4 Serangan Fahri Hamzah ke Jokowi di Twitter, sampai dilaporkan
Fahri Hamzah dikenal sebagai salah satu politikus yang cukup aktif di media sosial Twitter. Dia galak menyerang Jokowi.
Fahri Hamzah dikenal sebagai salah satu politikus yang cukup aktif di media sosial Twitter. Pernyataan-pernyataan politik kerap politikus PKS ini kicaukan di akunnya @Fahrihamzah.
Di musim kampanye pilpres ini, sebagai pendukung Prabowo - Hatta, dia juga kerap mempromosikan jagoannya tersebut. Sebaliknya, dia kerap menyerang rival jagoannya, Jokowi - JK lewat kicauan-kicauannya di Twitter.
Belakangan karena salah satu kicauannya yang dianggap mengumpat Jokowi, Fahri dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Belum jelas bagaimana akhir kasus ini, karena berkas laporan baru dimasukkan kfahriemarin.
Berikut serangan-serangan Fahri ke Jokowi yang bikin heboh saat pilpres:
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
#MelawanLupa
Sedikitnya ada tujuh kicauan Fahri Hamzah dengan hastag #MelawanLupa di Twitter. Intinya lewat kicauan ini, Fahri ingin mengritik pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004),? yang secara tidak langsung juga menyerang Jokowi yang maju sebagai capres melawan Prabowo.
"Dulu kau jual satelit negara kami ke Singapura melalui jualan Indosat dengan murah.#MelawanLupa," demikian kicau Fahri 24 maret lalu.
Jokowi pun angkat bicara terkait serangan Fahri tersebut. "Saya heran tiap hari saya diserang terus, ngomong mengenai kekurangan saya," Jokowi saat itu.
Menurut Jokowi, seharusnya para lawan politiknya itu bicara yang baik-baik saja. "Harusnya bicara misalnya bisa apa sih saya untuk kebaikan negara ini, harusnya seperti itu dengan cara apa sih supaya negara ini baik. Harusnya seperti itu," kata Jokowi.
Jadi ketua RT dulu, ada waktunya jadi RW
Fahri Hamzah angkat bicara soal peristiwa undian nomor urut capres dan cawapres di KPU sehari setelahnya. Dia menilai banyak momen-momen yang membedakan antara capres Joko Widodo (Jokowi) dan capres jagoannya Prabowo Subianto.
Melalui akun Twitter-nya, @Fahrihamzah, dia melihat sikap Prabowo yang berterima kasih kepada seluruh lembaga negara yang telah menjaga pemilu tetap aman.
Begitu juga ucapan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tak lupa diucapkan oleh Prabowo. Dia juga membandingkan pidato Prabowo dengan Jokowi kemarin di rapat pleno KPU.
"Sekarang, kita bandingkan dengan pidato Jokowi. Saya kira bedanya sangat jauh," tulis Fahri dikutip merdeka.com, Senin (2/6).
Anggota Komisi III DPR ini menyindir jika Jokowi memang belum mampu menjalankan tugas sebagai seorang calon presiden. Dia menganalogikan dengan jabatan sebagai seorang ketua Rukut Tetangga (RT).
"Kalau baru bisa jadi ketua RT... Ya ketua RT lah dulu... Ada waktunya kita akan pantas jadi ketua RW... #PrabowoituAsli," sindir Fahri.
Fahri: Koalisi para kamfret
Saat Jokowi sudah mendapat sejumlah kawan koalisi dan arah dukungan PKS belum jelas, Fahri berkicau di Twitter. Kicauan ini cukup bikin heboh lantara dia menyebut 'koalisi kamfret'.
"Koalisi pencitraan kemunafikan #OposisiAja," kicau Fahri Kamis (17/4).
"Koalisi para kamfret #OposisiAja," demikian twit Fahri.
Wasekjen PKS itu kemudian menjelaskan apa maksud twitnya itu. "Saya hari ini ingin membahas kenapa #KoalisiGagal dan #OposisiAja atau bagaimana solusinya....agar kita tidak tertipu," tulis Fahri.
Fahri umpat Jokowi sinting!
Kicauan inilah yang paling berbuntut panjang. Gara-gara mengumpat Jokowi sinting, Fahri Hamzah dilaporkan tim kampanye capres Jokowi-JK ke Bawaslu kemarin.
Umpatan 'sinting' Fahri kepada Jokowi lewat media sosial Twitter terjadi saat dia mengomentari janji capres nomor satu itu menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Santri jika dia terpilih.
Ketua Tim Advokasi Mixil Mina Munir menjelaskan, ocehan Fahri yang merupakan pendukung capres Prabowo Subianto itu sangat menyinggung para santri di seluruh Indonesia.
"Tentu pernyataan saudara Fahri Hamzah tidak hanya membuat kami tim relawan Jokowi-Jusuf Kalla tersinggung, tetapi sekitar 3,7 juta santri juga tersinggung," kata Mixil di Gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (30/6).
Kicauan itu dilontarkan Fahri pada Kamis (27/6), melalui akunnya, @fahrihamzah:
"Jokowi janji 1 Muharam hari santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!"