32 Santri Positif Covid-19, Ponpes di Bogor Ditutup Sementara
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor memberikan arahan kepada aparatur wilayah, dinas terkait dan pengurus Ponpes di posko sementara yang letaknya tidak jauh dari lokasi.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menerima laporan ada 32 santri positif Covid-19 dari salah satu pondok pesantren di Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Sabtu (5/6). Puluhan santri itu positif Covid-19 setelah dilakukan swab antigen.
"Saya mendapat laporan bahwa ada satu pondok pesantren di daerah Bogor Selatan yang akan menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Karena jumlah santrinya banyak ada 398 orang dan pengurus 55 orang maka diputuskan untuk dilakukan swab antigen di sana. Kemudian dari swab antigen pada 3-4 Juni itu ada 32 santri yang hasil antigennya positif," kata Bima.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Dari 32 santri tersebut kita sudah bawa ke pusat isolasi kami di BPKP Ciawi sebanyak 24 santri kemudian 8 lagi diisolasi mandiri di rumah masing-masing. Ada dugaan bahwa mereka terpapar saat pulang kembali dari kampung halamannya. Ada yang dari luar Jawa, ada dari dalam Pulau Jawa juga," ujar dia.
Bima Arya yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor memberikan arahan kepada aparatur wilayah, dinas terkait dan pengurus Ponpes di posko sementara yang letaknya tidak jauh dari lokasi. Kemudian Bima menyusun langkah-langkah penanggulangan agar virus tersebut tidak menyebar ke lebih banyak santri.
"Tadi pagi saya langsung kunjungi lokasi di sana kemudian menyusun langkah-langkah. Pertama adalah menutup total tidak boleh ada aktivitas keluar masuk dari dan menuju pesantren. Kedua, besok 421 santri dan pengurus akan kita lakukan swab PCR, meskipun sebelumnya antigen mereka negatif," ujar Bima.
Ketiga, lanjutnya, meminta agar pengurus Ponpes berkoordinasi dengan Satgas untuk memastikan protokol kesehatan. “Walaupun antigennya negatif, tetapi tetap prokes. Tidak lepas masker, tidur jaga jarak dan dibatasi aktivitas. Ponpes juga sepakat untuk tidak menerima kunjungan dari keluarga atau orangtua santri,” katanya.
Bima juga memerintahkan Perumda Pasar Pakuan Jaya untuk membantu memenuhi kebutuhan logistik dengan menyuplai logistik. “Jadi jangan sampai yang dari dalam belanja keluar atau belanja sendiri ke pasar karena mereka sedang isolasi. Di sana juga dibentuk posko gabungan antara ASN, TNI/Polri,” tandas Bima.
Tim kesehatan juga disiagakan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk memonitor perkembangan kondisi santri. “Tadi saya cek di sana sudah ada surveilans-nya yang setiap hari memonitor kondisi santri. Kebutuhan vitamin dan obat-obatan lainnya juga didistribusikan langsung,” pungkasnya.
Baca juga:
Jumlah Kasus Aktif Covid-19 di Kudus Capai 1.413 kasus
Pengguna Rokok Elektronik juga Lebih Berisiko Terkena Covid-19
Warga Positif Covid-19 Klaster Kerja Bakti di Tangerang Bertambah 10 Menjadi 63 Kasus
Kapolri Minta Wilayah Kudus Waspadai Lonjakan Covid-19
131.778 Orang Terjaring Operasi Yustisi di Sumbar, Kesadaran Prokes Masyarakat Rendah
Menkes Minta Ganjar Dampingi Bupati Kudus Tangani Covid-19