Potret Kereta Api pada Masa Pertempuran 10 November di Surabaya, Angkut Pribumi Mengungsi ke Luar Daerah
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tak bisa dilepaskan dari keberadaan kereta api.
Saksi perjuangan arek-arek Suroboyo
Potret Kereta Api pada Masa Pertempuran 10 November di Surabaya, Angkut Pribumi Mengungsi ke Luar Daerah
Perjuangan
Pada akhir September 1945, pegawai kereta api dan pejuang berhasil mengambilalih perkeretaapian di Surabaya dari tangan Jepang. Awalnya mereka menguasai Kantor Eksploitasi, kemudian masing-masing stasiun, depo, balai yasa, dan kantor lainnya.
Sayang, keberhasilan tersebut bukan akhir perjuangan arek-arek Suroboyo. Kekacauan semakin memuncak saat tentara sekutu tiba di Surabaya. Bung Karno dan Bung Hatta sampai turun tangan. Mereka melakukan perundingan gencatan senjata dengan pihak sekutu pada 30 Oktober 1945 bertempat di Kantor Gubernuran.
-
Kapan tepatnya peristiwa di Surabaya? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Siapa yang bertempur di Surabaya? Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Di mana perampokan kereta api besar terjadi? Kereta melewati Leighton Buzzard sekitar pukul 3 pagi tanggal 8 Agustus 1963, dan beberapa saat kemudian sang masinis, Jack Mills, melihat sinyal merah di depan di sebuah tempat bernama Sears Crossing.
-
Kapan pertempuran besar di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
Kematian Jenderal Mallaby
Kesepakatan gencatan senjata tak serta merta membuat kedua belah pihak tenang. Perselisihan masih terjadi di beberapa tempat. Seperti insiden di Gedung Internatio yang menewaskan Jenderal A. W. S. Mallaby. Kematian Jenderal Mallaby menyulut amarah pasukan Inggris. Mayor Jenderal Mansergh menandatangani ultimatum yang meminta pejuang di Surabaya menyerahkan diri paling lambat pada 9 November 1945 pukul 18.00 WIB.
Persiapan
Barisan pemuda kereta api beraksi. Pada malam hari tanggal 9 November, rangkaian Kereta Api Luar Biasa disiapkan untuk mengungsikan rakyat ke luar Surabaya. Di Stasiun Pasar Turi disiapkan kereta tujuan Lamongan. Sedang di Stasiun Surabaya Kota, disediakan kereta api jurusan Tarik-Mojokerto dan Sidoarjo-Bangil.
Pada malam yang sama, Kantor Eksploitasi Timur dan Inspeksi Surabaya turut siap sedia mengungsikan keluarga pegawai kereta api. Mereka hanya membawa pakaian dan barang sekadarnya.
Serangan Penjajah
Pegawai kereta api yang tergabung dalam Laskar Buruh Kereta Api (LBKA) berjaga sembari menunggu komando Panglima Divisi atau dari Bung Tomo selaku pimpinan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia. Melihat keadaan sekitar, Ketua LBKA Rahmat dan beberapa anggota patroli berkeliling.
Sesampainya di depan Stasiun Pasar Turi, tiba-tiba terdengar dentuman peluru meriam. Beberapa pesawat meraung-raung di udara, menghujani bom dan desingan peluru. Daerah Pasar Turi berubah menjadi lautan api.
Selama hampir enam jam, para pegawai kereta api berlindung dari bombardir pasukan sekutu.
Mengungsi
Setelah gempuran usai, pimpinan LBKA dan para pemuda serta pimpinan Stasiun Pasar Turi mengadakan rapat kilat. Mereka sepakat mengungsikan lokomotif beserta kereta dan gerbong ke luar Kota Surabaya.
Evakuasi pertama diarahkan ke Stasiun Babat. Disusul pemindahan gerbong-gerbong berisi bahan makanan. Terakhir, rangkaian kereta penumpang Kelas 1 dan Kelas 2 yang dikhususkan menampung keperluan perjuangan LBKA. Rangkaian kereta api ini sekaligus menjadi markas berjalan selama perjuangan berlangsung.
Sejak pecahnya pertempuran 10 November 1945, Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) merangkaikan kereta khusus untuk mengangkut para pejuang menuju Surabaya. Rangkaian berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tidak hanya pejuang, kereta api itu juga mengangkut keperluan perang seperti bahan makanan dan obat-obatan. (Foto: Dok. ANRI)
Hari Pahlawan
Pertempuran yang meletus pada 10 November berlangsung selama 21 hari, seperti dilansir dari heritage.kai.id. Kini, tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.