Jejak Perdagangan Kapur Barus di Sumatera, Konon Dulu Harganya Setara dengan Emas
Perdagangan kapur barus di Tapanuli, Sumatera Utara sudah berlangsung sejak abad ke-2 Masehi dan menjadi salah satu komoditi penting atau 'emas'.
Perdagangan kapur barus di Tapanuli, Sumatera Utara sudah berlangsung sejak abad ke-2 Masehi dan menjadi salah satu komoditi penting atau 'emas'.
Jejak Perdagangan Kapur Barus di Sumatera, Konon Dulu Harganya Setara dengan Emas
Mungkin selama ini kita mengetahui jika kedatangan bangsa Barat ke Nusantara hanyalah untuk berdagang hasil rempah-rempah seperti pala atau cengkih. Jauh sebelum itu, terdapat komoditas yang tak kalah berharga untuk diperjualbelikan yaitu kapur barus.
-
Bagaimana perdagangan rempah dilakukan di Palembang? Melalui Sungai Musi inilah perdagangan mulai terjalin, bahkan hingga terjadi percampuran budaya dengan masyarakat setempat.
-
Apa komoditas perdagangan utama di Pariaman? Di Pariaman, dulunya wilayah ini cukup terkenal dengan aktivitas perdagangan komoditas berupa lada, emas, dan berbagai hasil perkebunan dari pelosok daerah.
-
Rempah apa yang paling dicari pedagang asing di Sumatra? Salah satu komoditas unggulan yang begitu dicari oleh pedagang asing adalah lada.
-
Dimana pasar batu akik kuno ini ditemukan? Sebuah struktur kuno yang diyakini pernah digunakan sebagai istana atau kuil berasal dari abad ke-13 SM ditemukan di Gundukan Tepecik, distrik Cine, Provinsi Aydin, Turki.
-
Produk apa saja yang paling laris di Sumatera? Sebut saja pulau yang berada di paling barat Indonesia, yakni Pulau Sumatera. Ternyata Minyak Telon, Popok Bayi, dan Kaos Anak menjadi produk lokal dan UMKM yang paling banyak dibeli di puncak kampanye. Hal ini memperlihatkan kebutuhan produk dari kategori Ibu dan Anak menjadi tren yang sangat dicari saat ini bagi para ibu baru di Sumatera.
-
Produk apa yang paling dicari di Sumatera dan Jawa? Dimulai dari ujung Barat Indonesia, berbagai produk Fashion seperti Celana Perempuan, dan Batik menjadi ragam produk lokal yang paling banyak dibeli masyarakat seiring pesatnya perkembangan tren fashion di dua pulau ini.
Komoditas yang satu ini sudah diperdagangkan sejak abad ke-2 dan banyak sekali diincar oleh pedagang-pedagang dari Asia, Timur Tengah, dan bahkan dari Eropa sekalipun.
Kapur barus atau bisa disebut kamper, tidak hanya bernilai dalam bisnis saja, akan tetapi juga merembet ke nilai-nilai sosial.
Penamaan "kapur barus" juga diambil dari sebuah kata wilayah yang terletak di Provinsi Sumatera Utara yaitu Baru.
Selain jalur yang strategis, komoditas kapur barus atau kamper ini juga memberikan dinamika tersendiri di dunia perdagangan internasional.
Komoditas Unggulan
Melansir dari berbagai sumber, komoditas kamper sudah menjadi sebuah emas bagi mereka yang mengerti akan manfaat dari benda ini.
Tak heran, jika kamper sudah lebih dulu menjadi produk unggulan jauh sebelum rempah-rempah.
Unggulnya perdagangan kamper ini tertulis dalam prasasti Tamil yang berada di Desa Lobu Tua, Kecamatan Andam Dewi pada tahun 1873 yang ditemukan oleh kontrolir Belanda.
Hal ini terbukti jika pedagang Tamil sudah melakukan ekspedisi ke Nusantara untuk mengambil kemenyan atau kapur barus langsung dari sumbernya.
Wilayah Barus, Tapanuli Tengah juga tidak kalah penting.
Daerah ini sudah menjadi pusat perdagangan kamper dunia dari abad 4 hinggga 10.
Banyak pedagang datang dari berbagai penjuru, seperti Cina, kawasan Laut Tengah, Indocina, Asia, Persia, Timur Tengah, dan Afrika.
Eropa juga tidak ingin kalah pamor dalam berdagang kapur barus. Banyak dari mereka yang menaruh perhatian pada komoditas ini sehingga rela datang jauh-jauh ke Barus.
Konon, harga kapur barus ini setara dengan harga emas dalam berat yang sama.
Pentingnya Manfaat Kamper
Selain menjadi komoditas setara emas, bagi mereka yang mengerti soal kamper tentunya benda ini memiliki manfaat yang cukup beragam.
Tak mengagetkan jika harganya sangat tinggi karena mengandung berbagai macam kegunaan.
Penggunaan kamper atau kapur barus sudah menjadi kebutuhan primer oleh masyarakat di dunia. Mereka biasa menggunkan kamper untuk kebutuhan sosial, pengobatan, wewangian, dan sebagainya.
Di Mesir, kapur barus biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah dengan menggunkaan balsem (campuran kapur barus dengan rempah-rempah).
Di Timur Tengah, benda ini dimanfaatkan untuk obat-obatan dan parfum, begitu juga di Cina yang berguna sebagai obat kuat dan radang mata.
Terjalinnya Akulturasi
Dengan adanya momentum perdagangan ini, menjadikan setiap daerah terpapar oleh budaya-budaya asing yang akhirnya menjadi percampuran dengan budaya lokal.
Kemudian menambahnya wawasan dan informasi juga berkat adanya aktivitas perdagangan ini.
Lalu kamper juga memadukan jalur-jalur rempah lainnya serta menghasilkan berbagai situs-situs sejarah. Contohnya saja seperti Barus yang memiliki situs dan sejarah berada di pelabuhannya karena menjadi satu-satunya akses perdagangan.
Selain menjadi komoditas unggulan dan begitu berharga di masanya, kapur barus atau kamper ini berperan cukup besar bagi sejarah di Nusantara.
Komoditas ini layak menjadi warisan cagar budaya Indonesia dan memiliki nilai-nilai sejarah yang tidak akan ada habisnya.