3 Prajurit Gugur Ditembak KST, Panglima TNI Pastikan Tak Tambah Personel ke Papua
Panglima TNI Jenderal Andika menjelaskan, insiden penembakan di Kabupaten Puncak adalah tindakan melawan hukum.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengevaluasi kinerja anak buahnya usai insiden gugurnya tiga anggota TNI AD oleh kelompok separatis teroris (KST) di Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Andika berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
Ketiga jenazah prajurit Yonif 408/SBH yang gugur akibat ditembak KST yaitu Serda Rizal, Prada Baraza, dan Pratu Rahman.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
"Kalau dari pihak kami TNI, tidak ada lagi korban yang timbul atau jatuh akibat tindakan-tindakan kami, atau tindakan TNI. Bahkan tidak melakukan tindakan-tindakan pidana yang memang melanggar hukum nasional, Negara Republik Indonesia," kata Andika kepada wartawan usai meninjau lokasi insiden di Papua, seperti dikutip dalam siaran pers diterima, Sabtu (29/1/2022).
Andika menjelaskan, insiden di Kabupaten Puncak adalah tindakan melawan hukum. Serangan yang diterima TNI adalah tindakan pembunuhan dari beberapa oknum masyarakat. Meski demikan, Andika menegaskan tidak akan menambah personel untuk memperkuat penjagaan di lokasi insiden.
"Jadi, menyangkut tentang apa langkah selanjutnya, sudah saya lakukan untuk kesekian kalinya, tapi semakin detail, semakin menggunakan dua insiden terakhir sebagai bahan evaluasi. Untuk penambahan pasukan tidak ada, tetap menggunakan mereka yang bertugas di sana untuk melakukan tugas-tugas Kodim dan Koramil," tambah Panglima TNI.
Panglima TNI memastikan, prajurit TNI tidak menggunakan cara kekerasan dan selalu melakukan pola komunikasi sosial dengan semua masyarakat.
"Prajurit TNI juga mengajarkan dan menyampaikan bahwa bagaimana mereka membangun, bagaimana mereka hidup bekerja dan menyekolahkan anak-anak. Jadi sama halnya seperti yang kita lakukan di provinsi-provinsi lain, begitu juga bagaimana kita TNI membantu masyarakat untuk hidup lebih baik lagi," Panglima TNI menandasi.
Jenazah Tiga Prajurit Dibawa ke Daerah Asal
Jenazah tiga prajurit TNI yang gugur di wilayah Kabupaten Puncak, Papua, dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, Jumat (28/1). Sebelum diterbangkan, ketiga jenazah dilepas di Aula Mayonif R 754/ENK, Timika.
"Selanjutnya ketiga jenazah prajurit TNI, Almarhum Serda M Rizal Maulana Arifin, Almarhum Pratu Tuppal Halomoan Baresa, dan Almarhum Pratu Rahman Tomilawa, dibawa menuju Bandara Timika untuk diterbangkan menuju kampung halaman masing-masing," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga.
Jenazah Serda M Rizal Maulana Arifin diberangkatkan dari Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika menuju Bandung pada pukul 07.00 WIT menggunakan pesawat Batik Air, dengan rute penerbangan Timika-Jayapura-Makassar-Bandung.
Kemudian, jenazah Pratu Tuppal Halomoan Barasa diberangkatkan dari Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika menuju Jambi pukul 07.02 WIT menggunakan pesawat Batik Air tujuan Jambi via Jakarta.
"Sedangkan untuk jenazah Almarhum Pratu Rahman Tomilawa direncanakan akan diberangkatkan menuju Ambon via Makassar pada pukul 17.30 WIT menggunakan pesawat Batik Air. Namun karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan sehingga ditunda sementara. Direncanakan pesawat akan mencoba lagi menuju Timika setelah cuaca membaik," jelas Aqsha.
(mdk/ray)