5 Cerita unik kriminal mengaku kebal peluru
Sudah pakai jimat kebal, tapi tetap saja tubuh penjahat terkoyak muntahan peluru. Ini ceritanya.
Umumnya pelaku kriminal mempersenjatai dirinya dengan pisau atau pistol. Entah hanya difungsikan untuk menakut-nakuti korban, atau memang sebagai alat perlawanan jika situasi tak semulus rencana.
Tetapi, tak jarang juga penjahat menggunakan ilmu tertentu, seperti jimat kebal diberondong peluru aparat.
Nah, banyak kasus yang terjadi justru sebaliknya. Sudah pakai jimat kebal, tapi tetap saja tubuh penjahat terkoyak muntahan peluru. Berikut merdeka.com merangkum peristiwa-peristiwa tersebut:
-
Bagaimana konten kriminal dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan memecahkan masalah? Dengan mengikuti petunjuk dan alur cerita yang rumit, serta berusaha mengungkapkan misteri, dapat melibatkan otak dan membuat perjalanan menjadi lebih produktif.
-
Siapa yang biasanya menjadi korban pencurian kleptomania? Penderita kleptomania kerap mencuri di tempat umum atau bahkan dari rumah teman-temannya.
-
Siapa yang mengatakan bahwa konten kriminal dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah? Hal senada juga dikatakan seorang psikolog TV dan pakar kriminal Emma Kenny.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Apa yang membuat kleptomania berbeda dari pencuri biasa? Berbeda dengan pencuri pada umumnya, penderita kleptomania tidak mencuri untuk keuntungan pribadi atau karena kebutuhan yang mendesak. Mereka mencuri hanya karena dorongan yang sangat kuat yang sulit untuk ditolak.
Joni kebal peluru tewas karena lupa pakai jimat
Buronan kasus pencurian dan kekerasan (curas) antar daerah di Jawa Timur, Joni bin Katiran dikenal licin dan selalu berhasil melarikan diri sergapan petugas.
Tapi, tidak sekadar licin, Joni juga dikenal ampuh. Sebelum-sebelumnya timah panas yang dilepaskan polisi tak bisa melukai tubuh Joni. Joni dikenal kebal bedil atau senjata api.
Tapi, pelarian Joni berakhir ketika dua timah panas bersarang di dadanya, saat dirinya diringkus oleh Timsus dari Subdit III Jatantras Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Selasa (29/4).
Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Bambang Tjahyo Bawono menduga Joni tewas lantaran jimatnya ketinggalan.
"Kemungkinan jimatnya ketinggalan, sehingga bisa ditembak petugas dengan mudah," kata Bambang Tjahyo.
Tantang petugas lepas pelatuk, Rahmat malah tersungkur
Pencuri yang sudah lama jadi daftar pencarian orang (DPO) Polres Jembrana, akhirnya berhasil dilumpuhkan.
Abdul Rahman (37), DPO kasus pencurian di 18 TKP di Bali, dikenal kebal senjata tajam akhirnya berhasil dilumpuhkan. Sepak terjang Rahman berakhir setelah dirinya menantang petugas untuk menembak dirinya. Alhasil, peluru panas mengantarkannya ke balik jeruji besi.
Penangkapan terhadap Rahman sangat sengit. Bak adegan film Si Pitung, tersangka dikurung sejumlah anggota buser namun masih tetap melawan dengan jurus-jurus kungfunya.
Bahkan dengan telanjang dada saat itu, Rahman sempat menantang salah seorang anggota untuk menembaknya. "Seru pak, dikepung sana sini, tidak juga berhasil ditangkap. Bahkan nantang ditembak, katanya silakan tembak kalau bisa tembus," cerita salah seorang warga setempat, Jembrana, Bali, Selasa (23/12).
Tersangka yang kesehariannya seorang nelayan asal Banjar Tengah, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana berhasil dibekuk, setelah melalui gulat yang cukup alot. Bahkan sempat kejar-kejaran dengan petugas di pesisir pantai. Hingga akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan timah panas.
"Kami mengimbau masyarakat yang merasa pernah kecurian agar segera melapor ke Polres Jembrana. Untuk sementara data yang kita dapat ada 18 TKP, masih kita kembangkan lagi," terang Kapolres Jembrana AKBP Harry Hariyadi, Selasa (23/12).
Pencuri mengaku kebal peluru karena tak pakai celana dalam
Kar (39), pencuri spesialis pencongkel jendela rumah diberi hadiah timah panas anggota tim opsnal Satuan Reskrim Polres Bangka Selatan, setelah aksinya bersama seorang temannya ketahuan.
Kapolres Bangka Selatan AKBP Indra SIK melalui Kasat Reskrim AKP Edriyan Wiguna mengatakan Kar terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melawan saat ditangkap.   Â
Dari pengakuan Kar, tidak memakai celana dalam merupakan syarat ilmu kebal yang dimilikinya. Tapi saat ditembak polisi, darah segar mengucur dari kulit yang dikoyak peluru.
Mantra di dompet tak manjur
Yusuf (20), selalu membawa mantra yang dia taruh di dompet, termasuk saat dia beraksi membobol kontak sepeda motor milik salah satu warga yang terparkir di halaman rumah warga di Jalan Tegal Parang Selatan, Gang BB II, Jakarta Selatan, Rabu (6/2).
Namun, mantra yang dia percaya sebagai sumber kekebalan tubuh nyatanya tak mampu menghadang terjangan peluru petugas yang memergoki aksinya bersama seorang temannya.
Polisi menembak paha Yusuf sebanyak dua kali karena berusaha melawan petugas. Keduanya kemudian digiring ke Mapolsek Mampang.
Kencingi peluru untuk tembus tubuh tersangka
Peristiwa ini terjadi di bulan Desember 2012. Selamat Naibaho tega membacok istri dan lima tetangga, karena tak kuat direpeti istri.
Saat polisi berusaha melumpuhkan pelaku, suasana di Desa Saribudolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara tegang.
Letusan senjata api polisi saling bersautan, membuat suasana semakin mencekam selama lebih kurang 4 jam. Rentetan tembakan tersebut karena Selamat tahan tembak.
Pelaku yang kebal, berusaha mendekati petugas dengan menenteng parang. Karena panik, beberapa personel polisi mengencingi peluru dan menggosokkannya ke tanah sebelum ditembakkan.
Usaha tersebut nyata, Selamat tersungkur di tanah dengan setelah peluru bersarang di kaki dan tangan. Cincin keramat yang dikenakannya tak berdaya berhadapan dengan peluru yang dikencingi.