukan penyelamatan atau evakuasi maka heli akan beroperasi.
"Sama kamera lha nanti sambil laporan-laporan yang ada disitu seandainya perlu kemudian perlu tindakan ngecek wah macetnya panjang, ya helinya diterbangkan. Harus diambil tindakan. Sekarang semua lebih bagus karena tugasnya sudah jelas polisi. Nginduk, ngikuti keputusan dari kepolisian,"jelasnya.
Berdasarkan pemantauan Ganjar beserta rombongan Rabu (14/6) hari ini, jalur mudik tol di Pekalongan masih dalam proses pemasangan rambu-rambu dan spotlight pembatas kanan kiri jalan. Sebanyak kurang lebih 5 rest area telah dipersiapkan dan dalam proses pengerjaan.
Untuk mengantisipasi adanya gangguan debu dan penerangan, petugas dari Jasa Marga dan Waskita sebagai pihak pengerjaan proyek tol akan menyiapkan alat penerangan dan pembersihan debu.
"Sepanjang tol akan dipasang tonggak dengan spotlightnya. Lampu juga masih dalam proses pemasangan. Untuk debu nanti akan secara rutin disiram dengan menggunakan mobil tangki," pungkas Ganjar.