4 Pejabat yang tak pakai voorijder di jalanan
Ada pejabat yang menilai bahwa penggunaan voorijder merupakan salah satu bentuk korupsi.
Pejabat selalu identik dengan penggunaan jasa voorijder dalam perjalanan menuju kantor maupun mendatangi undangan lainnya. Dengan voorijder para pejabat tersebut mendapat akses jalan khusus dan tentunya tidak perlu merasakan macet di tengah jalan.
Namun tidak semua pejabat setuju menggunakan voorijder dalam perjalanan dinas atau non-dinas. Bahkan ada yang menilai bahwa penggunaan voorijder merupakan salah satu bentuk korupsi.
-
Siapa Marietje Van Oordt? Pada era Hindia Belanda, pernah hidup tokoh kriminal wanita yang saat itu cukup terkenal di mana-mana. Dia bernama Marie Elisabeth van Oordt, atau Marietje Van Oordt. Marietje lahir di Surabaya pada 23 Oktober 1897.
-
Bagaimana Mees Hilgers bisa menembus skuad utama FC Twente? Ia berhasil menembus skuad utama The Tukkers pada musim 2020/2021.
-
Apa yang membuat Tijjani Reijnders menjadi Man of the Match? Namun, penghargaan Man of the Match seharusnya jatuh kepada Tijjani Reijnders, yang berperan sebagai penggerak utama serangan Der Oranje. Pemain AC Milan ini mencetak gol yang indah pada menit 45+2 dan juga memberikan assist yang mempermudah Cody Gakpo untuk mencetak gol. Selain itu, ia memiliki peluang lain yang sayangnya hanya mengenai mistar gawang.
-
Apa peran Mees Hilgers di FC Twente? Saat ini, Hilgers menjadi salah satu pilar di pertahanan FC Twente, dengan catatan 101 penampilan, serta mencetak tiga gol dan satu assist untuk klubnya.
-
Bagaimana Wolter Mongisidi berjuang melawan Belanda? Pada tanggal 17 Juli 1946, Mongisidi bersama Ranggong Daeng Romo dan yang lainnya membentuk tentara perlawanan rakyat Indonesia di Sulawesi (Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi atau LAPRIS), yang terus-menerus mengganggu dan menyerang posisi Belanda.
-
Kenapa Wolter Mongisidi ditangkap Belanda? Belanda kembali menangkapnya dan kali ini menjatuhkan hukuman mati.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
Jokowi berujar tidak akan menggunakan voorijder dalam kegiatannya sebagai gubernur DKI Jakarta. "Saya tujuh tahun nggak pakai (pengawal). Di Jakarta juga (saya nggak bakal pakai pengawal), buktikan saja," kata Jokowi kepada merdeka.com beberapa bulan lalu.
Dia mengaku tidak suka pengawalan dan protokoler berlebihan. Tiga bulan pertama menjadi penguasa di Solo, dia dikasih pengawal. Namun dia tidak betah selalu diikuti. Jokowi juga tidak takut mesti bakal menghadapi macet parah di Ibu Kota.
Jokowi lebih memilih mobil dinas Toyota Innova warna hitam bernomor polisi B 1123 RFR, tanpa diiringi voorijder.
Ketua KPK Abraham Samad
Ketua KPK Abraham Samad memiliki pendapat mengenai pengawalan dengan voorijder. Abraham menilai voorijder itu merupakan salah satu bentuk korupsi. Mengapa?
"Penggunaan voorijder itu menurut saya salah satu bentuk korupsi juga. Dengan adanya pengawalan dari voorijder kita merampas hak orang lain. Korupsi demikian, merampas hak milik orang lain," kata Abraham kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Abraham mengatakan, sebagai pimpinan KPK dia ingin menjadi role model bagi masyarakat. Abraham mengaku selama ini dia tidak pernah menggunakan voorijder ketika ia pergi atau mengunjungi suatu tempat.
Menteri BUMN Dahlan Iskan
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku tidak mau menggunakan jasa voorijder karena berisik. "Saya tidak mau menggunakan voorijder nguing-nguing, saya tidak mau dirasanin (diomongin) orang," kata Dahlan kepada wartawan di Jakata Februari lalu.
Meski demikian, menteri yang biasa menggunakan pakaian hitam-putih dan sepatu kets ini, tidak langsung kesal jika melihat ada menteri atau pejabat lain yang melintas jalan sambil dikawal motor atau mobil bersirene.
"Saya bilang ke sopir, minggir, minggir, mungkin ada menteri yang mau lewat," ujar Dahlan yang pernah mengamuk di pintu Tol Semanggi ini.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa juga mengaku tidak pernah memakai voorijder. Menurutnya, hal ini dilakukan sejak mulai menjabat sebagai menteri riset dan teknologi di era Megawati Soekarnoputri.
"Lebih dari 10 tahun, sejak Menristek era Kabinet Gotong Royong, saya hidup tanpa pengawal khusus di jalan," kata Hatta kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Hatta punya siasat untuk tidak terjebak macet, meski tanpa voorijder. "Saya selalu berangkat ke kantor lebih awal, pukul 06.00 sudah keluar rumah. Jadi memang tidak perlu voorijder," ujar Hatta.
Menurut Hatta, potensi voorijder bisa digunakan ke hal lain yang lebih strategis, ketimbang menjadi pengawal menteri seperti dirinya.