Usai Viral, Sampah Cemari Hutan Mangrove Angke Dibersihkan Polisi & Pemprov DKI
Usai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Bahu membahu bersihkan tumpukan sampah di Hutan mangrove, Muara Angke.
Usai Viral, Sampah Cemari Hutan Mangrove Angke Dibersihkan Polisi & Pemprov DKI
Beredar video di media sosial yang memperlihatkan hamparan tumpukan sampah di salah satu bibir Pantai Mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.
Usai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Lantas bagaimana saat ini kondisinya?
Merdeka.com turut memantau langsung proses pembersihan sampah di kawasan hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (13/7). Terlihat, sampah membentang di sepanjang hutan mangrove yang berada di pesisir pantai. Tumpukan sampah telah menyatu dengan tanah lumpur turut jadi sasaran yang dibersihkan para personel Polda Metro Jaya bersama petugas Dinas Lingkungan Hidup wilayah. Selain memakai cara manual, sampah-sampah juga diangkut memakai eskavator amfibi dari tepian pantai.
Para personel gabungan secara bersama-sama memasukan sampah yang didominasi plastik itu ke dalam karung. Untuk nantinya dibawa ke tepian dermaga lalu diangkut memakai mobil truk yang sudah disiapkan.
Selain area mangrove, sampah berserakan juga ditemukan di wilayah pemukiman warga yang tinggal di sana. Mirisnya sampah yang ada di hutan mangrove ataupun pemukiman warga didominasi sampah plastik. Dari informasi yang dihimpun di lokasi, disebutkan kalau sampah-sampah yang ada di tepian pantai maupun hutan mangrove berasal dari sampah lautan yang terdampar, ketika air pasang naik ke pesisir pantai.
Persoalan Kebiasaan
Dalam kegiatan ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Termasuk menjaga kawasan mangrove yang sangat bermanfaat bagi kehidupan di pesisir. "Ini sangat berguna dalam hal mencegah abrasi maupun menahan misalnya ada gelombang tsunami. Dan kita lihat bahkan saat saya masuk pemukiman disini sangat kotor," kata Karyoto kepada awak media di lokasi.
Walaupun saat ini pihaknya telah mengerahkan 350 personel gabungan untuk secara bersama-sama membersihkan sampah di kawasan mangrove. Namun, hal itu disadari tidak bisa langsung menyulap lokasi tersebut bersih tanpa sampah.
merdeka.com
Karyoto mengimbau perlunya ada kesadaran kolektif dari masyarakat untuk menjaga kebersihan. Terlebih sampah plastik jangan dibiarkan berserakan karena bisa mencemarkan lingkungan. "Kalau dia ditanam tidak akan terurai, kalaupun terurai tidak tahun kapan, berapa ratus tahun terurai. Ini adalah salah satu awal, mungkin nanti waktu ke depan melibatkan stakeholder yang lain lebih banyak dan ini juga kita lihat korvet hari ini kurang tepat," ujarnya.48 Kubik Sampah Berhasil Diangkut
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, timbunan sampah dari video viral itu terbawa arus hingga sampai di Pantai Mangrove Muara Angke. "Kejadian timbunan sampah di Kawasan Mangrove diperkirakan berasal dari wilayah lain yang terbawa arus," kata Eli saat dikonfirmasi, dkutip Kamis (13/7/2023). Sementara itu, usai viral Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan penanganan sampah di Pantai Mangrove Muara Angke. Setidaknya 200 orang personil kebersihan dari DLH DKI Jakarta dikerahkan.
Pembersihan turut melibatkan kapal fiberglass, kapal samtama, kapal KMLB, 1 alat berat, pengawas, serta petugas pesisir. Selain 200 pasukan oranye DLH DKI Jakarta, ada sebanyak 56 orang personil suku dinas (sudin) lingkungan hidup (LH) Kepulauan Seribu dengan 6 armada turut diterjunkan. Total, per Rabu, 12 Juli 2023 terkumpul 48 m3 sampah. Rencananya, aksi bersih-bersih sampah di kawasan itu akan dilanjutkan hari ini, Kamis (13/7/2023).