Upaya PKT Ciptakan Peluang Usaha Baru Bagi Masyarakat, Termasuk Olah Kompos dari Limbah Peternakan
Seiring waktu, lahan pertanian di Dusun Babadan yang sebelumnya kurang produktif mulai menunjukkan perubahan positif..
Aspek pemberdayaan masayarakat menjadi salah satu fokus implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dijalankan Pupuk Kaltim. Fokus ini sengaja diinisiasi untuk memaksimalkan potensi serta peluang dalam mendorong kesejahteraan dengan dampak yang lebih luas di masyarakat.
VP TJSL Pupuk Kaltim, Sugeng Suedi menjelaskan, dengan menekankan pembinaan pada aspek pemberdayaan, pihaknya tidak hanya melakukan perbaikan sosial dari sisi kesejahteraan, tapi juga menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat dalam mewujudkan kemandirian, seiring makin bertumbuhnya sektor usaha.
"Pembinaan pun disasar mulai tahap awal di taraf usaha mikro, yang terus didorong agar usaha binaan semakin berkembang dan naik kelas melalui pendampingan intensif," kata Sugeng di Jakarta, Sabtu (27/7).
Salah satunya program PKT BISA, yang awalnya dirancang untuk mendorong perbaikan kualitas lahan secara berkelanjutan di Dusun Babadan, Desa Kepuh Rejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Program ini kemudian dikembangkan untuk mewujudkan ekonomi sirkular di sektor pertanian dengan menggiatkan pemanfaatan kompos, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Masyarakat Babadan dibekali keterampilan mengolah kompos dari limbah peternakan dengan pendampingan bertahap. Hal ini memungkinkan mereka memproduksi kompos bernilai tinggi yang dapat digunakan pada lahan garapan masing-masing, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang signifikan.
Seiring waktu, lahan pertanian di Dusun Babadan yang sebelumnya kurang produktif mulai menunjukkan perubahan positif. Dengan luas lahan produktif mencapai 40 hektare, komoditas utama seperti kacang tanah, padi, dan jagung dapat digarap optimal.
"Seiring perubahan pola pertanian dan kondisi lahan, pengetahuan serta keterampilan warga mengenai sektor agrikultur juga semakin pesat. Potensi kompos dikembangkan melalui unit usaha masyarakat agar berdampak positif pada kesejahteraan petani," terang Sugeng.
Selanjutnya program Pujasera NPK Pelangi, digagas Pupuk Kaltim untuk memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan melalui pembinaan UMKM. Pada program ini, Pupuk Kaltim menyediakan sarana berjualan secara permanen, untuk memfasilitasi berbagai unit usaha masyarakat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang.
Pujasera ini dilengkapi berbagai fasilitas pendukung, mulai dari listrik 24 jam hingga sarana kebersihan seperti air, toilet dan tempat sampah. Lalu sarana untuk masing-masing pedagang berjualan layaknya kursi pengunjung, CCTv, banner lapak pelaku usaha, wastafel dan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).
"Keberadaan Pujasera NPK Pelangi juga bentuk perhatian Pupuk Kaltim terhadap pengembangan UMKM agar lebih berdaya dan mandiri, sekaligus realisasi komitmen pemberdayaan melalui pembinaan bagi masyarakat sekitar perusahaan," tambah Sugeng.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, menyampaikan implementasi TJSL Perusahaan diselaraskan dengan arah kebijakan Kementerian BUMN yang berfokus pada kemandirian dan pemberdayaan masyarakat secara berkesinambungan. Utamanya berkontribusi dalam memajukan UMKM, selain partisipasi aktif terhadap lingkungan.
"Pupuk Kaltim berkomitmen untuk menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan, dengan terus memperkuat tata kelola perusahaan, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan," kata Soesilo.
Program yang dijalankan PupuK Kaltim dalam mendorong pemberdayaan masyarakat baru saja diganjar tiga kategori penghargaan dalam ajang Nusantara CSR Award 2024, dari La Tofi School Of Social Responsibility.
Tiga penghargaan tersebut masing-masing Kategori Kemiskinan melalui gagasan Pertanian Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA), lalu Kategori Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi pada inisiasif Pujasera NPK Pelangi, serta penghargaan khusus berupa Trofi Keris Kehormatan bagi Direktur Utama Pupuk Kaltim, yang dinilai berhasil mendorong optimalisasi sasaran TJSL sebagai perwujudan pemimpin transformasi bisnis berkelanjutan.