36 Jam tenggelam di waduk, Andri dan Arifin ditemukan tewas
Korban ditemukan di kedalaman 3 meter.
Pencarian Tim SAR terhadap Andri Wiranto (25) dan Muhammad Arifin (23)yang tenggelam di Waduk Cengklik Boyolali, Jawa Tengah sejak Kamis (19/2) siang, akhirnya membuahkan hasil. Kedua pemuda asal Dusun Kalibening, Desa Kragilan, Mojosongo, Boyolali tersebut ditemukan tewas berdampingan tak jauh dari lokasi tenggelam.
Komandan SAR BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetya mengatakan kedua korban ditemukan saat tim SAR melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
"Mereka ditemukan sekitar pukul 20.45 WIB, saat Tim SAR berpatroli sambil mengaduk-aduk air. Korban pertama ditemukan 100 meter ke arah timur dari lokasi tenggelam di kedalaman 3 meter. Sedang korban kedua ditemukan 5 meter dari korban pertama," jelasnya.
Kapolsek Sambi, Boyolali, AKP Bambang Rusito mengemukakan usai dievakuasi dengan peralatan manual, kedua korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. Hasil pemeriksaan tim medis, menunjukkan tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Selesai diotopsi kedua korban langsung kami serahkan ke keluarga di rumah masing-masing dengan ambulans," ucapnya.
Andri Wiranto dan Muhammad Arifin tenggelam di Waduk Cengklik, Kamis (19/2) siang sekitar pukul 13.30 WIB.
Sejumlah saksi mata mengatakan, keduanya terjatuh dari perahu gethek yang ditumpanginya, saat memancing di waduk Cengklik Boyolali. Hingga Kamis petang keduanya belum ditemukan. Tim SAR dibantu warga sekitar menghentikan pencarian, lantaran hujan deras dan cuaca buruk serta gelap.
Peristiwa nahas tersebut terjadi saat keduanya memancing dengan perahu gethek yang berjarak sekitar 100 meter dari bibir waduk.
Namun saat keduanya hendak kembali ke darat, Arifin terjatuh dari gethek. Andri yang berusaha menolong dengan bambu pendorong gethek, justru ikut terjatuh. Karena tak bisa berenang, keduanya tak berhasil menyelamatkan diri.
Celakanya, perahu gethek tertiup angin kencang dan menjauh dari keduanya. Warga setempat yang melihat kejadian tersebut langsung melapor ke Polsek Sambi dan Basarnas SAR Solo. Sekitar jam 14.00 tim SAR dibantu TNI dan warga tiba di lokasi untuk melakukan pencarian. Namun hingga Jumat (20/2) petang, kedua korban tak ditemukan.
Baca juga:
24 jam tenggelam di waduk, 2 pemuda Boyolali belum ditemukan
Dua pemuda hilang tenggelam saat mancing naik perahu getek di waduk
3 Hari hanyut di Sungai Brantas, jasad Yusuf ditemukan tak bercelana
Perahu getek di Indramayu terguling, 15 penumpang hilang di sungai
Lagi buang air besar, nelayan di Papua hilang terseret arus
Air meluap, 1 penambang emas Gunung Rosa tewas tenggelam 4 hilang
-
Apa ciri khas Sego Tempong Boyolali? Di Boyolali, makanan Sego Tempong sudah diadaptasi sesuai dengan lidah warga Jateng. Uniknya lagi, lauk sego tempong di salah satu warung makan di Boyolali itu adalah iga sapi yang pedas.
-
Kapan Angga pindah ke Boyolali? Pindah dari Jakarta ke Boyolali pada tahun 2004, Angga mengaku sekeluarga tinggal di bekas kandang kambing milik kakeknya.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kenapa Gendar Pecel di Boyolali makin langka? Gendar Pecel sendiri merupakan kuliner yang begitu populer di Salatiga, Boyolali, dan Solo. Seiring berjalan waktu, keberadaan kuliner ini makin langka karena bersaing dengan menjamurnya ragam kuliner baru.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata Boyolali? Boyolali, sebuah kabupaten kecil yang terletak di Jawa Tengah, yang tidak sebesar kota-kota besar di sekitarnya seperti Solo. Namun, Boyolali memiliki keindahan alam yang tak kalah menarik dari daerah lain.