Ada Jemaah Haji Umur 105 Tahun, Kemenag Canangkan Haji 2023 Ramah Lansia
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menyatakan, jumlah jemaah lansia mencapai 20-30 persen dari total kuota.
Musim haji 2023 akan menjadi musim haji pertama pascapandemi Covid-19 yang akan diikuti oleh jemaah haji Indonesia dengan kuota normal. Dari 221.000 jemaah, jumlah jemaah lanjut usia (lansia) cukup banyak. Kementerian Agama menyiapkan ribuan petugas yang akan melayani mereka di Tanah Suci.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menyatakan, jumlah jemaah lansia mencapai 20-30 persen dari total kuota. Untuk itu, Kemenag harus menyiapkan petugas secara lebih matang dari segi wawasan, keterampilan, tenaga dan dedikasi karena tantangan pelayanan tahun ini cukup besar.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Siapa Raja Ali Haji? Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau dikenal dengan nama pena Raja Ali Haji lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau pada tahun 1808 silam.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Mengapa jemaah haji lansia membutuhkan pelayanan khusus? Banyak jemaah lansia yang kerap mengalami gangguan daya ingat, sulit fokus, menaruh barang tidak pada tempatnya serta perubahan-perubahan perilaku dan kepribadian.
-
Apa yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk membantu jemaah haji lansia? Kemenag telah membuat langkah stategis agar pelayanan dapat dimaksimalkan dengan melakukan edukasi kepada jemaah lansia dengan manasik yang mengedepankan kemudahan dan keringanan.
"Tertua ada 105 tahun. Ada beberapa. Akan ada cek kesehatan. Nanti kami akan mendapatkan input bisa berangkat tahun ini tanpa syarat, bisa berangkat dengan syarat tertentu atau tidak layak berangkat itu nanti Kemenkes dengan dokter (yang memutuskan)" kata Hilman.
Hal itu disampaikan Hilman usai membuka Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Pelatihan berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta 7-16 April 2023.
Hilman menambahkan, khusus untuk jemaah lansia, dibutuhkan dukungan dari petugas. Kemenag ingin memberikan pelayanan maksimal agar para jemaah lansia bisa beribadah dengan mudah dan nyaman.
Hibahkan Diri Layani Jemaah Haji
Sementara itu, dalam pembukaan Bimtek PPIH Arab Saudi Hilman Latief berpesan kepada para petugas agar mempersiapkan diri dalam melayani para jemaah. Kloter pertama direncanakan berangkat pada tanggal 24 Mei mendatang.
"Hibahkan diri, pikiran, dan energi untuk melayani jemaah haji Indonesia," kata mantan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.
Untuk musim haji 1444 H/2023 M, ada 1.200 petugas yang mengikuti Bimtek PPIH Arab Saudi. Mereka terpilih dari 14.000 peserta seleksi yang diselenggarakan Kemenag sejak Februari 2023.
"Tanggalkan semua identitas di kantor masing-masing. Semua petugas harus melebur dalam PPIH Arab Saudi," sambungnya.
Hilman menjelaskan, keberangkatan petugas haji ke Arab Saudi dibiayai oleh APBN, bukan menggunakan dana dari para jemaah. Untuk itu, Hilman meminta petugas agar dapat menjalankan tugas negara ini dengan baik.
Hilman mengingatkan bahwa tahun ini adalah kali pertama Indonesia kembali memberangkatkan jemaah dalam kuota normal pasca pandemi Covid-19. Total ada 221.000 jemaah, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
"Mohon bapak/ibu bisa meneguhkan niat sejak malam ini. Bahwa kita ingin mengabdi dan melayani. Apa pun kondisinya, harus bisa melayani jemaah sebaik baiknya," ujarnya.
"Bahwa nanti bapak/ibu ada yang berkesempatan menunaikan ibadah haji, itu adalah bonusnya," lanjutnya.
Hilman mengaku senang jumlah petugas perempuan tahun ini bertambah. Tahun 2022, petugas haji pembimbing perempuan dirasa masih kurang.
"Tahun lalu, Menag Gus Yaqut Cholil Qoumas sudah mengamanahkan, untuk tahun ini kami diminta menambah jumlah pembimbing dan konsultan ibadah perempuan, serta petugas perempuan. Alhamdulillah tahun ini meningkat signifikan," sebutnya.
"52% jemaah perempuan, butuh penanganan khusus. Semoga kompak semua dalam melayani jemaah haji," pungkasnya.
(mdk/bal)