Menilik Kehidupan Gayatri Rajapatni, Perempuan yang Nasihatnya Didengar Raja
ia adalah wanita terhormat, bijak, cerdas, dan berpendirian teguh
ia adalah wanita terhormat, bijak, cerdas, dan berpendirian teguh
Menilik Kehidupan Gayatri Rajapatni, Perempuan yang Nasihatnya Didengar Raja
Nama besar Kerajaan Majapahit tak bisa dilepaskan dari peran sentral seorang tokoh perempuan bernama Gayatri Rajapatni. Dia merupakan sosok yang nasihatnya selalu didengar oleh sang raja.
-
Mengapa kata-kata RA Kartini bisa menjadi motivasi? 'Alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia bila kaum perempuan dididik baik-baik. Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri, berharaplah kami dengan harapan yang sangat supaya disediakan pelajaran dan pendidikan, karena inilah yang akan membawa behagia baginya.'
-
Siapa RA Kartini? Sosok RA Kartini digambarkan sebagai perempuan yang pemberani dan optimis dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang, yang berisi kumpulan surat yang ditulisnya kepada sahabatnya di Belanda, Stella Zeehandelaar, pada awal abad ke-20.
-
Siapa yang bisa menjadi contoh wanita inspiratif? 'Sabar ketika di-bully itu pahit rasanya. Tapi kadang yang pahit itu justru yang bisa menyembuhkan luka.' -Merry Riana
-
Siapakah Kartini? Raden Ajeng Kartini, atau yang lebih dikenal dengan nama Kartini, lahir pada 21 April 1879 di Desa Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Dia merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan.
-
Bagaimana Kartini menyampaikan pesan perjuangannya? Semasa hidup, Kartini pun banyak menuliskan kata-kata yang menginspirasi hingga saat ini.
-
Kenapa Rumiyati dianggap panutan? Selain itu, Rumiyati juga sering jadi ibu keren buat semua anak-anaknya.
Profil
Gayatri lahir dengan nama Dyah Dewi Gayatri Kumara Rajassa. Ia merupakan putri bungsu raja terakhir Kerajaan Singasari, Sri Maharaja Kertanagara.
Gayatri kemudian menikah dengan pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya atau lebih dikenal dengan nama gelar rajanya, Kertarajasa Jayawardhana.
Dari pernikahan tersebut, Gayatri dan Raden Wijaya diakaruniai dua orang anak perempuan bernama dua orang putri, Tribhuwana dan Wiyah Rajadewi.
Peran Penting
Setelah menikah dengan Raden Wijaya, Gayatri mendapat predikat Ratu dengan gelar “Rajapatni” yang artinya pendamping raja. Mengutip situs vredeburg.id, perjuangan Gayatri tidak dilakukan secara langsung. Ia melakukan semua yang bisa lakukan untuk mendukung negaranya dengan berada di balik layar.
Gayatri tidak pernah ragu memberikan saran maupun menyuarakan pendapatnya kepada sang suami, Raja Kertajasa Jayawardhana.
Suatu kali, Gayatri menyatakan pendapatnya mengenai Rangga Lewu, pemberontak yang tidak terima dengan posisi yang diberikan raja kepadanya.
Gayatri memberikan pertanyaan yang bahkan para penasihat raja pun tidak terpikir untuk bertanya. Perempuan itu bertanya bagaimana Rangga Lawe memiliki dukungan dari rakyat Tuban padahal keluarganya tidak memiliki ikatan dengan mereka? Raja Kertajasa Jayawardhana pun terkejut mendengar pertanyan istrinya.
Penasihat Gajahmada
Tak banyak yang tahu bahwa Gayatri adalah perempuan dibalik ideologi Mahapatih Gajah Mada untuk menyatukan seluruh negeri tetangga di bawah satu federasi.
Gagasan tersebut juga merupakan salah satu tujuan dari mendiang ayahnya Sri Maharaja Kertanagara, dan juga mendiang suaminya, Kertarajasa Jayawardhana, yang belum sempat tercapai semasa hidup mereka.
Gayatri Rajapatni adalah mentor, sekaligus sahabat dari Gajah Mada. Sang patih sering meminta pendapatnya mengenai persoalan Kerajaan Majapahit.
Gayatri merupakan perempuan terhormat, bijak, cerdas, dan berpendirian teguh. Tak heran jika dia sangat dicintai keluarga dan rakyatnya.
Sangat Dicintai
Mengutip Instagram @bpk_wilayah_11, cucu Gayatri, Raja Hayam Wuruk melakukan upacara srada untuk menghormati 12 tahun kematian sang nenek. Hal ini menunjukkan betapa Gayatri dicintai oleh keluarganya.