Daftar Program Dijalankan Pupuk Kaltim Jadi Agen Pembangunan & Optimalisasi Indikator SDG’s
Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi dalam pemulihan ekosistem laut yang rusak.
Salah satu program Pupuk Kaltim yaitu melaksanakan rehabilitasi terumbu karang di perairan Kota Bontang
Daftar Program Dijalankan Pupuk Kaltim Jadi Agen Pembangunan & Optimalisasi Indikator SDG’s
Daftar Program Dijalankan Pupuk Kaltim Jadi Agen Pembangunan & Optimalisasi Indikator SDG’s
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus meningkatkan program dan peran perusahaan sebagai agen pembangunan melalui kontribusi optimal di berbagai bidang.
Baik dalam program pemberdayaan dan pembinaan masyarakat, maupuan optimalisasi dukungan terhadap 17 indikator SDG’s di Indonesia melalui program tepat sasaran secara terarah dan berkesinambungan.
"Dari upaya ini, Pupuk Kaltim akan terus berupaya meningkatkan peran dalam mendorong kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan, hingga pengelolaan lingkungan secara optimal. Termasuk tujuan pembangunan berkelanjutan sesuai sasaran dengan pengembangan dan perbaikan setiap tahun," kata Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim, Qomaruzzaman di Jakarta, Rabu (6/12).
Program yang dijalankan Pupuk Kaltim bahkan mendulang prestasi pada ajang Indonesian SDGs Award (ISDA) 2023, dengan memboyong dua program kategori Platinum dan tiga program kategori Gold.
Salah satu program Pupuk Kaltim yaitu melaksanakan rehabilitasi terumbu karang di perairan Kota Bontang dengan melibatkan nelayan untuk berperan aktif pada kegiatan tersebut.Mulai 2017, Pupuk Kaltim menggandeng nelayan Selambai Kelurahan Loktuan Bontang Utara, yang merupakan salah satu kawasan terdekat perusahaan dengan nama Kelompok Kimasea.
Seiring perjalanan, program ini dilakukan replikasi pada 2022 melalui pembentukan kelompok baru di Kelurahan Bontang Kuala, dengan nama Karaka yang beranggotakan 14 nelayan.
Selain diberdayakan untuk pembuatan dan penurunan media terumbu, kelompok nelayan binaan ini juga melakukan pemantauan tumbuh kembang terumbu, sekaligus melakukan perbaikan jika didapati kerusakan.
merdeka.com
"Melalui program Kilau Samudera ini, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi dalam pemulihan ekosistem laut yang rusak, sehingga kedepan kondisi perairan Bontang dengan beragam keanekaragaman hayati didalamnya bisa terus lestari dan terjaga dengan baik," lanjut Qomaruzzaman.
Program lain yaitu Intan Karang, merupakan inovasi sosial yang juga menintikberatkan pada aspek pemberdayaan masyarakat pesisir, melalui pemanfaatan limbah cangkang rajungan menjadi kitosan cair.Hal ini menilik banyaknya limbah cangkang rajungan yang terbuang setiap hari pasca penjualan oleh nelayan di area pelabuhan Loktuan.
Limbah tersebut kerap kembali dibuang ke laut, karena pola pikir yang masih beranggapan jika cangkang tersebut bisa terurai secara alami.
Selanjutnya Pupuk Kaltim pun memberdayakan ibu rumah tangga beserta pemuda di kawasan pemukiman atas air Selambai Kelurahan Loktuan, untuk pengolahan limbah cangkah menjadi produk bernilai ekonomi.
Pembinaan pun dilakukan dengan pembentukan kelompok baru dengan nama Cangkang Salona, yang hingga kini mampu mereduksi sebanyak 920 Kilogram (Kg) limbah cangkang rajungan.
Selanjutnya program Gelimang Buana, dilaksanakan Pupuk Kaltim dengan pengembangan kawasan konservasi mangrove di kawasan HGB 65 Bontang.
Sejak awal diluncurkan pada 2009, hingga kini Pupuk Kaltim telah menanam sebanyak 505.167 bibit bekerjasama dengan Kelompok Telok Bangko Keluahan Loktuan, yang juga dibina untuk pembibitan, penanaman hingga perawatan mangrove.
Program lainnya yakni Pedalgas, yang berfokus pada aksi cepat tanggap dalam menangani stunting di Kota Bontang. Program ini menyasar produktivitas dan kesehatan ibu sejak masa kehamilan, hingga anak mencapai usia dibawah 2 tahun.
Qomaruzzaman menjelaskan, seluruh penghargaan itu pun menobatkan Pupuk Kaltim sebagai The Most Commited Corporate on SDGs for Environment Pillar 2023, di mana untuk kategori Platinum diraih Pupuk Kaltim melalui program Konservasi Taman Laut dan Sarana Media Terumbu Karang (Kilau Samudera), serta Inovasi Kitosan dari Limbah Cangkang Rajungan (Intan Karang).
Sementara pada kategori Gold, diraih program Gerakan Lindungi Mangrove Sebagai Budaya Jaga Alam dan Dunia (Gelimang Buana), Pengendalian dan Pencegahan Stunting (Pedalgas), serta Program Pupuk Kaltim Peduli Pendidikan (PKTPP).