Kisah Raden Saleh, Arkeolog Pertama di Indonesia dengan Sejarah Panjang
Dalam keberagaman karyanya, Raden Saleh tidak hanya seniman, tapi juga kontributor arkeologi.
Dalam keberagaman karyanya, Raden Saleh tidak hanya seniman, tapi juga kontributor arkeologi.
Kisah Raden Saleh, Arkeolog Pertama di Indonesia dengan Sejarah Panjang
1. Raden Saleh Diakui Sebagai Pionir Riset Fosil
Meskipun bukan arkeolog, ia tetapi diakui sebagai pionir dalam riset fosil di Indonesia.
-
Raden Saleh melukis apa? Tahun 1857, selesailah lukisan fenomenal tersebut. Penangkapan Diponegoro, disebut sebagai salah satu mahakarya yang dihasilkan Sang maestro.
-
Siapa arkeolog pertama di dunia? Teks-teks kuno mengungkapkan, Raja Babilonia dari abad ke-6 adalah arkeolog pertama di dunia.
-
Siapa Bapak Permuseuman Indonesia? Bicara tentang museum di Indonesia maka akan bicara mengenai sosok Mohammad Amir Sutarga. Dia didaulat sebagai Bapak Permuseuman Indonesia.
-
Siapa paleoantropolog pertama di Indonesia? Selama hidupnya, ada banyak penelitan yang ia lakukan khususnya di bidang antropologi. Namun, nama besar ketika dirinya menyandang predikat sebagai Paleantropolog pertama di Indonesia. Namanya kondang di kalangan para ilmuwan antropolog internasional.
-
Kapan Raden Saleh melukis Diponegoro? Setelah kembali ke Batavia, Raden Saleh mengetahui wafatnya Pangeran Diponegoro dari sebuah artikel tanggal 3 Februari 1855. Sesaat setelah itu, dia memutuskan untuk melukis penangkapan pejuang Perang Jawa tersebut.
-
Siapa yang punya Taman Budaya Raden Saleh? Taman itu dinamai Raden Saleh, merujuk pada sosok Raden Saleh Sjarif Boestaman yang merupakan seorang pelukis terkenal Indonesia yang berasa dari Semarang.
Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Iskandar Mulia Siregar, menegaskan bahwa lukisan Raden Saleh dipamerkan di ruang pamer mereka sebagai bentuk penghargaan terhadap perannya dalam eksplorasi fosil.
Meskipun detail mengenai metode penggalian yang dilakukan oleh Raden Saleh masih belum jelas, keberadaan fosil mamalia laut yang ditemukan di wilayah yang pernah dijelajahi olehnya menunjukkan kontribusinya yang signifikan.
Raden Saleh, selain sebagai seniman ulung, juga dikenal sebagai pembelajar yang memiliki rasa ingin tahu yang kuat terhadap sejarah peradaban manusia.
2. Minat Raden Saleh pada Paleontologi yang Tumbuh di Jerman
Ketika ia tinggal di Jerman, kehidupannya menjadi semakin kaya dengan pengetahuan.
Ia dianggap sebagai anak oleh pasangan suami istri Fredrich Anton dan Friedericke Serre. Keduanya, seorang ilmuwan dan pengusaha.
Pilihan tempat ini bukan tanpa alasan, karena ia mendengar informasi dari sumber setempat bahwa selama proses pengerjaan sawah, seringkali ditemukan objek-objek yang menyerupai tulang.
3. Penggalian Fosil Pertama di Sentolo
Kecurigaannya akan peninggalan masa purba semakin kuat, mendorongnya untuk membayar 60 kuli guna melakukan penggalian secara masif.
Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua Bataviaasche Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Alexander Loudon, pada tanggal 17 Desember 1865, Raden Saleh menyampaikan temuannya.
Sebagian hasil temuan Raden Saleh dan timnya dalam penggalian fosil tidak dapat dibawa utuh.
4. Menggambarkan Kembali Hasil Temuan Lewat Seni
Dalam upayanya untuk tetap menyampaikan temuan secara akurat, Saleh menciptakan gambar-gambar yang mencerminkan ukuran sebenarnya dari fosil-fosil tersebut.
Werner Kraus menjelaskan bahwa semua gambar dan temuan tersebut kemudian dikirim oleh residen Yogyakarta ke Batavia.
Salah satu yang terinspirasi adalah Raden Toemenggoeng Gondo Atmojo, putra kedua patih Yogyakarta. Gondo Atmojo dibimbing langsung oleh Raden Saleh dalam pencarian fosil, dan lokasi yang mereka pilih untuk riset ini adalah Gunung Plawangan.
5. Pengaruh Positif Raden Saleh
Menurut Aminudin Siregar, kurator seni rupa dan kandidat doktor sejarah di Leiden Universiteit, hasil lukisan Raden Saleh tidak secara langsung terkait dengan kegiatan perburuan fosil.
6. Karya Lukis Multitafsir
Sebelum meninggal, Raden Saleh melanjutkan eksplorasi paleontologinya dengan mengadakan penggalian di daerah Kedungbrubus, Ngawi, Jawa Timur.
7. Temuan Raden Saleh yang Dijadikan Acuan oleh Ilmuwan Terkenal Eugene Dubois
Hasil penemuan Raden Saleh di Kedungbrubus menjadi referensi penting bagi ilmu paleontologi pada masa berikutnya. Pada tahun 1891, ilmuwan Eugene Dubois menggunakan temuan Saleh sebagai acuan dalam penelitiannya.
Dubois berhasil mempublikasikan temuan Pithecanthropus erectus dari Trinil sebagai manusia Jawa. Berlanjut dari penelitian Dubois, muncul Loius Jean Chretien van Es yang fokus meneliti lapisan-lapisan purba di Jawa.
Kenapa Raden Saleh terkenal?
Raden Saleh adalah pelukis Indonesia yang terkenal dengan lukisan berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro.
Lukisan Raden Saleh termasuk aliran apa?
Raden Saleh merupakan salah satu pelukis maestro Indonesia yang diakui sebagai pelukis kelas dunia dengan aliran romantisme.
Berapa lama Raden Saleh tinggal di Eropa?
Raden Saleh tinggal di Dresden sampai dengan tahun 1844. Pada tahun 1852 ia kembali ke Indonesia. Pada perjalanan Eropanya yang kedua pada tahun 1875 sampai 1878 ia juga sempat tinggal di Coburg selama satu tahun.
Dari mana asal Raden Saleh?
Raden Saleh asli dari Indonesia.
Djoko Pekik aliran apa?
Sejak penangkapannya, Djoko Pekik baru mulai aktif melakukan pameran pada sekitar 1900-an. Melalui gaya melukisnya yang khas lewat aliran realis ekspresif dengan dibumbui nilai-nilai kerakyatan.