4 Alasan izin Lion Air harus dibekukan
Lion Air bahkan dicap 'doyan delay' di mata publik.
Pemerintah terus menekankan pentingnya keselamatan dalam semua sarana transportasi. Penerbangan menjadi prioritasnya. Namun, ada saja maskapai bandel ikuti aturan pemerintah. Salah satunya Lion Air.
Maskapai penerbangan milik anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Rusdi Kirana ini, tiap tahun ada saja masalah menerpanya. Paling sering terjadi, yakni keterlambatan penerbangan atau delay.
Lion Air bahkan dicap 'doyan delay' di mata publik. Meski begitu, tetap saja banyak konsumen memakai jasa maskapai ini. Tentu ini didasari dengan harga tiket ditawarkan termasuk low cost carrier.
Banyaknya kasus melanda Lion Air ternyata tidak membuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) keras. Pemerintah justru terkesan lembek kepada maskapai penerbangan ini.
Pengamat penerbangan Marsekal (Purn) Chappy Hakim bahkan melihat banyaknya kasus delay Lion Air harusnya membuat pemerintah bertindak lebih tegas. Dia mendesak Kemenhub segera bekukan izin penerbangan maskapai itu.
"Lion Air membahayakan! sudah waktunya untuk dibekukan ijinnya dan dilakukan audit secara menyeluruh agar tidak membahayakan nyawa orang banyak," tulis Chappy Hakim melalui akun Twitter-nya, seperti dikutip merdeka.com, Minggu (22/11) lalu.
Di samping delay, para awak kabin maskapai ini kerap melakukan tindakan kurang pedulikan keselamatan. Berikut pelbagai alasan maskapai Lion Air seharusnya dibekukan, Selasa (24/11):
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa saja jenis kompensasi yang diberikan kepada penumpang pesawat yang mengalami delay? - Kategori 1, keterlambatan selama 30 hingga 60 menit. Pada kategori ini, para penumpang berhak mendapatkan kompensasi berupa minuman ringan.- Kategori 2, keterlambatan selama 61 hingga 120 menit. Pada kategori ini para penumpang harus mendapatkan kompensasi minuman dan makanan ringan.- Kategori 3, keterlambatan selama 121 hingga 180 menit. Ketika mengalami keterlambatan hingga 3 jam lamanya, maskapai wajib memberikan makanan berat dan minuman.- Kategori 4, keterlambatan selama 181 hingga 240 menit. Pada keterlambatan selama berjam-jam ini, para penumpang wajib mendapatkan kompensasi keterlambatan berupa minuman, makanan ringan, hingga makanan berat.- Kategori 5, jika delay lebih dari 240 menit atau 4 jam, maka kompensasi yang diberikan yaitu ganti rugi sebesar Rp300.000, baik berupa uang tunai ataupun voucher yang bisa diuangkan.Maskapai juga diperkenankan melakukan pembayaran ganti rugi dengan transfer rekening paling lambat 3×24 jam dari keterlambatan atau pembatalan.- Kategori 6, terjadi saat adanya pembatalan penerbangan. Dalam kondisi seperti ini, penumpang berhak memperoleh kompensasi berupa refund (pengembalian dana tiket) atau pengalihan pada penerbangan selanjutnya.
-
Dari mana Lion Air membuka penerbangan langsung ke Arab Saudi? Lion Air membuka penerbangan perdana dari Solo ke Arab Saudi mulai 9 September 2023.
Tawarkan pramugari janda ke penumpang
Maskapai Lion Air menawarkan pramugari berstatus janda kepada para penumpang di dalam pesawat. Terdengar juga suara desahan selama penerbangan pesawat bernomor JT 990 rute Surabaya Denpasar itu.
Laporan itu disampaikan Lambertus Maengkom melalui pengaduan di bandara.web.id, pukul 10.46 WIB pada 15 November 2015. Kejadian itu diakui terjadi sehari sebelum dirinya membuat laporan ke Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan itu.
Dalam laporannya, Lambertus menceritakan, pilot Lion Air itu menawarkan pramugari janda kepada penumpang sebagai kompensasi delay. Sontak, tawaran itu membuat para terkejut. Sebab, tawaran itu disampaikannya melalui pengeras suara (speaker) pesawat.
Lion Air akhirnya melakukan investigasi internal terkait kasus pilot tawarkan pramugari janda pada penumpang karena pesawat mengalami delay. Bahkan co pilot dalam penerbangan itu kini dinonaktifkan sementara.
"Untuk Co-Pilot (penerbang) yang bertugas pada saat itu telah kami grounded sampai dengan waktu yang tidak ditentukan untuk mempermudah pengumpulan informasi," ujar Public Relations Manager Andy M Saladin dalam rilisnya, Rabu (18/11).
