Konservasi Mangrove Bakal Diimplementasikan di Kurikulum Merdeka, Bagaimana Caranya?
Indikasi positif dalam upaya konservasi ekosistem mangrove di Indonesia. Hal ini terlihat dari luas mangrove yang terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Luas mangrove Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Konservasi Mangrove Bakal Diimplementasikan di Kurikulum Merdeka, Bagaimana Caranya?
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021, total luas mangrove Indonesia saat ini seluas 3.364.076 Ha, yang terdiri dari 2.661.281 hektare dalam kawasan serta 702.799 hektare di luar kawasan.
Jika dibandingkan total kawasan mangrove pada 2013-2019 yang seluas 3.311.207 hektare, maka jumlah itu memperlihatkan penambahan signifikan luas jumlah kawasan sebanyak 52.835 Ha.
Data KLHK 2021
Konservasi mangrove di kawasan pesisir Bontang menjadi salah satu fokus PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terhadap perbaikan lingkungan dan ekosistem, sebagai upaya mendorong keberlanjutan dengan mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat.
Program yang telah dikembangkan sejak 2009 ini terus meningkatkan realisasi penanaman bibit mangrove di dua lokasi, yakni kawasan Kedindingan dan HGB 65 di area Telok Bangko Kelurahan Loktuan Bontang Utara.
Kegiatan menggandeng Balai Taman Nasional Kutai (TNK), dan turut melibatkan kader Perpustakaan Mercusuar Loktuan serta Kelompok Binaan Telok Bangko untuk peningkatan pengetahuan anggota terkait pengembangan program konservasi mangrove.
VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, mengungkapkan pelatihan yang diberikan sebagai bentuk dukungan Pupuk Kaltim terhadap metode pembelajaran aktif bagi anak didik di Kota Bontang, khususnya terkait implementasi P5 Kurikulum Merdeka.
Di mana P5 merupakan pembelajaran untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar peserta didik, menggunakan pendekatan berbeda dengan proses belajar mengajar di kelas pada umumnya.
"Pupuk Kaltim sengaja menggandeng SDN 004 Bontang Utara sebagai sekolah pilot project praktik P5 Kurikulum Merdeka, dengan mengangkat tema Gaya Hidup Berkelanjutan yang difokuskan pada sistem pembelajaran terkait mangrove," ujar Sugeng Suedi, Rabu (23/8/2023).
Merdeka.com
Pelatihan ini pun diharap dapat membantu guru dan tenaga pendidik SDN 004 Bontang Utara dalam penyusunan kurikulum terkait mangrove, sehingga bisa diimplementasikan bagi peserta didik mulai tahun ajaran 2023/2024.Begitu pula manfaatnya bagi kader Perpustakaan Mercusuar dan Kelompok Telok Bangko, dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan agar optimalisasi program konservasi mangrove yang berfokus pada konservasi, ekowisata dan pengembangan produk turunan berbahan dasar mangrove bisa turut berjalan dengan lebih optimal.
"Dengan pelatihan ini diharap P5 Kurikulum Merdeka di SDN 004 Bontang Utara dapat berjalan maksimal, dalam upaya mencetak generasi berkarakter dengan memberikan kesempatan belajar dari lingkungan sekitar. Termasuk kelompok binaan dapat semakin memaksimalkan program konservasi yang dijalankan," tambah Sugeng.
Sugeng pun menyebut Pupuk Kaltim akan terus memaksimalkan program konservasi mangrove, dengan tetap mengedepankan keselarasan aspek sosial dan lingkungan sesuai amanat UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), sekaligus upaya perusahaan dalam mendorong implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di setiap proses bisnis secara konsisten dan berkesinambungan.
"Pupuk Kaltim terus mendorong perluasan manfaat konservasi mangrove dengan berbagai inovasi, sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan khususnya di kawasan pesisir Bontang," tutur Sugeng.
Narasumber pelatihan dari Balai TNK Sugianur, menyampaikan sejumlah materi pelatihan terkait pengenalan ekosistem mangrove, sistematika dunia tumbuhan, morfologi dan organografi mangrove, hingga praktik pengenalan jenis mangrove.
Hal ini ditujukan agar para peserta memahami dengan baik seluk beluk mangrove mulai awal, sehingga dapat menjadi rujukan untuk pengembangan program konservasi maupun penyusunan kurikulum merdeka oleh tenaga pendidik SDN 004 Loktuan.
"Dengan memahami secara spesifik terkait mangrove, diharap program dan kurikulum yang digagas bisa berjalan dengan maksimal," ucap Sugianur.
Tercatat hingga 2022, Pupuk Kaltim telah menanam lebih dari 380.000 bibit mangrove di dua lokasi tersebut, dengan realisasi mencapai 20.000 bibit per tahun.
Seiring waktu, program ini tidak hanya sebatas proses konservasi, namun juga memaksimalkan kebermanfaatan bagi masyarakat dan lingkungan pada berbagai inisiasi secara berkesinambungan.