3 Peralatan canggih tim SAR cari pesawat Lion Air jatuh di Karawang
Belum diketahui nasib seluruh penumpang pesawat.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jurusan Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Pesawat mengalami hilang kontak pukul 06.33 WIB. Pesawat dengan tipe Boeing 737 Max 8 itu mengangkut 189 penumpang.
Belum diketahui nasib seluruh penumpang pesawat. Tim SAR telah mengerahkan peralatan-peralatan canggih untuk mencari pesawat dan penumpang. Berikut peralatan itu:
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Robot penyelam
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menerjunkan alat "Remotely Operated Vehicles" (ROV) atau robot penyelam untuk mencari titik keberadaan pesawat Lion Air JT-610. Pesawat nahas itu diketahui jatuh di perairan Tanjung Karawang, tepatnya di area Mike, lapangan minyak lepas pantai blok ONWJ milik Pertamina.
"Kita terjunkan robot penyelam untuk melihat karakteristik di bawah air," ujar Juru bicara Basarnas Jawa Barat, Joshua Banjarnahor.
KN SAR 244
Kepala Basarnas Muhammad Syaugi mengatakan, Basarnas telah memberangkatkan armada seperti kapal untuk menemukan pesawat dan penumpang. Kapal yang diterjunkan adalah KN SAR 244. Kapal ini mempunyai kecepatan maksimal 30 Knot dengan 3 Mesin penggerak yang bisa mempercepat respon time apabila ada kecelakaan yg tidak kita inginkan. "Ada sekitar tiga, empat kapal sekitar situ," sebutnya.
KN SAR dilengkapi Electronic Chart Display and Information System (ECDIS) dan Identification System (AIS). Kapal ini bisa mendeteksi kapal lain di sekitarnya. Serta kapal ini dilengkapi Forward Looking Infrared (FLIR) untuk mempermudah pencarian di malam hari. Selain itu mampu mendeteksi objek lain di bawah permukaan laut hingga kedalaman 30 meter.
Helikopter
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) juga mengerahkan 130 personel, untuk mencari puing-puing pesawat dan penumpang. Personel yang dikerahkan berasal dari Jakarta, Lampung, dan Bandung. Selain itu Basarnas juga menerjunkan helikopter guna memudahkan pencarian.
"Kedalaman laut di situ antara 30-35 meter. Kami masih berusaha menyelam ke sana untuk temukan pesawat tersebut," kata Kepala Basarnas, Muhammad Syaugi.
(mdk/has)