Lion Air Jadi Maskapai Penerbangan Jemaah Haji, DPR Minta Harga Lebih Murah dari Garuda Indonesia
Dia meyakini Lion Air bakal mengurangi potensi keterlambatan penerbangan yang selama ini menjadi kendala laten dalam proses penyelenggaraan ibadah haji.
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, Mahdalena menyambut positif bergabungnya Lion Air sebagai maskapai penerbangan jemaah haji asal Indonesia.
Dia meyakini Lion Air bakal mengurangi potensi keterlambatan penerbangan yang selama ini menjadi kendala laten dalam proses penyelenggaraan ibadah haji.
"Kehadiran Lion Air di samping Garuda Indonesia dan Arab Saudi Airlines akan meningkatkan armada penerbangan bagi jemaah haji asal Indonesia, sehingga kita harapkan mengurangi potensi keterlambatan jadwal penerbangan menuju atau dari Tanah Suci sehingga jemaah akan kian nyaman," ujar Mahdalena, Sabtu (4/1).
Dia mengatakan, persoalan delay pesawat kerap menganggu jadwal keberangkatan maupun kepulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci. Terkadang delay pesawat ini berlangsung berjam-jam yang membuat jamaah tidak nyaman, terutama bagi jamaah lansia.
"Maka kita berharap dengan penambahan armada dari Lion Air, potensi delay bisa kita tekan," katanya.
Mahdalena yakin, Lion Air mampu memberikan layanan berkualitas kepada jemaah dan petugas haji Indonesia. Terlebih, selama ini Lion Air pernah digunakan untuk melayani jemaah haji dari Asia, Eropa, dan Afrika. Bahkan sejak tahun 2009 kerap melayani masyarakat Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah.
Minta Harga Kompetitif
Karena tahun ini adalah tahun pertama Lion Air bergabung, Mahdalena meminta agar Lion Air memberikan harga yang kompetitif.
"Kalau harga yang ditawarkan lebih tinggi dari Garuda dan Saudi Airlines, ya bisa tidak dipakai lagi," katanya.
Kepada seluruh maskapai yang terlibat dalam pelaksanaan ibadah haji, Mahdalena meminta data secara rinci terkait berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk pelaksanaan haji. Data pembiayaan maskapai untuk pelaksanaan ibadah haji ini dibutuhkan untuk menentukan naik atau turunnya biaya haji.
"Jangan hanya kucing-kucingan saja dengan Kemenag seakan-akan kami ini tidak ada. Kami butuh data tersebut sehingga kami tahu berapa gambaran biayanya," pungkasnya.