4 Cerita Paspampres setelah sepekan kawal Jokowi
Berbeda dengan sebelumnya, kini Jokowi adalah presiden terpilih yang harus dikawal Paspampres.
Presiden terpilih Joko Widodo untuk pertama kalinya blusukan dikawal Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat mengunjungi sodetan Ciliwung, di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (26/8).
Jokowi berangkat dari Balai Kota DKI Jakarta dengan iring-iringan mobil pengamanan. Jokowi dikawal oleh sepuluh Paspampres yang terus memberikan pengawalan.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
Meski tak terlalu ketat, warga tak bisa lagi leluasa mendekat ke Jokowi. Tak hanya itu, wartawan pun tak bisa seenaknya bertanya berbagai hal pada pria asal Solo itu.
Jokowi hanya memberikan waktu sebentar untuk menjawab satu dua pertanyaan yang diajukan.
"Maaf geser sedikit, ini mau dipakai buat jalur lewat," kata seorang Paspampres ramah pada warga yang coba mendekat ke Jokowi.
Berbeda dengan sebelumnya, kini Jokowi adalah presiden terpilih. Otomatis pengamanan ketat dari Paspampres dilekatkan pada dirinya. Hal itu sudah menjadi protap bagi presiden dan wakil presiden.
Berikut empat cerita Paspampres kawal Jokowi seperti dirangkum merdeka.com.
Jokowi minta Paspampres tak terlalu ketat
Presiden terpilih Joko Widodo mengaku belum ada koordinasi terkait pengamanan melekat menggunakan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Namun pengamanan Paspampres sudah dilakukan saat Jokowi menghadiri Halal Bihalal Partai NasDem di Kemayoran, Jakarta.
"Belum, belum ke saya, nanti kalau sudah ke saya nanti saya akan atur bagaimana agar tetap dekat dengan dikau-dikau (wartawan) juga bisa dekat dengan rakyat. Masyarakat tepi kondisi tetap aman, gitu," kata Jokowi di Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8).
Jumlah personel pengamanan Paspampres yang melekat bagi Presiden beserta keluarganya adalah sebanyak 37 orang. Fasilitas berupa mobil pengawalan sebanyak 7 mobil dan pengawalan motor sebanyak 3. Namun, Jokowi mengaku menginginkan pengawalan yang minimal agar bisa tetap bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Itu standarnya, tetapi kan masih kita itung kalau tidak cukup ya 3 saja. Kalau aman ya 3 saja. Kalau harus 7 (mobil) angka keamanan itu tidak bisa ditawar, ya 3 saja," ucap Jokowi.
Paspampres yakin takkan kesulitan dengan gaya blusukan Jokowi
Mulai hari Jumat (22/8) lalu, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) telah dikawal pasukan pengawalan dan pengamanan presiden (Paspampres) ke mana pun ia pergi. Jokowi memiliki gaya yang khas dalam bekerja di pemerintahan, yaitu dengan gaya blusukannya.
Asisten Operasi Komandan Paspampres, Kolonel Achmad Budi Handoyo mengatakan, pasukannya telah memiliki pengalaman banyak terhadap pengawalan dan pengamanan terhadap presiden dan wakil presiden. Terlebih pengawalan terhadap presiden yang memiliki gaya unik seperti halnya Presiden Gus Dur.
"Kita ingat dulu Bapak Gus Dur, Habibie, kita menyesuaikan dan adaptasi dengan kegiatan tersebut," kata Budi Handoyo kepada wartawan usai serah terima pengamanan kepada TNI di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (22/8).
Menurut Handoyo, Paspampres tidak akan kesulitan dalam melakukan pengawalan dan pengamanan terhadap Jokowi dengan gaya kerja blusukannya. Sebab, kata dia, sudah ada aturan dan mekanisme yang dipegang Paspampres dalam menjalankan tugas-tugasnya.
"Kita punya SOP, tapi tidak menghilangkan dari standar maksimum. Jadi kita fleksibel, tapi standar maksimum keamanan kita tidak akan kurang," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Handoyo, pihaknya akan secara intensif menjalin komunikasi dengan Jokowi mengenai pengawalan dan pengamanan yang akan diterapkannya.
"Jelas pasti kita akan koordinasi. Sistem pengamanan kita adalah maximum security, tapi nyaman," tegasnya.
Disuruh Jokowi, Paspampres terpaksa ngomong soal pengamanan
Jokowi ditanya wartawan soal pengamanan Paspampres terhadapnya. Sebab, ada kabar Jokowi tengah menguji ketangguhan para pengawalnya tersebut.
Namun, Jokowi justru meminta salah satu anggota Paspampres untuk menjawab.
"Tanya aja Paspampresnya (sambil menunjuk salah satu anggota Paspampres yang terdekat dengannya)," kata Jokowi di Rorotan, Jakarta, Selasa (26/8).
Anggota Paspampres Mayor Anan mengatakan, semua yang dilakukan timnya adalah sesuai dengan standar operasi (SOP) yang berlaku untuk pengamanan presiden.
"Perintahnya adalah SOP yang dipegang harus dilaksanakan. Kemana bapak (Jokowi) pergi kita ikuti. Masyarakat juga harus sadar bahwa sekarang bapak sebagai presiden. Etika terhadap presiden. Ada simulasi pengamanan sesuai standarnya bapak. Kita sesuaikan dengan karakter bapak. Aduh, harusnya saya gak boleh ngomong ini," jelas Anan.
Menanggapi apakah Paspampres sudah teruji saat mengikuti blusukannya hari ini, Jokowi mengaku masih butuh waktu penyesuaian dengan paspampres. "Belum, kan masih baru," singkat Jokowi.
Keselamatan Jokowi bisa terancam jika tak ikut aturan Paspampres
Pengamat intelijen Wawan Hari Purwanto mengatakan, Jokowi harus mengikuti aturan pengamanan VVIP seorang presiden. Meskipun, ingin bertemu langsung dengan masyarakat atau blusukan, tempat tersebut harus sudah di sterilisasi.
"Kalaupun misalnya Pak Jokowi mau merakyat ya dipersilakan, tapi memang harus dilakukan sterilisasi untuk jaga-jaga kemungkinan yang akan terjadi. Kalau menjadi kebiasaan di mana dia terlalu dekat dengan orang-orang tanpa sterilisasi, nanti pasti dipelajari orang, ini membuka peluang melakukan niat-niat tidak baik terutama menyangkut keselamatan," kata Wawan saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (24/8).
Dia tak melarang agar Jokowi sering blusukan dan bertemu dengan rakyat seperti yang kerap dilakukan saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Namun, harus dengan aturan sesuai standar keamanan seorang presiden, tempat-tempat yang dikunjungi harus dilakukan sterilisasi terlebih dahulu.
"Karena nanti tentu akan ada orang-orang yang memanfaatkan situasi untuk masuk di celah-celah itu untuk melakukan penyerangan. Maka itu harus selalu waspada, SOP harus dipegang, meskipun mau blusukan monggo, tapi harus ada pengamanan ring 1, ring 2, ring 3, kalau ada yang terobos itu di ring 3 saja, tidak boleh ada pembiaran atau menjadi melanggar SOP, nanti malah berbahaya," tutur Wawan.
(mdk/dan)