Acara bagi sembako di Monas ricuh, Sandiaga diminta jangan cuci tangan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menduga kegiatan bagi-bagi sembako di Monas yang memicu kericuhan pada Sabtu 28 April lalu bermuatan politis. Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menilai, Pemerintah Provinsi DKI seharusnya tidak lepas tangan karena perizinan acara itu dikeluarkan oleh mereka.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menduga kegiatan bagi-bagi sembako di Monas yang memicu kericuhan pada Sabtu 28 April lalu bermuatan politis. Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menilai, Pemerintah Provinsi DKI seharusnya tidak lepas tangan karena perizinan acara itu dikeluarkan oleh mereka.
"Yang memberikan izin itu pemprov kok, logikanya seperti itu. Di balik kepanitiaan itu ada apa? Siapa? Kan pemprov pasti tahu. Orang sebelum meminta izin kan diminta keterangan dulu kan oleh pemprov. Ini untuk kegiatan apa, agendanya apa, kan sudah pasti seperti itu," ujarnya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (2/5).
-
Apa yang dilakukan warga di Monas saat libur panjang? Beberapa pengunjung terlihat menggelar tikar untuk piknik bersama keluarga. Beberapa pangunjung lainnya asyik berfoto dengan latar belakang tugu tertinggi di Indonesia tersebut.
-
Kapan Dishub Jakarta akan melakukan buka tutup jalan di sekitar Monas? Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bakal melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon yang digelar Minggu besok, 30 Juni 2024.
-
Kapan warga menikmati libur panjang di Monas? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024). Libur panjang Isra Mikraj dan Tahun baru Imlek 2024 dimanfaatkan sejumlah warga untuk berekreasi di Monas.
-
Siapa yang menikmati libur panjang di Monas? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024).
-
Apa yang Dinda Hauw lakukan di Monas? Dinda Hauw bikin heboh dengan penampilan cantiknya saat ikutan aksi bela Palestina.
-
Siapa yang akan melakukan penyampaian pendapat di sekitar Monas? Kami imbau untuk masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda,” terangnya.
Gembong balik mempertanyakan dugaan Sandi tersebut. Sebagai pihak yang memberikan izin, pemprov seharusnya bisa mengevaluasi terlebih dahulu pihak yang meminta izin.
"Kalau sudah beri izin dan bilang sekarang ada muatan politik, itu kan cuci tangan namanya. Jangan sekarang begitu ada insiden beliau menyatakan ini ada muatan politik. Waktu berikan izin kan enggak bilang begitu," cetusnya.
Gembong juga menegaskan, pengurus PDIP terutama wilayah DKI Jakarta tidak tahu menahu apalagi sampai terlibat kegiatan bagi sembako itu. Dia meluruskan kabar yang beredar di media sosial perihal keterlibatan PDIP karena panitia yang memakai kaus merah.
"Bicara kaus merah, apakah setiap orang memakai kaus merah orang PDIP? Jangan suka mudah memprovokasi orang. Sekarang saya mau nanya kepada Pak Sandi, ketika bicara orang pakai baju putih apakah orang Gerindra?" ujarnya.
Dia menjelaskan, saat acara pembagian Sembako di hari Sabtu (28/4), kader PDIP sedang sibuk mempersiapkan pelaksanaan try out SBMPTN serentak di Mal Season City, Jakarta Barat.
"Sabtu gladi resik. Acaranya hari Minggu. Jadi ketika bicara keterlibatan PDIP, enggak mungkin. Bisa dilihat kegiatan partai hari itu. Media juga bisa mengecek ada aktivitas apa di partai hari itu," kata Gembong.
Gembong mengingatkan Sandiaga agar berhati-hati melontarkan pernyataan. "Namanya pejabat publik jangan terlalu mudah membuat statement yang akhirnya membuat kegaduhan. Dia kan punya kewenangan. Kewenangan itu silakan dimanfaatkan untuk mengevaluasi itu, siapa yang bertanggung jawab, kronologinya bagaimana, yang tahu kan pemprov," tukasnya.
Sebelumnya, Sandiaga menduga kegiatan bagi-bagi sembako di Monas pada Sabtu 28 April lalu terafiliasi dengan kegiatan politik tertentu.
"Saya dikasih tahu yang Monas ada kemungkinan itu belakangnya politik juga. Jadi ini mau dicek juga. Ada yang dikasih tahu karena katanya keharusan memakai baju dengan warna dan atribut tertentu itu kan ada afilisiasinya gimanapun juga," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).
Namun hal ini langsung dibantah oleh Ketua Penyelenggara Forum Untukmu Indonesia, Dave Santosa. Menurut Dave, acaranya yang berujung ricuh itu sama sekali tidak terkait dengan golongan politik tertentu, termasuk relawan Jokowi atau PDIP, sebagaimana yang banyak dituding akun tidak bertanggung jawab di media sosial.
"Kami tidak ada kaitannya dengan relawan Jokowi atau yang lainnya," tegas Dave.
(mdk/bal)