Peristiwa Long March Siliwangi, Perjalanan Panjang yang Penuh Kisah Heroik hingga Tragis
Perjalanan ini dipenuhi pertumpahan darah dan tangisan air mata.
Perjalanan ini dipenuhi pertumpahan darah dan tangisan air mata.
Peristiwa Long March Siliwangi, Perjalanan Panjang yang Penuh Kisah Heroik hingga Tragis
Sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah melalui perjalanan yang begitu panjang. Salah satu peristiwa yang cukup berpengaruh terhadap perjalanan sejarah militer Indonesia adalah Long March Siliwangi.
Pada awal 1947, Pasukan Siliwangi di Jawa Barat diperintahkan untuk meninggalkan kampung halaman. Mereka melakukan perjalanan ke Jawa Tengah dan Yogyakarta melalui jalur darat dan laut sebagai hasil dari perundingan di atas kapal USS Renville.
-
Mengapa peristiwa Talangsari terjadi? Awal mula peristiwa Talangsari dipicu oleh semakin kuatnya doktrin pemerintahan Soeharto tentang asas tunggal Pancasila.
-
Kapan peristiwa Talangsari terjadi? Peristiwa Talangsari 1989 adalah salah satu kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi pada 7 Februari 1989.
-
Di mana peristiwa Talangsari berlangsung? Kejadian ini berlangsung di sebuah dusun di Desa Rajabasa Lama, Way Jepara, Lampung Timur, dan mengakibatkan tewasnya 130 warga sipil.
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Dimana peristiwa bersejarah ini terjadi? Di Kota Padang, terjadi peristiwa bersejarah pada 27 November 1945 di sebuah sekolah bernama Sekolah Teknik Simpang Haru.
-
Siapa pahlawan yang berjuang melawan penjajah di Sumatera Utara? Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Ditempuh dari Dua Jalur
Perjalanan panjang yang ditempuh pasukan Siliwangi ini melalui dua jalur, yaitu darat dan laut. Pasukan Siliwangi yang berasal dari Bogor, Cianjur, Padalarang, Purwakarta, dan Ciwidey berangkat menggunakan kereta api.
Ketika kereta sudah tiba sampai Cirebon, lalu mereka pindah menuju kapal laut menuju Rembang. Ada juga beberapa pasukan yang berangkat dari Tasikmalaya, sebagian lagi menggunakan kereta api lewat Gombong menuju Yogyakarta.
Beberapa pasukan lain juga ada yang menunggangi truk menuju Cirebon lalu disambung dengan transportasi kapal laut menuju Rembang.
Gerakan Hijrah ini dipimpin oleh Letkol Mokoginta dan diketuai oleh Arudji Kartawinata selaku Menteri Muda Pertahanan.
Faktor Perjanjian Renville
Peristiwa ini terjadi sebagai akibat adanya perjanjian Renville antara Belanda dengan Pemerintah Indonesia pada 17 Januari 1948.
Pada perjanjian tersebut, dua per tiga Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Timur), Sumatera Timur dan Selatan diserahkan ke Belanda.
Alhasil, pasukan Siliwangi yang bermarkas di wilayah Jawa Barat harus pindah ke daerah Republik Indonesia. Sebanyak 22.000 prajurit dari Divisi Siliwangi terpaksa pindahan ke Jawa Tengah. Momen ini berlangsung dari 1 Februari hingga 22 Februari 1948.
Perintah Long March
Pada bulan Desember 1948, tentara Belanda mulai menduduki Yogyakarta atau yang bisa disebut dengan Agresi Militer Belanda II . Atas dasar perintah Kolonel A.H. Nasution serta Jenderal Sudirman, pasukan Siliwangi menyusup kembali ke Jawa Barat dengan berjalan kaki.
Perintah Long March menempuh jarak 600an kilometer ini diberi kode sandi "Aloha".
Mereka akan digabungkan ke dalam tiga brigade yang kemudian diarahkan menuju tujuh lokasi yang berbeda.
Long March ini berbeda dengan Hijrah karena Long March berlangsung tanpa bantuan militer Belanda.
Perjuangan Air Mata dan Tumpah Darah
Perjalanan panjang pasukan Siliwangi ini bukanlah sebuah tantangan yang mudah. Perjalanan ini dipenuhi pertumpahan darah dan tangisan air mata.
Melansir dari esi.kemdikbud.go.id, pasukan Siliwangi harus menghadapi tantangan dari Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dari sini banyak sekali putra Siliwangi yang gugur karena serangan pasukan DI/TII.
Peristiwa Long March ini menjadi goresan sejarah terbesar militer yang melibatkan manusia, kekuatan, dan peralatan. Long March ini juga menempuh jarak terpanjang dan terlama.
Ada sekitar 35.0000 orang yang mengikuti Long March ini, bukan hanya pasukan Siliwangi saja, tetapi laskar pejuang, politikus, tokoh penting, pejabat pemerintah termasuk keluarga mereka.