Sosok Adolf Bastian, Antropolog Jerman yang Populerkan Istilah “Indonesia”
Tokoh berkebangsaan Jerman ini pernah melakukan perjalanan ke Asia Tenggara dengan karyanya yang berjudul The People of East.
Banyak bangsa Barat yang melakukan perjalanan menuju arah Timur sampai Asia Tenggara untuk rempah-rempah, setara dengan harga emas batangan. Selain berdagang, orang-orang Barat juga melakukan banyak penelitian, terutama di Indonesia untuk keperluan ilmiah.
Salah satu tokoh antropolog berpaspor Jerman bernama Adolf Bastian dikenal sebagai sosok yang mempopulerkan istilah “Indonesia”. Ia beberapa kali melakukan sebuah penelitian di berbagai negara dengan corak Melayu, khususnya di Asia Tenggara.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Siapa yang menciptakan "Batik Indonesia"? Saat tahu Go Tik Swan berasal dari keluarga pengusaha batik, Soekarno memintanya untuk menciptakan 'Batik Indonesia'.
-
Siapa Bapak Persandian Republik Indonesia? Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati lahir pada 11 Maret 1914 di Ciamis, Jawa Barat dan wafaf di usia 70 tahun pada 23 Juni 1984.
-
Siapa paleoantropolog pertama di Indonesia? Selama hidupnya, ada banyak penelitan yang ia lakukan khususnya di bidang antropologi. Namun, nama besar ketika dirinya menyandang predikat sebagai Paleantropolog pertama di Indonesia. Namanya kondang di kalangan para ilmuwan antropolog internasional.
-
Apa contoh kalimat fakta tentang Indonesia? Contoh dari kalimat fakta khusus adalah 'Jakarta adalah ibu kota Indonesia.' Meskipun ini adalah fakta saat ini, bisa saja berubah di masa depan jika ada keputusan resmi yang memindahkan ibu kota.
-
Apa yang paling terkenal di Indonesia? Rendang adalah masakan khas Indonesia yang diakui sebagai masakan terlezat di dunia, setidaknya berdasarkan survei yang dilakukan CNN International pada 2011.
Melalui penelitian dan hasil karyanya, Adolf pun akhirnya menyematkan istilah “Indonesia” dan menjadi salah satu tonggak awal dikenalnya kata “Indonesia” oleh dunia. Selain itu, Adolf juga mempelajari suatu kelompok etnis dengan rinci termasuk penggunaan bahasa dan sastranya.
Penasaran dengan profil dari Adolf Bastian? Simak informasi selengkapnya yang dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini
Profil Singkat
Adolf Bastian lahir di Bremen, pada tahun 1826, ia lahir dari kalangan keluarga saudagar yang kaya raya. Sejak kecil ia sudah mendapatkan fasilitasi pendidikan yang sangat memadai. Jurusan pendidikan tingginya bermula di jurusan hukum Universitas Heidelberg. Ia juga mengambil jurusan lainnya yaitu bidang ilmu alam dan kedokteran di Berlin, Jena, dan Wurzburg.
Dilansir dari esi.kemdikbud.go.id, di perguruan tinggi terakhirnya inilah ia mulai mengenal ilmu Etnologi karena menghadiri salah satu kuliah Rudolf Virchow. Setelah menyelesaikan pendidikan pada tahun 1850, Bastian memulai kariernya sebagai dokter kapal. Mulai dari pekerjaan inilah ia telah mengunjungi beberapa negara, seperti Australia, Peru, Mexico, India, Afrika, dan Asia.
Dari awal kariernya ini, Bastian mulai tertarik dengan ilmu Antropologi dan Etnologi serta kerap menulis berbagai macam pengalamannya selama melakukan perjalanan ke berbagai negara dengan etnis dan budaya yang beragam. Catatan-catatan tersebut dijadikan sebuah buku dan artikel, yang kemudian diterbitkan pada 1860 dengan judul Der Mench in der Geschichte.
Perjalanan ke Asia Tenggara
Pada tahun 1861, Bastian telah melakukan perjalanan ke Asia Tenggara yang kisahnya ia tuliskan dalam sebuah buku berjudul The People of East sebanyak enam jilid. Berkat karya-karyanya yang terkenal, ia kemudian dipilih menjadi kepala Museum Etnologi yang berdiri pada tahun 1868 di Berlin.
Kariernya semakin melejit setelah menjadi pengajar di Fridrich-Wilhelm University di Berlin. Pada tahun 1871 ia memegang jabatan sebagai profesor dan menjadi antropolog akademik pertama di Jerman. Selain sebagai seorang Antropolog, Bastian juga tertarik dengan bidang Filologi dan membuat artikel tentang sastra Burma dan alfabet Indo-Cina.
Dalam rentang waktu 1851-1903, Bastian sudah terhitung empat kali melakukan perjalanan ke Kepulauan Melayu, khususnya wilayah Asia dan Asia Tenggara. Untuk mempelajari bahasa Melayu, Bastian mempekerjakan seorang Munsyi dari Singapura.
Populerkan Istilah “Indonesia”
Selama dirinya berada di Asia Tenggara, ia banyak membawa karya dengan corak jiwa rakyat, yang didukung dengan teori semangat rakyat yaitu Volkergedanke. Dalam mencari penelitian ini, ia memerlukan dokumentasi komprehensif dari kelompok etnis dan menghabiskan waktu kurang lebih 25 tahun.
Dengan menghabiskan waktu sampai 25 tahun, ia berhasil mewujudkan sebuah karya lima jilid yang berjudul Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels (Indonesia or The Islands of Malay Archipelago).
Penggunaan kata “Indonesia” pada karyanya itulah Bastian dianggap sebagai seseorang yang pertama kali menemukan istilah Indonesia tersebut. Namun, ada beberapa penelitian yang menyebutkan jika istilah Indonesia pertama kali dipakai oleh etnolog Inggris bernama G.W. Earl pada tahun 1850.
Selama hidupnya, Bastian berhasil menghasilkan banyak karya, beberapa yang paling terkenal diantaranya yaitu Der Mensch in der Geschichte, The People of East, Reisen in Birma in den Jahren 1861-1862, Reisen in Siam in Jahren 1863, Reisen in China von Peking zur mongolischen Grenze und Rückkehr nach Europa.