Profil Raja Ali Haji, Pujangga Kelahiran Melayu Pelopor Tata Bahasa Melayu Baku
Putra Melayu kelahiran Kepulauan Riau ini dikenal sebagai pujangga abad 19. Ia memiliki mahakarya berjudul Gurindam Dua Belas pada tahun 1847.
Putra Melayu kelahiran Kepulauan Riau ini dikenal sebagai pujangga abad 19. Ia memiliki mahakarya berjudul Gurindam Dua Belas pada tahun 1847.
Profil Raja Ali Haji, Pujangga Kelahiran Melayu Pelopor Tata Bahasa Melayu Baku
Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau dikenal dengan nama pena Raja Ali Haji lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau pada tahun 1808 silam. Selama hidupnya beliau dikenal sebagai sejarawan, pujangga legendaris, dan ulama yang masih keturunan Bugis dan Melayu.
Raja Ali Haji (RAH) putra dari Raja Ahmad seorang haji dengan gelar Engku Haji Tua serta sang ibunda bernama Encik Hamidah binti Panglima Malik Selangor.
(Foto: Wikipedia)
-
Siapa Bapak Persandian Republik Indonesia? Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati lahir pada 11 Maret 1914 di Ciamis, Jawa Barat dan wafaf di usia 70 tahun pada 23 Juni 1984.
-
Siapa Tokoh Besar Muhammadiyah dari Minangkabau? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
-
Siapa Raja Pers Indonesia? Berkat kontribusinya di dunia pers, nama Dja Endar Moeda selalu dikenang dan menjadi sosok penting dalam profesi jurnalistik Indonesia.
-
Siapa Raja Laut? Latimeria menadoensis merupakan salah satu jenis ikan laut yang memiliki nama Indonesia Ikan Raja Laut.
-
Siapa yang dirayakan di Hari Puisi Indonesia? Hari Puisi Indonesia yang diperingati setiap tanggal 26 Juli merupakan momen bersejarah yang diinisiasi untuk menghormati salah satu maestro puisi Indonesia, Chairil Anwar.
-
Siapa pemimpin Gerakan Hijrah Pasukan Siliwangi? Gerakan Hijrah ini dipimpin oleh Letkol Mokoginta dan diketuai oleh Arudji Kartawinata selaku Menteri Muda Pertahanan.
RAH juga terkenal dengan mahakaryanya berjudul Gurindam Dua Belas yang menjadi pembaharuan serta acuan dalam dunia sastra saat itu. Tak hanya itu, ia juga melahirkan beberapa karya tulis lain yang tidak kalah hebatnya.
Lantas, seperti apa profil dari sang pujangga asal Pulau Penyengat ini? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Pendidikan dari Ayah
Masa kecil RAH begitu dekat dengan sang ayah, ia yang mengajarkan pendidikan dasar. Lebih dari itu, RAH juga mendapatkan pelajaran dari lingkungan Istana Kesultanan Riau-Lingga di Pulau Penyengat.
RAH termasuk dalam generasi awal yang menerima dan bersinggungan langsung dengan ilmu agama, bahasa, dan juga sastra. Ia juga sempat mendapatkan pengalaman belajar di Betawi saat ikut ayahnya.
Pada tahun 1828, RAH dan ayahnya berangkat ke tanah suci untuk berhaji serta belajar bahasa Arab dan memperdalam ilmu agama Islam.
Jadi Orang Terpercaya
Raja Ali Haji dalam urusan kepemimpinan tidak perlu diragukan lagi. Ia sudah mendapatkan kepercayaan penuh untuk melaksanakan tugas negara yang cukup penting saat usianya masih menginjak 20 tahun.
Mengutip merdeka.com, hingga usianya menginjak 32 tahun, RAH bersama sepupunya yaitu Raja Ali bin Raja Ja'far dipercaya untuk memerintah daerah Lingga mewakili Sultan Muzaffar Syah yang masih berusia muda.
Pencatat Tata Cara Bahasa Melayu
Selain di bidang politik, RAH juga cukup piawai di bidang sastra. Ya, ia terkenal sebagai pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu melalui buku Pedoman Bahasa. Buku tersebut menjadi standar atau panduan dalam berbahasa Melayu.
Bahasa Melayu standar atau baku, dalam kongres Pemuda Indonesia tahun 1928 ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia.
Tak ketinggalan, Raja Ali Haji juga melahirkan sebuah mahakarya berjudul Gurindam Dua Belas yang menjadi angin segar dalam dunia sastra. Kemudian ada Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Bahasa Melayu Riau-Lingga penggal yang pertama, merupakan kamus ekabahasa pertama di Nusantara.
Pahlawan Nasional Indonesia
RAH mengembuskan napas terakhirnya pada tahun 1873 di Pulau Penyengat. Makamnya berada di kompleks pemakaman Engku Putri Raja Hamidah. Persisnya, terletak di luar bangunan utama Makam Engku Putri. Karya sastra Gurindam Dua Belas diabadikan.
Pada tahun 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Raja Ali Haji sebagai pahlawan nasional Indonesia.