Kecantikan Maharupa Ratu-ratu Tanah Jawa Dibalut Sentuhan AI
Artificial Intelligence (AI) mencoba berkontribusi menggambarkan bagaimana kecantikan maharupa ratu-ratu yang ada di Pulau Jawa yang namanya kerap didengar masyarakat.
Indonesia merupakan negara yang begitu kaya sejarah dan cerita rakyat. Salah satunya kisah-kisah kerajaan maupun legenda yang ada di pulau Jawa.
Sayangnya, riwayat-riwayat mengenai itu, barangkali kini hanya sedikit orang yang tahu.
Beruntung di era sekarang, teknologi Artificial Intelligence (AI) mampu ‘menerjemahkan’ sosok-sosok yang dulu begitu populer di masyarakat Pulau Jawa melalui visualisasi realitas.
Namun perlu dicatat, visualisasi ini mungkin saja belum sepenuhnya tepat. Setidaknya dapat memberikan gambaran bagaimana wujud kecantikan dari tokoh-tokoh yang masyhur terutama ratu-ratu di Pulau Jawa.
Berikut adalah wajah cantik ratu-ratu tanah Jawa yang diunggah di akun TikTok, ainusantara.
-
Siapa Ratu terkenal di Jawa? Salah satu tokoh Kerajaan Holing yang mencuri perhatian dunia adalah Ratu Shima.
-
Siapa raja perempuan pertama di Jawa Timur? Sri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur.
-
Siapa Ratu terakhir Majapahit? Dewi Suhita adalah ratu terakhir Majapahit yang naik takhta saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja.
-
Siapa yang dikagumi seperti tuan putri kerajaan? Dia dikagumi kayak tuan putri kerajaan sama banyak orang.
-
Drakor kerajaan apa yang punya Ratu aneh? Drama ini bercerita tentang Ratu Cheorin (Shin Hye Sun) yang mendadak bertindak semaunya. Dia tidak lagi mempedulikan aturan kerajaan serta menyusahkan orang-orang di sekitarnya.
-
Apa jasa Raden Ajeng Kartini bagi Indonesia? Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat merupakan tokoh emansipasi perempuan di Indonesia. Namanya cukup populer, bahkan ada hari khusus yang diperingati tiap tahun untuk mengenang jasanya. Semasa hidupnya, ia banyak menulis soal pemikiran-pemikirannya terkait budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan.
Roro Jonggrang
Dikisahkan ia adalah putri dari Raja wilayah Prambanan. Karena kecantikannya, Bandung Bondowoso ingin meminangnya. Tapi ia enggan lantaran pria itu adalah orang yang telah membunuh ayahnya.
Singkat cerita, Ia mau dinikahi asalkan dengan syarat. Meminta Bandung Bondowoso untuk membuatkan seribu candi dalam satu malam.
Namun nahas, candi ke seribu yang dibangun berasal dari tubuh Roro Jonggrang. Dia dikutuk oleh pangeran atas perbuatan curangnya.
Tribhuwana Tungga Dewi
Tribhuwana Tunggadewi adalah Ratu Majapahit yang berkuasa sekitar tahun 1328 hingga 1351. Tribhuwana berhasil menempati posisi Ratu atas perintah ibunya, Ratu Gayatri. Hingga akhirnya turun tahta setelah Ratu Gayatri wafat.
Ken Dedes
Legenda Ken Dedes berhubungan dengan munculnya kerajaan Singasari di Jawa Timur. Ken Dedes terkenal dengan parasnya yang cantik dan berasal dari keluarga terpandang.
Sebelum dikawini Ken Arok, Ken Dedes adalah istri penguasa Tumapel yakni Tunggul Ametung. Ken Arok membunuh Tunggul Ametung demi mendapatkan Ken Dedes.
Dyah Pitaloka Citraresmi
Diketahui Dyah Pitaloka Citraresmi lahir tahun 1340 dan wafat pada 1357. Ia adalah anak dari Raja Sunda, Prabu Maharaja.
Kisah putri Raja Sunda ini menjadi tragis karena ia bunuh diri setelah mendapati kabar ayahnya, beserta semua rombongannya mati terbunuh dalam perang tersebut.
Cerita itu bermula saat rombongan Pitaloka berhasil menyebrangi laut jawa. Kemudian terjadi hal yang tidak terduga dan menyebabkan Perang Bubat.
Sri Isyana Tunggawijaya
Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
Namanya menjadi dasar wangsa Isyana sebuah dinasti yang didirikan oleh ayahnya Mpu Sindok.
Sri Isyana Tunggawijaya adalah ratu Kerajaan Medang yang memerintah sejak tahun 947.
Gayatri Rajapatni
Gayatri adalah salah satu istri dari Raja pertama kerajaan Majapahit, Raden Wijaya. Anak bungsu dari raja Kertanegara ini diketahui lahir pada tahun 1276 dan dan wafat pada tahun 1350.
Lewat pernikahannya dengan Gayatri, Raden Wijaya mendapat dua keturunan yaitu Tribhuwanatunggadewi dan Rajadewi.