8.207 Pemudik di Sukoharjo Jalani Karantina Mandiri
"Mereka harus melakukan karantina mandiri sesuai prosedur yang berlaku,"
Sebanyak 8.207 pemudik di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah harus menjalani karantina mandiri. Para pemudik sebagian besar bekerja di daerah Jakarta dan sekitarnya. Sulitnya perekonomian saat pandemi Covid-19 membuat mereka kembali ke kampung halaman lebih awal, sebelum hari raya Idul Fitri.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, penyebaran pemudik terjadi di seluruh kecamatan. Di Kecamatan Sukoharjo terdapat 716 orang pemudik, Bendosari 796, Tawangsari 1.059, Polokarto 418, Mojolaban 245, Weru 1.411, Bulu 1.428, Grogol 217, Kartasura 737, Baki 135, Nguter 801 dan Kecamatan Gatak 244 orang.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
"Data kami hingga tanggal (3/4) kemarin sudah ada 8.207 pemudik dari berbagai daerah yang pulang ke Sukoharjo. Mereka harus melakukan karantina mandiri sesuai prosedur yang berlaku," ujar juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Gani Suharto, Senin (6/4).
Gani memprediksi jumlah tersebut masih bisa terus bertambah, mengingat belum ada larangan mudik secara resmi dari pemerintah. Sehingga masyarakat harus berhati-hati.
"Di tingkat nasional memang sudah ada imbauan untuk tidak mudik, tapi kan baru sebatas imbauan belum ada larangan, jadi masih bis8 bertambah," katanya. A
Gani menjelaskan, seluruh pemudik yang baru pulang saat ini tengah manjalani karantina secara mandiri. Pemerintah desa dan lingkungan masing-masing diharapkan terus memantau dan memberikan dorongan. Sehingga bisa mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus korona di Sukoharjo.
"Kalau banyak yang mudik seperti ini akan membuat cemas tim medis. Jadi pemudik harus memenuhi protokol kesehatan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari," pungkas dia.
Baca juga:
Ketua Gugus Tugas: 56 Persen Warga Sadar Bahaya Covid-19 dan Tidak Mudik
Cegah Penularan Corona, Pemudik dengan Motor Diimbau Tak Bawa Penumpang
Kemenhub Perkirakan 56 Persen Warga Jabodetabek Memilih Tak Mudik
Putus Mata Rantai Covid-19, Polri Larang Anggota Mudik Lebaran
Ganjar Minta Kepada Desa di Jateng Siapkan Tempat Isolasi Khusus Pemudik