Ada Jejak Harimau di Kebun Sawit Pelalawan, Warga Diimbau Tak Beraktivitas Sendirian
Jejak satwa liar di areal perkebunan kelapa sawit milik PT Gandaerah Hendana memicu kekhawatiran. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memastikan itu merupakan jejak kaki harimau sumatera.
Jejak satwa liar di areal perkebunan kelapa sawit milik PT Gandaerah Hendana memicu kekhawatiran. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memastikan itu merupakan jejak kaki harimau sumatera.
Tim BBKSDA Riau sudah turun langsung ke lokasi penemuan jejak itu di Kelurahan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan. "Iya benar itu jejak kaki harimau sumatera," ujar Kepala Bidang KSDA Wilayah I Andri Hansen, Selasa (24/8).
-
Apa yang mengancam kelestarian Harimau Sumatera di habitat aslinya? Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan, " kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Mengapa Harimau Sumatera sangat dihormati di sejumlah daerah di Sumatera? Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua.
-
Bagaimana cara untuk melindungi keberadaan Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
-
Apa yang mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitar perkebunan kelapa sawit besar di Sumatra? Sehingga kehadiran perkebunan besar ini mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitarnya.
-
Apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di Sumatera Utara? Praktik-praktik ramah lingkungan, penggunaan energi terbarukan, dan konservasi tanah serta air merupakan elemen-elemen penting dari sustainability dalam konteks lingkungan.
Andri menyampaikan, jejak kaki harimau itu awalnya ditemukan karyawan PT Gandaerah Hendana pada Rabu (18/8) lalu. Temuan itu kemudian dilaporkan ke pihak BBKSDA Riau. Untuk memastikannya, Andri lantas mengutus tim untuk mendatangi lokasi.
"Kemarin kita langsung koordinasi dengan pihak perusahaan. Kita juga lakukan pengecekan bersama," jelasnya.
Dari hasil pelacakan, jejak harimau itu ditemukan di jalan koridor PT Pertamina, kemudian mengarah ke perkebunan sawit PT Gandaerah Hendana. Jejak itu berakhir di semak belukar menuju tempat pemakaman umum lama.
"Jarak lokasi ditemukan jejak itu tidak jauh dari kawasan konservasi wilayah Kerumutan hanya 7 km," ucap Andri.
Andri menduga lokasi itu masih menjadi wilayah jelajah satwa bernama latin Panthera tigris sumatrae itu. Sebab wilayah jelajah harimau dewasa bisa mencapai 100 km.
Saat ini, tim BBKSDA terus memberikan sosialisasi kepada perusahaan dan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas seorang diri. Perusahaan juga diminta untuk membuat pelang informasi di perlintasan satwa itu.
"Kita juga lakukan pemasangan kamera trap di perlintasan harimau itu serta menyisir jerat di sekitar lokasi," tandasnya.
Baca juga:
Penyebab 2 Harimau di Ragunan Positif Covid-19 Masih Tunggu Hasil Pemeriksaan Dokter
Melepas Rindu, Intip Momen Wagub Sumut Bertemu Harimau Sumatra yang Pernah Dipelihara
Tak Akan Menular ke Manusia, Ini Kata Ahli IPB Soal Harimau Ragunan Positif Covid-19
2 Harimau di Ragunan Dijadwalkan Tes PCR Ulang untuk Pastikan Negatif Covid-19
Anies Baswedan Jenguk Harimau Terpapar Covid-19 di Ragunan
Kronologi 2 Harimau Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan Terpapar Covid-19