Mengenal Raden Adipati Djojoadiningrat, Suami RA Kartini Sekaligus Bupati Rembang ke-7
Sosok Raden Adipati Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini untuk mewujudkan bersama mimpinya membangun kesetaraan bagi kaum perempuan.
Sosok Raden Adipati Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini untuk mewujudkan bersama mimpinya membangun kesetaraan bagi kaum perempuan.
Mengenal Raden Adipati Djojoadiningrat, Suami RA Kartini Sekaligus Bupati Rembang ke-7
Sosok Kartini dikenal mampu mendobrak benteng dominasi laki-laki terhadap perempuan. Ia memiliki pandangan bahwa perempuan memiliki hak untuk memiliki mimpi dan mewujudkannya, serta bisa maju dan setara dengan laki-laki.
Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
-
Siapa suami RA Kartini? Setelah menikah dengan Bupati Rembang RM Djojohadhiningrat, Kartini diboyong ke Rembang.
-
Siapa suami dari R.A. Kartini? Salah satunya RMAA Djojoadhiningrat, suami R.A. Kartini.
-
Siapa RA Kartini? Sosok RA Kartini digambarkan sebagai perempuan yang pemberani dan optimis dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang, yang berisi kumpulan surat yang ditulisnya kepada sahabatnya di Belanda, Stella Zeehandelaar, pada awal abad ke-20.
-
Apa jasa Raden Ajeng Kartini bagi Indonesia? Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat merupakan tokoh emansipasi perempuan di Indonesia. Namanya cukup populer, bahkan ada hari khusus yang diperingati tiap tahun untuk mengenang jasanya. Semasa hidupnya, ia banyak menulis soal pemikiran-pemikirannya terkait budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan.
-
Siapa ayah dari Adipati Ario Niti Adiningrat? Ia adalah buah hati anak Raden Toemenggoeng Ario Soerjodiningrat, Bupati Probolinggo.
-
Siapakah Kartini? Raden Ajeng Kartini, atau yang lebih dikenal dengan nama Kartini, lahir pada 21 April 1879 di Desa Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Dia merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan.
Tindakannya ini sempat mendapat penolakan dari keluarganya yang merupakan kalangan bangsawan. Bahkan tak sedikit warga yang menolak menyekolahkan anak perempuannya di tempat Kartini karena dianggap melawan tradisi Jawa kuno.
Namun Kartini tak menyerah, di tengah semangatnya mengembangkan pendidikan kepada para perempuan ada sosok sang suami yang mendorongnya untuk maju. Dialah Raden Adipati Djojoadiningrat, yang merupakan Bupati Kabupaten Rembang ke-7.
Yuk kenalan dengan sosok suami Kartini ini.
Gambar: Wikipedia
Bernama Lengkap K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat
Dalam catatan sejarah, Raden Adipati Djojoadiningrat memiliki nama lengkap K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.
Lingkungan keluarganya merupakan kalangan terhormat, sehingga dirinya bisa berkiprah di bidang kepemimpinan daerah Kabupaten Rembang.
Raden Adipati Djojoadiningrat sebelumnya sudah memiliki tiga orang istri dan beberapa orang anak sebelum menikah dengan Kartini.
Merupakan Seorang Bupati Rembang
Mengutip laman Potolawas, Raden Adipati Djojoadiningrat diketahui menjabat sebagai Bupati Rembang ke-7.
Dirinya menjabat mulai tahun 1889 sampai 1919.
Sebelumnya, kursi kepemimpinan Bupati Rembang diduduki oleh Raden Tumenggung Adipati Pratiknoningrat yang menjabat mulai tahun 1874 sampai 1889, dan setelah Raden Adipati Djojoadiningrat kepemimpinan bupati dipegang oleh KRT. Abdoelkarnen Djojoadiningrat mulai 1912 sampai 1943
Berani Melamar Kartini Karena Punya Pemikiran Maju
Kala itu tak banyak laki-laki yang memiliki pemikiran egaliter atau terbuka tentang kesetaraan kaum perempuan.
Raden Adipati Djojoadiningrat menjadi salah satu laki-laki yang memiliki pemahaman soal hak perempuan yang bisa setara dengan laki-laki.
Dengan ini, Djojoadiningrat pun berani melamar Kartini yang kala itu melawan sistem dominasi laki-laki dalam kebudayaan Jawa kuno.
Mengutip ditsmp.kemdikbud.go.id, Adipati Djojoadiningrat merasa beruntung memiliki istri seorang Kartini karena memiliki pemikiran yang maju dan mandiri dibanding kalangan perempuan di masa itu.
Mendukung Pendirian Sekolah Perempuan
Raden Adipati Djojoadiningrat juga mendukung segala tindakan dan pemikiran Kartini untuk memenuhi hak berdaya dari para perempuan.
Bahkan, dirinya turut memfasilitasi pendirian sekolah perempuan yang lebih besar yakni di timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang.
Dengan dibukanya sekolah ini, para perempuan Jawa pun pelan-pelan bisa mewujudkan mimpinya untuk lepas dari budaya pingit dan harus selalu patuh kepada laki-laki.
Semangat yang diemban Kartini yakni menginginkan agar perempuan di Indonesia bisa memperoleh kebebasan, otonomi, dan persamaan hukum di mata laki-laki.
Syarat Melamar Kartini Disanggupi Djojoadiningrat
Djojoadiningrat sebelumnya sempat mengajukan lamaran kepada Kartini yang ketika itu berusia 24 tahun. Namun Kartini menolak karena khawatir mimpinya sirna.
Namun Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini, bahkan menyanggupi syarat yang diajukan untuk menikahinya yakni tidak ingin ada proses jalan jongkok dalam prosesi pernikahan, berlutut, menyembah kaki sang suami dan ingin mendirikan sekolah untuk kaum perempuan.
Karena semangat Kartini yang kuat inilah Djojoadiningrat menyanggupinya dan memandang Kartini sebagai perempuan yang berani dan memiliki karakter kepemimpinan.