5 Fakta kasus anak SD di OKU dihukum telanjang oleh guru
Harusnya seorang guru adalah panutan yang baik untuk anak didiknya, karena guru adalah pekerjaan yang mulia.
Pemberitaan mengenai guru yang menghukum muridnya telanjang di depan kelas selama 30 menit, membuat banyak orang terperanjat kaget, begitu memalukan perbuatan guru tersebut. Ironis, guru yang menjadi panutan, melakukan hal yang tak pantas untuk muridnya.
Harusnya seorang guru adalah panutan yang baik untuk anak didiknya, karena guru adalah pekerjaan yang mulia. Bukan mengajarkan muridnya untuk melakukan hal yang konyol dan miris tersebut.
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
-
Kapan Puji Astuti dikukuhkan sebagai Guru Besar? Prof. Dr. apt. Puji Astuti, S.Si., M.Sc baru saja dikukuhkan sebagai guru besar bidang Biologi Farmasi Fakultas Farmasi UGM. Status sebagai guru besar diterima Puji Astuti pada Selasa (29/8) di Balai Senat UGM.
-
Kapan Nurul Indarti dikukuhkan sebagai Guru Besar? Nurul Indarti resmi ditetapkan menjadi Guru Besar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (27/8).
-
Apa yang membuat Abah Guru Sekumpul terkenal? Selain dakwahnya secara langsung, ia juga membagi ilmunya dalam bentuk buku. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al Banjari, atau akrab disapa Abah Sekumpul, merupakan seorang ulama karismatik asal Kalimantan.
Berikut 5 Fakta kasus anak SD di OKU yang dihukum telanjang oleh gurunya yang dihimpun oleh merdeka.com:
2 Anak SD dihukum telanjang karena tak kerjakan PR
Lantaran tak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR), MR dan NS, Dua murid kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) 8 Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dihukum telanjang oleh gurunya berinisial Can.
MR dan NS yang disuruh berdiri di depan kelas oleh gurunya, mempertontonkan aksi bugil mereka selama 30 menit di hadapan teman-teman mereka.
Sang guru mengaku hukuman tersebut sudah menjadi kesepakatan sebelumnya antara dirinya dengan murid-muridnya, jika mereka tidak mengumpulkan PR maka dihukum telanjang di depan kelas.
Guru penghukum telajang muridnya terancam dipecat
Perbuatan yang dilakukan Guru berinisial Can terhadap dua anak didiknya tersebut, sampailah ke telinga Kepala Dinas Pendidikan Ogan Komering Ulu (OKU). Akibatnya, guru tersebut terancam dipecat.
Hal itu dikatakan oleh Mahyuddin, Kepala dinas Pendidikan OKU "Saya sudah tugaskan staf saya di bidang pendidikan dasar dan menengah untuk mencari tahu kebenaran kasus itu. Jika terbukti kami tidak segan-segan memecatnya," kata Mahyuddin, Selasa (22/4). Hal ini dilakukan agar perbuatan serupa tidak terulang lagi. Ini ancaman bagi semua guru agar tidak semena-mena menghukum muridnya dengan perbuatan tak terpuji.
"Jelas kami mengecam perbuatan itu jika terbukti benar adanya. Masih banyak cara lain untuk mendidik murid agar tidak malas," kata Mahyuddin.
Tak hanya Guru, Kepala Sekolahpun terancam dipecat
Bukan hanya guru yang mendapat ancaman dipecat, Kepala sekolahpun mendapat imbasnya. Kepala Sekolah SDN 8 Baturaja, Neti Yulia, terancam dicopot.
"Saya berjanji akan mencopot jabatan Kepala SDN 8 Baturaja jika pemberitaan murid yang ditelanjangi karena tidak membuat PR itu, benar. Karena dia tidak bisa mengemban tugas dengan baik sebagai pimpinan," kata Kepala Dinas Pendidikan OKU, Mahyuddin, Rabu (23/4).
Pencopotan itu dilakukan jika kasus tersebut terbukti kebenarannya sehingga memalukan lembaga pendidikan yang dia pimpin.
Menyesal, pelaku minta tak dipecat
Guru yang berinisial Can tersebut menyampaikan maaf kepada masyarakat terutama kepada dua murid yang menjadi korban serta kedua orang tua murid tersebut. Ia menyesal terhadap perbuatannya. Can yang sudah mengabdi selama 34 tahun sebagai pengajar itu masih ingin mengajar dan mendidik murid-muridnya.
"Saya mengaku salah dan meminta maaf. Tapi semua itu tidak ada unsur kesengajaan sedikitpun, kejadiannya begitu cepat," kata Can, Rabu (23/4).
Can menceritakan, bahwa dia hanya menyuruh anak itu berdiri di depan kelas saja, tidak menyuruh untuk tidak berpakaian lagi. "Saya cuma menyuruh kedua anak itu berdiri di depan. Tapi saya kaget kedua anak ini sudah tidak berpakaian lagi, hanya meninggalkan celana dalam saja," ceritanya.
Orangtua murid tak mempersoalkan
Kepala Sekolah SDN 8 Baturaja, Neti Yulia mengungkapkan, pihaknya sudah bertemu dengan orang tua kedua muridnya yang ditelanjangi tersebut. Dia mengklaim, orangtua mereka tidak mempersoalkan lagi karena peraturan itu bertujuan untuk menertibkan anak dalam belajar.
"Jangan lagi diperbesar kasus ini. Guru itu sudah kami tegur dan orang tua mereka juga tidak mempermasalahkan karena mereka tahu anaknya memang bandel," tukasnya.
(mdk/hhw)