5 Kehebatan Tatang Koswara, sniper nomor wahid di Indonesia
Kemampuan menembaknya pun disejajarkan dengan penembak hebat dunia.
Tatang Koswara salah satu sniper legendaris terbaik yang dimiliki Indonesia telah meninggal dunia. Peltu Tatang meninggal pada Selasa (3/3) malam, usai mengisi acara Hitam Putih Trans7 akibat serangan jantung. Dia meninggal pada usia 68 tahun.
Kepergiannya yang mendadak begitu menyisakan kesedihan bagi keluarga dan juga negeri ini. Semasa jadi prajurit Tatang merupakan seorang sniper handal. Kemampuan menembaknya pun disejajarkan dengan penembak hebat dunia.
Dari pengakuan dunia tersebut membuat kita ingin kembali mengingat akan kehebatan pria kelahiran 12 Desember 1946 itu. Berikut 5 kehebatan Tatang Koswara sniper nomor wahid di Indonesia, yang dirangkum merdeka.com:
-
Kapan Pangat Karso Pawiro meninggal dunia? Pangat meninggal di RSU Moewardi Solo pada Selasa (25/7) pukul 16.58 WIB karena sakit Cardiongenic Shock.
-
Kapan Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto meninggal dunia? Ayah Irjen Krishna Murti meninggal dunia. Ia adalah Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto Bin Soejitno yang mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (10/7) kemarin.
-
Kapan Tanri Abeng meninggal dunia? Mantan Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tanri Abeng, meninggal dunia pada Minggu (23/6) dini hari pukul 02.35 WIB. Kabar ini disampaikan oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.“Meninggal dunia tadi malam sekitar pukul dua, di Rumah Sakit Medistra,” kata Said saat dihubungi ANTARA
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal dunia? Ki Joko Bodo tutup usia di umur 58 tahun, tepatnya pada 22 November 2022.
-
Siapa yang meninggal dunia? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa yang meninggal dunia dalam kecelakaan? Ia membaca lebih lengkap berita yang muncul tersebut. Ia pun dibuat kaget saat melihat nama korban. Ia mengatakan bahwa nama korban sama seperti kliennya yang sempat ghosting dirinya.
Tatang keluarkan peluru pakai gunting kuku
Sekitar 1975, Tatang saat itu masih berpangkat Sersan. Dia mendapat tugas buat bertempur di Timor Timur (kini Republik Demokratik Timor Leste). Perintahnya: menghabisi komandan lawan.
Sebagai penembak runduk, Tatang juga bertugas mengumpulkan informasi intelijen. Pada suatu ketika dia pernah apes lantaran tertembak saat sedang mengintai musuh.
"Saya seorang diri mengintai posisi musuh pukul 10.00 malam. Saat itu, saya mengamati posisi musuh dengan teropong malam untuk memberikan informasi pada pasukan yang akan menyerang keesokan harinya," kata Tatang seperti dikutip dari sebuah acara televisi swasta kemarin.
Tatang lantas menyusup ke daerah lawan. Di sebuah lokasi dia menemukan markas musuh. Dia mendekat dan berhenti pada jarak sekitar 300 meter. Saat itu dia melihat ada seorang komandan sayap militer Partai Fretilin, Falintil, menjadi targetnya. Tidak perlu menunggu, Tatang langsung membidik. Tetapi dia tidak langsung menembak.
"Saya sudah bidik dia dari malam. Tapi sniper itu beda dengan pasukan biasa. Harus sabar, harus cermat dan hati-hati," ujar Tatang.
Pukul 05.00 WIB, dia melihat targetnya bergerak sedikit menjauh dari induk pasukan. Dia berpikir hal itu kesempatan terbaik buat menghabisi musuh. Tatang menarik picu senapan. Sebutir peluru melesak dan mengenai sasaran. Sang komandan roboh.
Namun rupanya di lokasi ada sejumlah pasukan Fretilin melihat peristiwa itu. Mereka langsung mengarahkan senapan memberondong lokasi Tatang bersembunyi. Saat itulah Tatang tertembak.
