Viral Aksi Bullying Remaja di Pasar Kindang Bulukumba, Polisi Amankan 2 Pelaku
Viral Aksi Bullying Remaja di Pasar Kindang Bulukumba, Polisi Amankan 2 Pelaku
Orang tua korban, Alimin mengaku, peristiwa bullying dalam video tersebut terjadi pada Kamis (14/3).
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
-
Dimana bullying itu terjadi? Kasie Humas Polres Tangsel, Iptu Wendi Afrianto menuturkan proses penyidikan polisi terkait laporan perundungan di warung depan Binus School Serpong, masih terus berlanjut.
-
Apa yang dilakukan pelaku bully? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku.Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang dengan tujuan untuk menyakiti atau mengintimidasi orang lain.
-
Bagaimana anak menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang cenderung melakukan bullying sering kali merasa senang atau puas ketika berhasil membuat orang lain merasa tidak nyaman atau takut.
Viral Aksi Bullying Remaja di Pasar Kindang Bulukumba, Polisi Amankan 2 Pelaku
Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral. Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bulukumba, Ajun Komisaris Abustam membenarkan terkait video aksi perundungan di Pasar Borong Rappoa, Kecamatan Kindang. Abustam mengaku telah menindaklanjuti laporan dugaan perundungan tersebut dengan mengamankan dua terduga pelaku.
"Sudah diamankan dua orang. Sementara kita periksa," ujarnya singkat melalui keterangan tertulisnya, Senin (18/3).
Meski demikian, Abustam tak mengungkapkan identitas dua terduga pelaku yang sudah diamankan. Abustam mengaku masih melakukan pengembangan terkait motif dan mencari pelaku perundungan lainnya.
"Nanti ya. Masih pengembangan," kata dia.
Sementara orang tua korban, Alimin mengaku, peristiwa dalam video tersebut terjadi pada Kamis (14/3). Saat itu, ia sempat langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Kindang.
Tetapi, Alimin mengaku kecewa dengan pelayanan dari Polsek Kindang. Sebab, polisi hanya berusaha untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan atau restorative justice.
"Saya sudah ke kantor Polsek Kindang melaporkan para pelaku. Tapi, polisi hanya mau memediasi saja tanpa proses kasus ini," ujarnya.
Alimin mengaku tidak ingin ada restoratif justice terhadap para terduga pelaku. Hal itu dikarenakan, dirinya tidak terima anaknya dikeroyok.
"Saya tidak mau, karena saya lihat videonya itu sangat sadis cara mereka pukuli anak saya. Jadi saya mau proses hukum," tegasnya.
Karena tidak ada rasa keadilan yang diterima dari Polsek Kindang, sehingga Alimin kemudian melapor di Polres Bulukumba.
Alimin berharap para pelaku dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. "Ia terpaksa saya melapor di Polres kemarin," jelas dia