Abu letusan Gunung Agung bisa sampai ke Pulau Jawa
Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, jika Gunung Agung meletus, dampak dari abu vulkanik bisa sampai Pulau Jawa. Dalam sehari pihaknya mencatat terjadi 800 gempa bumi di sekitaran wilayah Gunung Agung. Ini menunjukkan pergerakan magma semakin dekat ke permukaan.
Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, jika Gunung Agung meletus, dampak dari abu vulkanik bisa mencapai ratusan kilometer. Bahkan abu dari letusan Gunung Agung bisa sampai Pulau Jawa.
"Dampaknya berupa abu. Jangankan Bali, Jawa juga bisa ketutupan," kata Rida di Kantor Badan Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (11/10).
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Bagaimana bukti bahwa Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi? PenelusuranCek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran melalui Google Image dan menemukan bahwa video yang beredar merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Imam Budiman pada tanggal 27 Juli 2019.
-
Dimana letak Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
Karena itu dia mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekat ke kawasan Gunung Agung, Bali. Masyarakat yang berada di bawah radius 12 kilometer juga harus mengungsi. Sebab sampai saat ini status Gunung Agung masih berbahaya dan berpotensi terjadi letusan.
Dia menerangkan, aktivitas vulkanik Gunung Agung masih cukup tinggi. Dalam sehari pihaknya mencatat terjadi 800 gempa bumi di sekitaran wilayah Gunung Agung. Ini menunjukkan pergerakan magma semakin dekat ke permukaan.
"Jumlah gempa di sana sangat tinggi. Sehari rata-rata 800 kali," terangnya.
Dia menambahkan, kondisi gunung sekarang terlihat mengembung. Hal itu disebabkan adanya tekanan magma dari dalam. "Gunung itu jadi gemuk karena ada dorongan magma di bawah. Itu tanda akan meletus. Tapi kapannya (meletus) kita tidak tahu," ujarnya.
Baca juga:
15 Rumah roboh akibat gempa Gunung Agung
Kartu khusus pengungsi Gunung Agung, Gubernur Bali ingin bantuan tepat sasaran
Turis tak perlu risau, hanya 2 persen wisata di Bali tak aman akibat Gunung Agung
Temui Bupati Karangasem, Pengusaha Galian C minta izin pindahkan pasir Gunung Agung
Diserbu pasien pengungsi Gunung Agung, RSUD Klungkung tambah tenaga medis