4 Remaja Pelaku Bully yang Viral di Barelang Ditangkap, Motif Saling Ejek
Pelapor dan pelaku terlibat saling menjelek-jelekkan.
Ada tuduhan dari pelaku bahwa korban mencuri barang pelaku.
4 Remaja Pelaku Bully yang Viral di Balerang Ditangkap, Motif Saling Ejek
- Pelajar Tersangka Teroris di Malang Tertutup pada Keluarga dan Kerap Jadi Korban Bully di Sekolah
- Viral Aksi Bullying Remaja di Pasar Kindang Bulukumba, Polisi Amankan 2 Pelaku
- Viral Remaja Putri di Jambi Diculik dan Dibully Senior, Pura-Pura Diajak Makan Malah Dikeroyok
- Viral Tawuran Remaja di Depan Mal Bassura Jatinegara Jaktim, Ini Kata Polisi
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Barelang, Kepulauan Riau menangkap empat orang wanita terduga pelaku tindakan perundungan atau bullying dengan kekerasan terhadap anak di Batam.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri di Batam, Sabtu mengatakan, empat orang pelaku tersebut, yaitu saudari N umur 18 tahun 10 bulan, RRS 14 tahun, M 15 tahun, AK 14 tahun.
"Tim dari Reskrim Polresta Barelang maupun Polsek Lubuk Baja bertindak cepat dengan laporan adanya dua korban yang mengalami penganiayaan berinisial SR, 17 tahun dan EF, 14 tahun," kata Nugroho, dilansir Antara, Sabtu (3/2).
Berdasarkan informasi yang didapati penyidik, pelapor dan pelaku terlibat saling menjelek-jelekkan, sehingga terdapat motif pelaku melakukan tindakan perundungan dengan kekerasan akibat merasa kesal dengan korban.
"Motifnya ya di sini, pelapor dan pelaku ini saling membully-lah. Korban dari informasi dari keterangan penyidik, sering menjelek-jelekan pelaku, informasinya seperti itu," ujar dia.
Selain itu, juga ada tuduhan dari pelaku bahwa korban mencuri barang pelaku yang kemudian pelaku tidak terima.
"Barangnya apa ini nanti masih didalami penyidik kami, termasuk motif human trafficking, ini masih kami dalami tindak pidana kekerasan terhadap anak," kata Nugroho.
Atas hal tersebut, kepolisian menjerat dengan dua pasal yang berbeda, mengingat tiga dari empat pelaku merupakan anak di bawah umur, dan satu pelaku lainnya sudah dinyatakan dewasa.
Kata Nugroho, pelaku dijerat Pasal 80 (1) jo. Pasal 76 c UU 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana penjara paling lama 3 tahun 6 bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72 juta, dan juga dijerat dengan Pasal 170 Ayat (1) KUHP tentang pengeroyokan secara bersama-sama dengan ancaman penjara 7 tahun.
"Dalam hal ini kami mengimbau kepada masyarakat Kota Batam, terutama para orang tua dan guru untuk mengawasi anak-anaknya bergaul setiap hari supaya tidak melakukan kegiatan atau tindakan melanggar hukum seperti ini," kata dia.