"Saya tidak tertembak langsung. Peluru itu memantul kena kayu dan mengenai kaki saya. Awalnya tidak sakit, tapi terus mengeluarkan darah," lanjut Tatang.
Jika luka Tatang akibat tembakan terus mengeluarkan darah, maka bakal meninggalkan jejak. Hal ini sangat berisiko bagi penembak runduk karena harus meloloskan diri lokasi tanpa bisa dilacak. Alhasil dengan peralatan seadanya, Tatang melakukan operasi darurat dengan menggunakan gunting kuku. Dikoreknya luka itu dan diambilnya serpihan peluru. Semua dilakukan di tengah desingan peluru dan tanpa obat bius.
"Saya pakai gunting kuku," jawab Tatang.
Tembak burung terbang pun sniper Tatang Koswara tak meleset
Kemampuan menembak TNI (Purn) Peltu Tatang Koswara memang tidak diragukan lagi. Semasa hidup, dia dedikasikan untuk menembak. Kisah hebat tentang almarhum diceritakan Yana (40) salah satu keluarganya.
Dia sejak kecil sering diajak Tatang yang masuk dalam jajaran elit penembak dunia tersebut melihat caranya menembak.
"Dulukan pernah tinggal di daerah PPI Katamso sana (komplek TNI AD), saya pernah diajak cari burung," kata Yana di rumah duka Jalan Sayuran Kavling Lumba-lumba, Dayeuh Kolot Bandung, Rabu (4/3).
Senapan angin yang ditenteng Tatang memperlihatkan memegang senjata yang benar. Nah, satu burung saat itu terbang di langit-langit. "Pistolnya diarahkan ke langit. Padahal si burung lagi terbang cepat. Dor! Kena itu burung. Padahal burungnya lagi terbang cepat," ungkapnya.
Yana sangat membanggakan sosok pria kelahiran Medan tersebut. Kepribadiannya yang keras tapi baik dalam membimbing. "Huhh. Tegas sekali, galak bahkan, saya dulu kalau sekolah enggak makan pasti dimarahin. Tapi di balik itu beliau baik orangnya," jelasnya.
Indonesia harus bangga memiliki Tatang Koswara ini. Kemampuan menembak Tatang, tentu tidak kalah hebat dari Christopher Scott Kyle dari Amerika yang dikenal sangat mematikan itu.
Sniper urutan 14 di antara penembak dunia
Tatang Koswara dicatat sebagai penembak runduk terbaik nomor 14 di dunia. Kemampuannya itu pernah dibuktikan saat operasi militer di Timor-Timur. Prajurit dan perwira gerakan pengacau keamanan tewas tertembus peluru dari senjata miliknya Winchester 70.
Berkat kemampuannya itu, nama Tatang kemudian bertengger bersama sniper elite dari negara adidaya. Berikut urutan posisi Tatang Koswara di antara sniper dunia lain berdasarkan data yang dihimpun sniper history:
