60,4 Hektare Hutan Gunung Semeru Terdampak Kebakaran
Sementara lokasi kebakaran di Arcopodo, Kalimati, Kelik, Gunung Kepolo, Oro-oro Ombo dan Pangonan Cilik telah berhasil dipadamkan. Vegetasi yang terbakar didominasi tumbuhan bawah atau semak-semak, kirinyuh, kemlandingan, pakis, akasia dan cemara gunung.
Luas terdampak kebakaran hutan di Gunung Semeru dan sekitarnya telah mencapai 60,4 hektar. Luasan tersebut diprediksi akan terus bertambah mengingat beberapa titik api yang belum berhasil dikendalikan.
Arifin, Plt Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengatakan, tim gabungan terus melakukan upaya pemadaman di wilayah kerja Resort PTN Ranupani, SPTN 3 Senduro, Bidang PTN Wilayah 2 Lumajang.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Kenapa Mbok Yem enggan turun gunung? Enggan Turun GunungBeredar kabar Mbok Yem turun gunung akibat peristiwa ini. Namun, faktanya Mbok Yem enggan dievakuasi. Pemilik warung tertinggi di Indonesia ini dan 3 anggota keluarganya masih berada di puncak Lawu.
-
Apa yang dilakukan oleh Kasad Maruli Simanjuntak di Gunung Sangga Buana? Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menghadiri acara pelepasan elang Jawa di tempat latihan Kostrad.
-
Di mana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
-
Kapan kebakaran hutan di Gunung Lawu terjadi? Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023. Kebakaran pertama telah melahap sekitar 8 hektare hutan.
-
Bagaimana situs Bukit Kerang terbentuk? Sampah-sampah ini berupa kerang atau remis yang seiring berjalannya waktu terus menumpuk hingga membentuk bukit.
"Luas terdampak kebakaran sampai saat ini mencapai 60,4 Hektare. Beberapa titik api di lokasi Pusung Gendero, Ayek-Ayek, Ungup-Ungup dan Batu Tulis masih dalam proses pengendalian dan berpotensi meluas. Hal ini dipengaruhi faktor angin yang sangat kencang dan berada di lokasi bertebing serta berbukit," kata Arifin di Malang, Rabu (25/9).
Sementara lokasi kebakaran di Arcopodo, Kalimati, Kelik, Gunung Kepolo, Oro-oro Ombo dan Pangonan Cilik telah berhasil dipadamkan. Vegetasi yang terbakar didominasi tumbuhan bawah atau semak-semak, kirinyuh, kemlandingan, pakis, akasia dan cemara gunung.
"Kondisi pos pendakian di Ranupani saat ini sudah tidak ada aktivitas pendakian atau steril," ungkapnya.
©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko
Tim gabungan dari berbagai unsur berjumlah 62 orang terus berkerja melakukan upaya pemadaman secara bergantian dengan strategi pergantian shift. Tim berasal dari TNBTS, TNI-POLRI, BPBP Lumajang, Linmas Pasrujambe, Komunitas Porter Desa Duwet dan Ranupani, Saver dan Gimbal Alas.
Pemadaman dilakukan dengan mendekati titik api yang bisa dijangkau dengan menggunakan jet shooter dan gepyok dengan ranting pohon. Selain itu juga diantisipasi dengan membuat sekat di medan datar.
"Sedang di medan bertebing terjal dan sulit dijangkau dilakukan pemantauan arah angin," ujar Arifin.
Arifin juga menekankan kepada tim untuk menjaga keselamatan selama bertugas di lapangan. Keselamatan tim menjadi prioritas atau safety-first dalam proses pengendalian kebakaran.
Baca juga:
Total Area yang Terbakar di Gunung Semeru Mencapai 20 Hektare
5,5 Hektare Hutan Lindung di Lereng Gunung Sumbing Terbakar
Gunung Semeru Ditutup Total Akibat Kebakaran di Dekat Ranu Kumbolo
Ketua DPR Desak KLHK Bentuk Gugus Tugas Pencegahan Karhutla
Galang Bantuan untuk Korban Asap, Jurnalis Gelar Aksi Sosial di Bundaran HI
Kebakaran Gunung Slamet Meluas Sampai Kawasan Baturaden
Kebakaran di Gunung Semeru, Pendaki Hanya Bisa Sampai Ranu Kumbolo