Menurut Andy, apabila di kemudian hari terbukti bahwa Co-Pilot tersebut melakukan pelanggaran di luar prosedur atau di luar kepantasan maka akan berikan sanksi.
Delay berujung ricuh
Pesawat Lion Air 898 rute Jakarta-Makassar di Bandara Soekarno-Hatta kemarin mengalami delay berjam-jam. Hal itu mengakibatkan para penumpang emosi dan mencegat pesawat Lion lain dengan rute yang sama yang hendak lepas landas.
"Betul, ada delay yang lama. Cukup panjang dari seharusnya take off pukul 05.00 WIB, tetapi baru pukul 11.00 WIB. Itu yang menyebabkan penumpang emosi," kata Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi M Djuardi ketika dihubungi, Minggu (22/11).
Hasil penyelidikan awal, delay itu disebabkan pihak Lion Air meminta ganti pesawat dari 737-190 kepada airbus A330-350. "Tetapi pengajuan baru dilakukan pukul 08.00 WIB, sedangkan jadwal penerbangan seharusnya jam 5 berangkat," katanya.
Selain itu, kata Hadi, pesawat airbus yang diminta ganti pun merupakan pesawat baru yang belum pernah dioperasikan.
"Untuk sebuah pesawat baru diperlukan flight approval, selain itu harus dilampiri sejumlah syarat, termasuk sertifikat kelayakan terbang. Sekitar pukul 09.00 WIB, barulah flight approval keluar," terangnya.
Hadi menduga manajemen Lion Air tidak ada koordinasi dengan bagian penjualan tiket yang akhirnya penjualan tiket melebihi dari kapasitas seat.
Bikin 125 ribu penumpangnya kecewa
Maskapai Lion Air mengalami delay parah hampir selama tiga hari, sejak tanggal 18-21 Febuari 2015 lalu, di seluruh bandara. Lebih kurang 125 ribu penumpangnya dibuat kecewa masakapai ini.
Berbagai penjelasan dikemukakan pihak Lion Air, seperti cuaca buruk dan mesin rusak. Maskapai milik Dewan Pertimbangan (Wantimpres) Rusdi Kirana beralasan telah terjadi insiden kecil terhadap pesawat Lion Air jurusan Semarang- Jakarta yang diterbangkan pada Rabu (18/2) lalu.
Akibatnya, pesawat tersebut harus mendarat darurat di Bandara Ahmad Yani Kota Semarang dan menjalani proses perbaikan. Ternyata proses ini berlarut-larut sehingga membuat ribuan penumpang terlantar.
"Kemarin siang, ada burung yang menabrak salah satu baling-baling pesawat Lion Air yang terbang dari Semarang ke Jakarta. Akibatnya, pesawat harus mendarat darurat di sini. Itu pesawatnya baru diperbaiki di sini," kata staf lapangan PT. Angkasa Pura I Didik Kuntoro di Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (19/2) kemarin.
Namun, maskapai Lion Air masih belum mengangkut ribuan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, meski sudah diperbaiki pesawatnya. Hingga penumpang kesal dan blokir jalan di Terminal I Bandara Soekarno-Hatta. Selain itu, sejumlah pegawai pesawat Lion Air tak nampak di Bandara Soekarno Hatta saat terjadi delay.
Kru ajak berantem penumpang
Insiden memalukan terjadi di Terminal 1A Bandara Soekarno Hatta. Puluhan penumpang Lion Air tujuan Yogyakarta gagal berangkat gara-gara tak bisa check ini.
Pesawat JT 552 ini berangkat pukul 07.35 WIB. Pukul 06.30 WIB counter check ini dibuka. Namun pukul 06.55 WIB tiba-tiba counter sudah ditutup. Penumpang yang sedang mengantre dan memiliki tiket malah tak bisa terbang.
"Kita kan kesal, lalu kita mengadu ke pihak Lion Air. Jawabannya nggak enak banget. 'Ya udah, dateng lagi aja besok," kata Andre, seorang penumpang Lion Air saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (16/10).
Mereka minta ditemui manajer. Lama menunggu datanglah Duty Manager bernama Dodi Andriansyah.
"Dia juga nggak bisa memberi solusi. Cuma bilang memang sistemnya kayak gitu. Jelas penumpang kesel. Kita lalu adu mulut" kata Andre.
"Nah, saat itulah Dodi mengamuk. Dia malah ngajak berantem penumpang. Kata-katanya macem-macem," jelas Andre.
Rekan-rekan Dodi segera melerai. Mereka memegangi tubuh Dodi. Pria ini pun diamankan ke tempat lain. Di antara penumpang ada yang mengontak Direktur Umum Lion Air Edward Sirait. Mereka menceritakan kejadian yang terjadi.
"Kita dijanjikan bisa terbang jam 11.00 WIB. Sekarang masih kita tunggu," tutup Andre.