9 Keluarga Korban Sriwijaya Air Diberangkatkan dari Pontianak ke Jakarta
Ia mengatakan, semua keluarga korban yang selama berada di Jakarta difasilitasi oleh Sriwijaya, mulai dari keperluan transportasi dan akomodasi juga telah disiapkan oleh pihaknya.
District Manager Sriwijaya Air Pontianak, Faisal Rahman menyatakan pihaknya telah memberangkatkan sembilan orang dari keluarga korban kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ1082 dari Pontianak menuju Jakarta.
"Tadi pagi kami telah memberangkatkan sembilan orang keluarga korban dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air. Dan saat ini ke sembilan orang itu dengan selamat sudah ada di Jakarta," kata Faisal Rahmad di Sungai Raya, dilansir Antara, Senin (11/1).
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Ia mengatakan, semua keluarga korban yang selama berada di Jakarta difasilitasi oleh Sriwijaya, mulai dari keperluan transportasi dan akomodasi juga telah disiapkan oleh pihaknya.
"Selama di Jakarta keluarga korban ini kami siapkan family assistant, dan semua kebutuhan pokok juga disediakan. Hingga saat ini kami di Crisis Center ini terus update, jika ada pihak keluarga yang lainnya juga difasilitasi makan dan penginapannya," katanya.
Faisal menambahkan, pihak Sriwijaya Air juga membawa hasil sampel DNA para keluarga korban yang telah dikumpulkan sejak tadi malam.
"Kalau hasil sampel DNA ini, sesampainya di Bandara Internasional Cengkareng akan langsung dibawa ke Biddokkes Mabes Polri oleh petugas kami," ujarnya.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1), pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Baca juga:
Pimpinan DPR Minta Masyarakat Tak Sebar Hoaks Terkait Jatuhnya Sriwijaya Air
Sampai 12.30 WIB, Sudah 19 Kantong Jenazah Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air
Duka Yusri, 5 Anggota Keluarga Besarnya Ikut dalam Penerbangan Sriwijaya Air SJ-182
Mensos Bantu Trauma Healing dan Pencairan Asuransi untuk Keluarga Korban Sriwijaya
Korpolairud Kembali Temukan Serpihan Sriwijaya Air dan Bagian Tubuh
Ibu Korban Sriwijaya Air SJ-182 Diambil Sampel DNA di RS Bhayangkara Palembang