Mengenal Raden Adipati Djojoadiningrat, Suami RA Kartini Sekaligus Bupati Rembang ke-7
Sosok Raden Adipati Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini untuk mewujudkan bersama mimpinya membangun kesetaraan bagi kaum perempuan.
Sosok Raden Adipati Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini untuk mewujudkan bersama mimpinya membangun kesetaraan bagi kaum perempuan.
Sosok Kartini dikenal mampu mendobrak benteng dominasi laki-laki terhadap perempuan. Ia memiliki pandangan bahwa perempuan memiliki hak untuk memiliki mimpi dan mewujudkannya, serta bisa maju dan setara dengan laki-laki.
Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
Tindakannya ini sempat mendapat penolakan dari keluarganya yang merupakan kalangan bangsawan. Bahkan tak sedikit warga yang menolak menyekolahkan anak perempuannya di tempat Kartini karena dianggap melawan tradisi Jawa kuno.
Namun Kartini tak menyerah, di tengah semangatnya mengembangkan pendidikan kepada para perempuan ada sosok sang suami yang mendorongnya untuk maju. Dialah Raden Adipati Djojoadiningrat, yang merupakan Bupati Kabupaten Rembang ke-7.
Yuk kenalan dengan sosok suami Kartini ini.
Gambar: Wikipedia
Dalam catatan sejarah, Raden Adipati Djojoadiningrat memiliki nama lengkap K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.
Lingkungan keluarganya merupakan kalangan terhormat, sehingga dirinya bisa berkiprah di bidang kepemimpinan daerah Kabupaten Rembang.
Raden Adipati Djojoadiningrat sebelumnya sudah memiliki tiga orang istri dan beberapa orang anak sebelum menikah dengan Kartini.
Mengutip laman Potolawas, Raden Adipati Djojoadiningrat diketahui menjabat sebagai Bupati Rembang ke-7.
Dirinya menjabat mulai tahun 1889 sampai 1919.
Sebelumnya, kursi kepemimpinan Bupati Rembang diduduki oleh Raden Tumenggung Adipati Pratiknoningrat yang menjabat mulai tahun 1874 sampai 1889, dan setelah Raden Adipati Djojoadiningrat kepemimpinan bupati dipegang oleh KRT. Abdoelkarnen Djojoadiningrat mulai 1912 sampai 1943
Kala itu tak banyak laki-laki yang memiliki pemikiran egaliter atau terbuka tentang kesetaraan kaum perempuan.
Raden Adipati Djojoadiningrat menjadi salah satu laki-laki yang memiliki pemahaman soal hak perempuan yang bisa setara dengan laki-laki.
Dengan ini, Djojoadiningrat pun berani melamar Kartini yang kala itu melawan sistem dominasi laki-laki dalam kebudayaan Jawa kuno.
Mengutip ditsmp.kemdikbud.go.id, Adipati Djojoadiningrat merasa beruntung memiliki istri seorang Kartini karena memiliki pemikiran yang maju dan mandiri dibanding kalangan perempuan di masa itu.
Raden Adipati Djojoadiningrat juga mendukung segala tindakan dan pemikiran Kartini untuk memenuhi hak berdaya dari para perempuan.
Bahkan, dirinya turut memfasilitasi pendirian sekolah perempuan yang lebih besar yakni di timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang.
Dengan dibukanya sekolah ini, para perempuan Jawa pun pelan-pelan bisa mewujudkan mimpinya untuk lepas dari budaya pingit dan harus selalu patuh kepada laki-laki.
Semangat yang diemban Kartini yakni menginginkan agar perempuan di Indonesia bisa memperoleh kebebasan, otonomi, dan persamaan hukum di mata laki-laki.
Djojoadiningrat sebelumnya sempat mengajukan lamaran kepada Kartini yang ketika itu berusia 24 tahun. Namun Kartini menolak karena khawatir mimpinya sirna.
Namun Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini, bahkan menyanggupi syarat yang diajukan untuk menikahinya yakni tidak ingin ada proses jalan jongkok dalam prosesi pernikahan, berlutut, menyembah kaki sang suami dan ingin mendirikan sekolah untuk kaum perempuan.
Karena semangat Kartini yang kuat inilah Djojoadiningrat menyanggupinya dan memandang Kartini sebagai perempuan yang berani dan memiliki karakter kepemimpinan.
Raden Adjeng Kartini berjuang untuk memberikan hak-hak yang setara bagi perempuan.
Baca SelengkapnyaIa adalah buah hati anak Raden Toemenggoeng Ario Soerjodiningrat, Bupati Probolinggo.
Baca SelengkapnyaMenurut penuturan juru kunci makam, jenazah Djojodigdo bisa hidup kembali jika menyentuh tanah
Baca SelengkapnyaBerkat keelokan paras wajahnya, Raden Henra bahkan mendapat julukan sebagai Komandan Kodim terganteng.
Baca SelengkapnyaBegitu menarik, di dalam rumah ini terdapat sebuah terowongan rahasia.
Baca SelengkapnyaBerikut rekam jejak Komjen Rudy Heriyanto hingga raih Bintang 3 di pundaknya.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal kehormatan TNI 'ngebaso' ditemani oleh Komjen Polri.
Baca Selengkapnyaj Raudhatul Jannah menyampaikan bahwa kesadaran dalam menjaga sumber kehidupan adalah kunci kelangsungan hidup.
Baca SelengkapnyaSosok pria 'Bertopeng' benar-benar membuat Ririn Ekawati terkejut hingga sempat berteriak.
Baca Selengkapnya