Usai Lihat Rekaman CCTV, Ortu Remaja Dicekik-Diinjak di Gang Lenteng Agung Kini Lapor Polisi
Beredar video penganiayaan yang terekam oleh CCTV di sebuah gang di Lenteng Agung.
Pelaku dan korban sempat didamaikan oleh pengurus RT setempat.
Usai Lihat Rekaman CCTV, Ortu Remaja Dicekik-Diinjak di Gang Lenteng Agung Kini Lapor Polisi
Sebuah video rekaman kamera Closed Circuit Television (CCTV) memperlihatkan seorang remaja berinisial D (16) dianiaya oleh dua orang, satu di antaranya yakni berinisial F (14). Dalam rekaman CCTV itu, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (19/8) sekira pukul 13.37 WIB, di Jalan Lontar, Lenteng Agung, RT.004, RW.003, Jakarta Selatan. "Dari CCTV itu, oleh warga yang punya CCTV ditindaklanjuti kepada Ketua RT.004. Setelah mendapatkan laporan CCTV itu, RT.004 langsung bertindak mencari itu anak, ternyata belum jauh dari lokasi, dipegang lah, artinya diamankan oleh Pak RT di rumah RT.004," kata Ketua RW.003, Aswin Anwar.
Saat itu, dilakukan mediasi antara kedua belah pihak. Hasilnya, mereka sepakat untuk berdamai atau tidak melanjutkan ke ranah hukum. Namu kesepakatan itu tidak dibuat secara tertulis.
Mediasi lanjutan
Namun, pada Minggu pagi, Aswin mengaku mendapatkan laporan jika keluarga pihak D ingin melakukan pertemuan lagi dengan pihak F. Pertemuan dilakukan Minggu siang. Hasil dari mediasi lanjutan ini, ternyata pihak keluarga korban D ingin melaporkan penganiayaan itu polisi. Mediasi ini turut dihadiri Bhabinkamtibmas, beberapa Ketua RT setempat serta kedua belah pihak yang berselisih.
"Setelah saya mendengar langsung kronologi dari kedua belah pihak yang bertikai, ternyata memang di sini ada sedikit selisih paham. Setelah saya adakan mediasi lanjutan hari ini, dari pihak yang merasa dirugikan ingin meneruskan masalah ini ke ranah hukum," ungkapnya. "Tapi saya tadi sudah memberikan masukan juga, kalau ingin melanjutkan ke ranah hukum harus dipersiapkan segala persyaratannya, termasuk hasil visum dan sebagainya," sambungnya.
Aswin mengungkapkan, orang tua korban D berubah pikiran melanjutkan kasus ini ke polisi setelah melihat rekaman CCTV. "Kedua orangtua ini mengatakan, mereka belum melihat videonya. Setelah melihat itu, mereka selaku orang tua mungkin enggak tega, maka timbul pemikiran untuk menindaklanjuti ke ranah hukum," jelasnya.
"Jadi niat melaporkan itu karena melihat video itu. Karena sebelum melihat video, orangtua menganggap anaknya cuma ditempeleng atau gimana. Ternyata malah gitu. Namanya orangtua enggak tega."
Ketua RW.003, Aswin Anwar di Sekretariat RW.003, Jakarta Selatan, Minggu (20/8).
@merdeka.com
Sebelumnya, Beredar video rekaman CCTV (Closed Circuit Television) yang memperlihatkan seorang remaja pria dianiaya dua orang. Korban dicekik, diinjak, hingga dibanting. Dalam video berdurasi 40 detik itu, korban mengenakan kaos berwarna hijau. Awalnya, kedua pelaku yang kompak mengenakan kaos hitam melewati gang sempit, disusul korban. Di sisi kanan atas video menunjukkan, waktu kejadian pada 19 Agustus 2023, sekira pukul 13.37 WIB. Namun, belum diketahui di mana lokasi kejadian tersebut.
"Ampun enggak lu?" kata salah satu pelaku sambil mencekik korban.
"Lu siapa dulu ini bang, gua enggak kenal lu," ujar korban.
"Enggak kenal, enggak kenal An**ng, jangan tengil lu kalau di WA," jawab pelaku.
"Gua kagak kenal lu bang," jawab korban. "Enggak kenal lu, nge**** lu. Udah bangun lu, lu kalau di WA jangan tengil," kata pelaku lagi.
Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam mengaku sedang menyelidiki kejadian itu. Polisi sudah mendatangi lokasi kejadian dan memanggil sejumlah saksi. Multazam mengimbau korban dan keluarganya segera melapor. "Laporan polisi dari keluarga maupun keluarga korban belum kami terima, mudah-mudahan keluarga maupun korban bisa segera melapor, sehingga informasi bisa cepat kami terima. Namun, penyelidikan ini sudah kita mulai. Mohon bersabar, kami berupaya secepat mungkin sesuai dengan SOP," ujar Multazam. "Segala bentuk kekerasan tidak akan kami tolerir di wilayah hukum Jagakarsa," pungkasnya.