400 Ribu Hektare Rawa akan Disulap Jadi Lahan Pertanian Produktif
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan membuka 400 ribu hektare rawa menjadi lahan pertanian produktif. Hal tersebut dilakukan melalui gerakan Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi).
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan membuka 400 ribu hektare rawa menjadi lahan pertanian produktif. Hal tersebut dilakukan melalui gerakan Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi).
Menteri Pertanian, Amran Sulaeman menuturkan, sebagai upaya awal, 400 ribu hektare rawa di enam provinsi yaitu Sumsel, Kalsel, Lampung, Jambi, Sulsel, Kalteng, bakal dimanfaatkan sebagai lahan pertanian produktif.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
"Hal ini dilakukan untuk mendorong kesejahteraan petani berbasis koperasi yang dikoorporasikan melalui Serasi," ujar Amran, Minggu (16/12).
Menurut Amran, pemanfaatan lahan rawa menjadi pertanian akan terintegrasi dengan peternakan, perkebunan dan persawahan. Amran mengatakan, Serasi akan dikerjakan bersinergi dengan lembaga pemerintahan lainnya.
Guna mendukung capaian yang baik pemanfaatan rawa untuk pertanian, maka juga didukung dengan pengembangan mekanisasi serta teknologi.
Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro mengungkapkan, seluas 200 hektare lahan rawa lebak bakal dikembangkan di bawah pengawasan 50 tenaga harian lepas yang melakukan fungsi teknis.
"Pengelolaan semuanya dilakukan dengan teknologi mutakhir. Kendala kondisi tanah seperti masam, PH kurang, kini bukan lagi masalah," ujar Syukur.
Menurut Syukur, seluas 7,9 juta hektare lahan rawa yang ditumbuhi semak belukar berpotensi menjadi kawasan pertanian. Selain itu, ucap Syukur, masih ada 2 juta hektare lahan rawa bokor siap direvitaliasi jadi area pertanian.
Kinerja Kementan
Sementara itu, sepanjang 2018, Kementan mengaku telah sukses melakukan berbagai hal. Kementan membeberkan beberapa hasil kerja yang telah dilakukan secara optimal.
Untuk investasi, Penanaman Modal Asing (PMA) di triwulan II sebesar USD 54,3 ribu dan Penyertaan Modal Dalam Negeri (PMDN) hanya Rp 405,1 juta.
Investasi PMDN di subsektor unggas tercatat masih tinggi yakni 85,1 persen dan di peternakan sapi 14,9 persen. Sementara, investasi PMA di unggas adalah 46,9 persen dan peternakan sapi 50,1 persen.
"Komoditas serta jasa peternakan lain 3,0 persen," ucap Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri.
Kemudian menyoal nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha peternakan (NTUP) sebagai indikator kesejahteraan, Kuntoro menjelaskan, mengalami trend peningkatan, bahkan selama empat tahun terakhir.
Tahun 2014, NTP berada di angka 106,65 dan terus menanjak hingga Oktober 2018 menjadi 107,35. Sedangkan capaian NTUP pada 2014 adalah 111,00 juga ikut meningkat sampai Oktober 2018 menjadi 117,25.
Untuk penyerapan tenaga kerja, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita menyampaikan, terjadi pertumbuhan signifikan di subsektor peternakan.
"Pada Juli 2018, jumlah tenaga kerja subsektor peternakan mencapai 4.831.210 orang atau terjadi peningkatan 27,3 persen dibandingkan tahun 2017," ujar Ketut.
Begitu juga dengan ekspor subsektor peternakan, diperkirakan pada tahun 2018 meningkat sebesar 41,32 persen atau USD 426,650 juta. Tahun lalu, kata Ketut, ekspor subsektor peternakan adalah USD 443,430 juta atau 625,14 persen.
Sedangkan untuk program pemanfaatan lahan rawa dan gelar teknologi (geltek) tanpa merusak lingkungan untuk budidaya padi, palawija serta pemeliharaan ikan, memperoleh apresiasi dari FAO dan para Duta Besar negara sahabat.
Baca juga:
Wapres JK Ungkap Kesan 4 Tahun Bersama Jokowi: Sangat Menikmati
Saat Dua Menteri Jelaskan Utang Pemerintahan Jokowi
Alumni 212 Sebut Prabowo-Sandi Akan Hadiri Reuni di Monas, Jokowi-JK Diundang
Pemerintah Mau Buat Lembaga Pembentuk Peraturan Perundang-undangan
Kinerja BUMN di 4 tahun kepemimpinan Jokowi-JK
4 Tahun pemerintahan Jokowi-JK, Jaksa Agung klaim selamatkan uang negara Rp 2 T
Menlu klaim perlindungan WNI menonjol di era Jokowi-JK