4 Perusahaan pembuat peralatan canggih militer asal Indonesia
Pameran juga akan diramaikan perusahaan asing sampai perusahaan dalam negeri
Kementerian Pertahanan akan kembali menyelenggarakan pameran industri pertahanan mulai 7-10 November 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Produk yang dipamerkan mulai dari peralatan militer sampai alat tempur.
Pameran juga akan diramaikan perusahaan asing sampai perusahaan dalam negeri. Berikut beberapa perusahaan dalam negeri pembuat peralatan militer:
-
Kenapa kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dijuluki "kereta kencana"? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, kereta itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
-
Bagaimana bentuk jendela pesawat yang bulat membantu mendistribusikan tekanan? Dalam sebuah pengujian, Royal Aircraft Establishment mengungkapkan sekitar 70 persen tekanan pesawat terakumulasi di sudut tajam jendela. Oleh karena itu, jendela bulat yang dapat mendistribusikan tekanan lebih merata akhirnya menjadi standar baru dalam desain pesawat penumpang.
-
Kecoak apa yang berhasil nempel di jendela pesawat? Video yang dibagikan oleh akun @TripInChina ini menunjukkan bagaimana seekor kecoak yang berada di sela-sela jendela pesawat yang sedang terbang.
-
Di mana banjir merendam rel kereta? "Mohon maaf atas keterlambatan perjalanan Commuter Line Rangkasbitung pada Sabtu (6/7) sore ini imbas jalur KA yang terendam banjir di KM 17+2/5 antara Stasiun Kebayoran - Stasiun Pondok Ranji," seperti dilihat di instagram story akun resmi instagram @commuterline Sabtu (6/7).
-
Bagaimana kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dirawat? Setiap pagi kereta-kereta tersebut dibersihkan dari debu dan kotoran yang menempel.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
Buat rompi dan helm tahan peluru
PT Saba Wijaya Persada adalah produsen rompi dan helm tahan peluru. PT Saba Wijaya Persada mendapat kepercayaan untuk membuat helm anti peluru untuk TNI. Tercatat perusahaan ini sudah memproduksi 1724 buah helm anti peluru untuk TNI di tahun 2010 dan di tahun 2011 sebanyak 1149 buah helm tahan peluru.
Secara kualitas, produk rompi dan helm tahan peluru tidak perlu diragukan karena sudah lulus Uji Litbang TNI AD di Batujajar dan Uji kelaikan di Pusat Kelaikan Kemhan. Rompi dan helm tahan peluru juga diekspor ke luar negari, yakni Malaysia. Tercatat tahun 2015 sebanyak 3.000 helm tahan peluru dikirim ke Malaysia.
Buat seragam anti peluru
PT Sri Rejeki Isman (Sritex) salah satu perusahan teksil terbesar se Asia Tenggara, yang berada di Sukoharjo, Jawa Tengah. Dalam dunia militer PT Sritex juga memproduksi seragam anti peluru, anti api, anti radiasi, dan anti infra merah.
Selain TNI, seragama militer produksi PT Sritex juga digunakan untuk 30 negara. Contohnya Kuwait, Uni Emirat Arab dan Jerman yang memesan seragam anti infra merah.
Produksi kendaraan serang
PT Sentra Surya Ekajaya mampu memproduksi kendaraan serang ringan (light strike vehicle). Salah satunya P6 ATAV menggunakan rangka tubular dan body terbuka tanpa pintu dan kaca pelindung. Material penyusunnya terbuat dari baja kelas tinggi dan dual aluminium.
P6 mempunyai 3 titik untuk memasang senjata, biasanya yang digunakan adalah senapan mesin 7,62 mm. Dudukan senjatanya berada di bagian atas, samping kiri dan samping kanan. Nantinya, dudukan ini bisa dipasang misil anti tank, misil anti serangan udara, dan minigun. P6 ATAV hanya mempunyai proteksi baja ringan agar memastikan ringannya bobot kendaraan dan kelincahan.
Bikin data radar
Infoglobal adalah perusahaan yang bergerak di bidang avionik pesawat tempur/militer, pengolahan data radar, sistem kontrol senjata dan perangkat lunak aplikasi pertahanan. Salah satu produknya pendektesi radar yang diberi nama TDAS. TDAS adalah sistem monitoring lalu lintas pesawat udara berbasis peta geografis yang menyediakan data tangkapan radar secara real time dan terpadu.
TDAS mampu mengintegrasikan radar udara sipil dan militer, serta menyediakan flight plan dan flight clearance sehingga seluruh lalu lintas pesawat udara dalam wilayah kedaulatan Negara Republik Indonesia dapat dimonitor dalam satu layar komputer secara real time.
(mdk/has)