Sosok Sutan Muhammad Zain, Profesor Pakar Bahasa Indonesia Asal Sumbar
Ia dikenal sebagai Pribumi Indonesia pertama yang memiliki ijazah tertinggi dalam penguasaan Bahasa Melayu serta diakui di kalangan para tokoh ilmiah.
Ia dikenal sebagai Pribumi Indonesia pertama yang memiliki ijazah tertinggi dalam penguasaan Bahasa Melayu serta diakui di kalangan para tokoh ilmiah.
Sosok Sutan Muhammad Zain, Profesor Terkemuka Asal Sumbar Pakar Bahasa Indonesia
Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu daerah yang cukup berpengaruh dalam masa-masa kemerdekaan Indonesia. Salah satunya yaitu daerah Bukittinggi yang sempat menjadi ibukota sementara.
Selain wilayah penting, ternyata Sumatera Barat juga melahirkan tokoh-tokoh hebat yang namanya sudah mendunia dan memiliki pengaruh besar.
Tokoh tersebut bernama Prof. Sutan Muhammad Zain, seorang ahli pakar Bahasa Indonesia. (Foto: Wikipedia)
-
Siapa Zainul Arifin? Berkiprah di lingkup organisasi sejak usia muda, KH Zainul Arifin dinilai sebagai sosok pejuang sekaligus tokoh organisasi di Indonesia.
-
Apa kontribusi Rivai Abdul Manaf Nasution untuk pendidikan Islam di Sumatera Utara? Taman Pendidikan Islam (TPI) yang ia dirikan ini menjadi semangat baru dunia edukasi di Sumatera Utara pasca kemerdekaan. Sebagai pendiri, Rivai mencoba memanfaatkan momen pasca kolonialisasi sebagai masa untuk bangkit dan membangun peradaban baru. Ia kemudian mewadahinya melalui jalur pendidikan.
-
Siapa Tokoh Besar Muhammadiyah dari Minangkabau? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
-
Dari mana Zainul berasal? Pria yang sering dipanggil Zain atau Zainul ini berasal dari Bangka Belitung.
-
Siapa Zainul Basyar? Zainul Basyar adalah juara Rising Star Dangdut tahun 2022.
-
Siapa Polwan inspiratif dari Sumatra Utara? Natalia Bangun adalah seorang anggota polisi yang sudah mengabdi selama 31 tahun.
Lahir di Sungai Pasak, Padang Pariaman pada tahun 1886, ia pernah menyusun gramatika Bahasa Melayu, lalu mengembangkan dasar-dasar gramatika Bahasa Indonesia seperti yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Profesor yang satu ini menjadi tokoh penting dalam sejarah penggunaan Bahasa Indonesia. Tanpa adanya Zain, mungkin kita tidak bisa menggunakan bahasa sendiri dengan baik dan benar.
Simak profil Profesor Sutan Muhammad Zain yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Karier yang Mumpuni
Dilansir dari berbagai sumber, Zain sejak tahun 1911 sudah menjadi guru Bahasa Melayu di Prince Hendrik School, Batavia atau sekarang kita sebut Jakarta. Tahun 1923, ia mendapat beasiswa untuk belajar di Rijksuniversiteit Leiden Belanda.
Setelah mengenyam pendidikan lanjutan, Zain pun menjadi Pribumi Indonesia pertama yang memiliki ijazah tertinggi dalam penguasaan Bahasa Melayu serta sudah diakui dalam lingkup kalangan ilmiah.
Selain giat mengembangkan Bahasa Indonesia, Zain juga cukup aktif dalam pergerakan nasional. Ia tercatat pernah menjadi Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Hindia Belanda atau PGHB dari tahun 1914 sampai 1922.
Lalu, ia juga sempat bergabung menjadi anggota Gemeente Raad dari tahun 1920 sampai 1922, serta menjadi anggota dari Volksraad.
Gramatika Bahasa Indonesia
Sejak masa pendudukan Jepang, ini menjadi momentum perdana bagi Zain dalam menyusun gramatika Bahasa Melayu. Bahasa ini menjadi dasar dari gramatika dan pendahulu dari Bahasa Indonesia.
Kemudian Zain merilis buku "Djalan Bahasa Indonesia" yang didalamnya pertama kali dikenal dengan sebutan kata benda, kata kerja, kata sandang dan lain sebagainya. Karya penting lain yang ia terbitkan adalah sebuah kamus Modern Bahasa Indonesia pada tahun 1951.
Setelah rilis, kamus tersebut kemudian dikembangkan oleh Jusuf Sjarif Badudu yang menjadi "Kamus Lengkap Badudu-Zain" yang terbit pada tahun 1992.
Karya-Karya
Prof. Sutan Muhammad Zain wafat pada tanggal 6 April 1962 setelah mengalami serangan Stroke dalam penerbangan pesawat dari Amerika Menuju Tokyo. Jenazahnya pun kini berada di TPU Karet Bivak, Jakarta.
Adapun beberapa karya yang ia ciptakan selama hidupnya, di antaranya Djalan Bahasa Indonesia, Kamus Modern Bahasa Indonesia Jalan Bahasa Jepun, Kitab Soerat Menyoerat dalam Bahasa Indonesia, Zaman Baroe, Zaman Baru.