1. Simo Hayha (Finlandia) dalam operasi militer Perang Dunia II, korban 500 lebih.
2. Nikolay Yakovlevich (Rusia) dalam operasi militer Perang Dunia II, korban 496.
3. Ilyin Vasili Zaitsev (Rusia) dalam operasi militer Perang Dunia II. korban 400.
4. Matthias Hetzenauer (Jerman) dalam operasi militer Perang Dunia II. korban 345.
5. Sepp Allerberger (Jerman) dalam operasi militer Perang Dunia II, korban 257.
6. Billy Sing (Australia) dalam operasi militer Perang Dunia I, korban 150.
7. Adelbert Waldron III (Amerika Serikat) dalam operasi militer Perang Vietnam, korban 109.
8. Charles B. Mawhinney (Amerika Serikat) dalam operasi militer Perang Vietnam, korban 103.
9. Neville Methven (Afrika Selatan) dalam operasi militer Perang Dunia I, korban 100.
10. Carlos Hathcock (Amerika Serikat) dalam operasi militer Perang Vietnam, korban 93.
11. Helmut Wirnsberger (Jerman) dalam operasi militer Perang Dunia II, korban 64.
12. Joseph T. Ward (Amerika)dalam operasi militer Perang Vietnam, korban 63.
13. Philip G. Moran (Amerika)dalam operasi militer Perang Vietnam, korban 53.
14. Tatang Koswara (Indonesia) dalam operasi militer di Timor-Timur, korban 41.
15. Tom Ferran (Amerika) dalam operasi militer Perang Vietnam, korban 41.
16. William Lucas (Amerika) dalam operasi militer Perang Vietnam, korban 38.
Pernah tewaskan puluhan musuh
Almarhum Tatang Koswara menceritakan kisahnya saat bertugas dalam konflik di Timor Timur (kini Republik Demokratik Timor Leste) sekitar 1975. Waktu itu dia masih berpangkat sersan, selepas menjalani pendidikan bersama Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat atau dikenal dengan nama Green Berets.
Tatang ditugaskan di bawah Satuan Tugas Khusus memburu para pentolan Partai Fretilin dan sayap militernya, Falintil. Sebagai penembak runduk juga menjalankan tugas pengintaian dan mengumpulkan informasi buat kebutuhan intelijen. Tatang sering masuk jauh ke daerah lawan buat memburu musuh seorang diri. Kadang dia menyusup dengan berjalan kaki, kadang diantar helikopter.
Dalam satu misi, dia membawa 50 peluru. 49 Pelor dihabiskan buat menewaskan musuh, termasuk duel dengan sniper lawan. Tetapi Tatang patuh pada doktrin, yakni sengaja menyimpan sebutir peluru.
"Sesuai apa yang diajarkan, peluru terakhir itu digunakan untuk diri saya sendiri. Daripada saya jatuh ke tangan musuh, lebih baik menembak diri sendiri," kata Tatang seperti dikutip dari sebuah acara televisi swasta kemarin.
Bila keadaan terdesak, penembak runduk memang diajarkan menembak diri sendiri daripada tertangkap musuh dan disiksa buat menggali informasi. Setiap sniper juga diwajibkan menghancurkan senjata miliknya dan memecahkan teleskop bidik bila sudah terkepung.
"Senjata itu sangat akurat. Tak boleh sampai jatuh ke tangan musuh, harus dihancurkan," ujar Tatang.
Namun peluru terakhir itu tak pernah digunakan Tatang. Dia terus berdinas di TNI AD hingga pensiun.
The Riflemans Rifle, senjata sniper legendaris Tatang Koswara
Sniper legendaris Indonesia Peltu Tatang Koswara meninggal dunia pada usia 68 tahun. Dia mengembuskan napas terakhir selepas mengisi acara di stasiun televisi swasta akibat serangan jantung.
Tatang tercatat sebagai penembak runduk terbaik peringkat 13 dunia. Kemampuannya menembak jarak jauh ini pernah dipraktikkan dalam operasi militer di Timor -Timur. Lewat bidikan senapannya tak terhitung prajurit lawan roboh bersimbah darah.
Keahlian menimang senapan runduk Tatang diperoleh lewat latihan keras. Kemampuan itu masih sempat dipamerkan di usia senjanya. Tatang memperlihatkan bidikan mautnya dengan menembak mati burung yang sedang terbang di langit mempergunakan senapan angin.
Sebenarnya senjata jenis apa yang ditenteng Tatang Koswara selama bertugas?
Peltu Tatang Koswara ternyata memakai senjata Winchester 70 seberat 8 kilogram. Senapan ini diproduksi tahun 1936 di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat. Winchester 70 merupakan senapan dengan sistem bolt action yaitu memakai kokang dioperasikan secara manual.
Kehebatan Winchester 70 dikenal sejak tahun 1966 ketika meletus perang Vietnam. Kala itu, pasukan marinir Amerika menggunakannya untuk melawan kehebatan sniper Vietkong. Bahkan, saat itu militer Amerika membuka sekolah khusus sniper dan mengganti sniper M1C Garrand dan Springfiels yang biasa dipakainya dengan senapan Winchester 70 atau berjuluk The Rifleman's Rifle.