Mengenal Kleptomania, Kesulitan Menahan Diri untuk Mencuri
Penderita kleptomania kerap mencuri di tempat umum atau bahkan dari rumah teman-temannya.
Mengenal Kleptomania, Kesulitan Menahan Diri untuk Mencuri
Mencuri bukan hanya karena alasan himpitan ekonomi semata. Beberapa orang ada yang susah mengendalikan diri untuk mencuri. Rupanya dalam psikologi hal tersebut termasuk gangguan yang disebut sebagai kleptomania.Kleptomania adalah gangguan yang membuat penderitanya sulit menahan diri dari keinginan untuk mencuri. Penderita kleptomania kerap mencuri di tempat umum atau bahkan dari rumah teman-temannya. Kleptomania tidak bisa diatasi seorang diri dan memerlukan penanganan medis.
Ciri-Ciri Kleptomania
Kesulitan Menahan Dorongan untuk Mencuri
Kleptomania ditandai dengan kesulitan menahan dorongan untuk mencuri barang, meskipun barang tersebut sebenarnya tidak dibutuhkan atau bernilai tinggi. Penderita kleptomania seringkali merasa dorongan yang kuat untuk mencuri tanpa alasan yang jelas.
Tindakan Mencuri yang Spontan
Penderita kleptomania cenderung melakukan aksi pencurian secara spontan, tanpa perencanaan atau motif tertentu. Mereka mungkin merasa gelisah dan dorongan untuk mencuri bisa muncul kapan saja.
Setelah melakukan pencurian, penderita kleptomania seringkali mengalami perasaan bersalah atau malu. Mereka menyadari bahwa tindakan mencuri adalah salah, namun tidak mampu menahan dorongan tersebut.
Tidak Mencuri untuk Keuntungan Pribadi
Berbeda dengan pencuri pada umumnya, penderita kleptomania tidak mencuri untuk keuntungan pribadi atau karena kebutuhan yang mendesak. Mereka mencuri hanya karena dorongan yang sangat kuat yang sulit untuk ditolak.
Dampak Emosional dan Sosial
Kleptomania dapat menyebabkan gangguan emosional yang berlanjut pada penderita, seperti perasaan bersalah, malu, atau bahkan membenci diri sendiri. Selain itu, kleptomania juga dapat menimbulkan konsekuensi hukum yang serius dan tekanan psikologis dan emosional.
© Merdeka.com 2024
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Kenapa pelaku mencuri tas pesepeda? Dengan cepat, korban lantas kehilangan kendali dan tas dibahunya raib tasnya dan pelaku berhasil kabur.
-
Kenapa pelaku mencuri handphone? Pelaku merupakan residivis kasus pencurian di Aceh. Selain itu pelaku MS juga positif mengkonsumsi narkotika jenis sabu.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Siapa yang mencuri emas di toko perhiasan? Viral sebuah video yang memperlihatkan aksi ibu-ibu yang mencuri emas di toko perhiasan.
-
Bagaimana pencurian keju itu terjadi? 'Pencurian ini melibatkan pembeli palsu yang menyamar sebagai distributor grosir yang sah untuk peritel besar di Prancis, dan keju telah dikirim sebelum identitas palsu itu terungkap,' ungkap perusahaan tersebut.
Penyebab Kleptomania
Gangguan pada Senyawa Kimia di Otak
Ada dugaan bahwa kleptomania terkait dengan gangguan pada senyawa kimia di otak, seperti ketidakseimbangan hormon serotonin dan dopamin. Ketidakseimbangan ini dapat memengaruhi pengendalian impuls dan emosi, yang mungkin berkontribusi pada munculnya kleptomania.
Faktor Genetik
Terdapat dugaan bahwa kleptomania dapat terkait dengan faktor genetik. Riwayat keluarga dengan gangguan obsesif-kompulsif, penyalahgunaan alkohol, atau gangguan penggunaan zat lainnya dapat meningkatkan risiko kleptomania.
Stres berkepanjangan dan trauma emosional juga diduga dapat mempengaruhi pengendalian impuls, meskipun bukan menjadi penyebab utama kleptomania.
Meskipun penyebab kleptomania belum diketahui secara pasti, penanganan yang dilakukan sedini mungkin dapat mencegah kleptomania memburuk dan mengurangi risiko timbulnya dampak negatif. Jika terus dibiarkan, penderita kleptomania bisa mengalami gangguan mental serius, terjerat hukum, hingga berpikir untuk bunuh diri.
Cara Mengatasi Kleptomania
Terapi Psikologis
Terapi perilaku kognitif seringkali digunakan untuk membantu penderita kleptomania mengenali dorongan untuk mencuri dan mengatasi kognisi yang menyebabkannya. Melalui terapi ini, pasien diajarkan untuk menghentikan perilaku buruk dan mengatasi dorongan untuk mencuri.
Pengobatan
Pengobatan medis, seperti pemberian obat-obatan, dapat menjadi bagian dari penanganan kleptomania. Dokter akan menentukan jenis pengobatan yang perlu diresepkan, tergantung pada adanya gangguan jiwa lainnya yang mungkin terkait dengan kleptomania.
Penanganan kleptomania sering melibatkan kombinasi terapi psikologis dan pengobatan medis. Kombinasi ini bertujuan untuk mengatasi pemicu dan penyebab kleptomania secara holistik.
Dukungan Keluarga dan Lingkungan
Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga dapat membantu dalam penanganan kleptomania. Memberikan dukungan emosional dan memfasilitasi akses ke perawatan medis dan psikologis dapat membantu penderita kleptomania dalam proses penyembuhan. Teknik Relaksasi dan Pengelolaan Stres
Berlatih teknik relaksasi, seperti meditasi, serta mengelola stres secara efektif juga dapat membantu penderita kleptomania dalam mengatasi dorongan untuk mencuri.
Penting untuk diingat bahwa penanganan kleptomania memerlukan bantuan profesional dan tidak dapat dilakukan secara mandiri. Dengan penanganan yang tepat dan segera, kleptomania bisa diatasi dan gejalanya dapat membaik.