Sosok Sri Parameswari Dyah Kebi, Istri Mpu Sindok yang Kedudukannya Lebih Tinggi dari Sang Suami
Mpu Sindok adalah sosok raja yang terkenal, namun tak banyak orang tahu tentang istrinya, Sri Parameswari Dyah Kebi.
Sangat sedikit literatur sejarah yang menceritakan sosoknya
Sosok Sri Parameswari Dyah Kebi, Istri Mpu Sindok yang Kedudukannya Lebih Tinggi dari Sang Suami
Banyak orang mengakui kehebatan Mpu Sindok karena jasanya memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Di balik sosok Mpu Sindok, ada sosok sang istri yang punya peran besar.
Sang Permaisuri
Sri Parameswari Dyah Kebi, istri Mpu Sindok, memiliki peran penting bagi sang suami. Konon, Mpu Sindok naik takhta menjadi raja karena pernikahannya dengan Sri Parameswari.
-
Siapa istri pertama dari Raja pertama Kerajaan Majapahit? Gayatri adalah salah satu istri dari Raja pertama kerajaan Majapahit, Raden Wijaya.
-
Siapa istri kedua Syekh Puji? Seperti yang banyak diketahui, Lutviana Ulfah adalah istri kedua dari Syech Puji.
-
Siapa yang memiliki istri kedua dalam keluarga Zaman Perunggu ini? Menariknya, saudara tertua di antara mereka memiliki delapan anak dari dua istri berbeda, satu di antaranya berasal dari wilayah stepa Asia.
-
Siapa istri Pak Sunandar? Ia mengaku dulu tinggal dengan istrinya, namun saat ini sudah berpisah.'Yang minta cerai istri saya. Semua harta saya habis oleh istri. Aslinya diperas, ditipu,' kata Pak Sunandar dikutip dari kanal YouTube Hardi ArtVenture.
-
Siapa istri Kapolri? Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menutup Pendidikan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tingkat IV Angkatan ke-55 Batalyon Satya Dharma Tahun 2024. Tidak sendiri, Listyo hadir bersama dengan sang istri yaitu Juliati Sapta Dewi Magdalena.
-
Siapa suami Siti Purwanti? Patrice Bouttier, suami mendiang Siti Purwanti, setia mendampingi istrinya mulai dari rumah duka hingga ke peristirahatan terakhir.
Parameswari Dyah Kebi adalah anak dari Rakryan Wawa yang menjadi raja pada waktu itu, seperti dilansir dari jurnal Berkala Arkeologi yang berjudul Tokoh Wanita Di Jawa Sekitar Abad VII - XIV Masehi (R. Istari, 2004).
Hal ini diasumsikan bahwa Mpu Sindok naik takhta karena perkawinan. Artinya, kedudukan permaisuri lebih tinggi daripada Mpu Sindok.
Peran
Sri Paramesawari bersama Mpu Sindok menetapkan sima (hak istimewa karena berjasa bagi raja) tanah pada 857 saka (935 masehi).
Pemimpin Perempuan
Selain permaisuri Sri Parameswari, ada tiga perempuan lain yang punya jabatan tinggi di Kerajaan Mataram yakni Rakyan Binihaji, Samgat Anakbi, dan Ibu ni Paduka Sri Maharaja.
(Foto: Freepik)
Sementara Ibu ni Paduka Sri Maharaja adalah ibunda raja. Namanya disebut dalam Prasasti Waharu II (851 saka). Prasasti ini menegaskan kedudukan hukum Desa Waharu sebagai daerah perdikan yang telah menjadi hak milik rakyat sejak lama.
Samgat Anakbi diduga adalah pejabat keagamaan atau kehakiman.
Tokoh Perempuan
Sebenarnya keberadaan tokoh perempuan di tingkat wanua (desa) sudah ada jauh sebelum masa kepemimpinan Mpu Sindok, yakni sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi, raja ketujuh Mataram Kuno (802 saka)