Ada logo PDIP di mobil, Andrianto dipukuli pendukung calon bupati
Di antara massa tampak pria diduga calon bupati Kuansing, Indra Putra.
Andrianto (37), warga Desa Pulau Godang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), babak belur dihajar massa Tim Sukses Pemenangan calon bupati Kuansing Indra Putra dan wakilnya Komprehensif (IKO). Korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Sudah kami terima laporannya, dan sedang kami selidiki. Itu sudah kami periksa sejumlah saksi yang ada di TKP," ujar Kapolres Kuansing AKBP Edi Sumardi melalui pesan singkatnya kepada merdeka.com, Minggu (15/11).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
Andrianto melalui pengacaranya Nita Widyastutie mengatakan, penganiayaan yang dialami kliennya terjadi sepekan lalu. Saat itu mobil yang dikendarai Andrianto dan temannya Antoni didatangi orang tak dikenal.
"Tiba-tiba datang sejumlah orang mendatangi korban dan mengetuk pintu mobilnya," kata Nita.
Dia menjelaskan, mobil yang dikendarai Andrianto berhenti tepat di depan Posko Pemenangan calon bupati Kuansing Indra Putra. Namun karena mobil jenis Daihatsu Feroza tersebut terdapat gambar PDI Perjuangan, massa calon bupati Indra Putra mendatangi mereka. "Andrianto hanya diam dalam mobil, sedangkan temannya (Antoni) ditarik keluar mobil," terang Nita.
Andrianto yang masih di dalam mobil dihampiri massa, mereka merampas telepon genggam Andrianto. Menurutnya, diduga ada calon bupati Kuansing Indra Putra di antara massa yang menghampiri Andrianto. Salah seorang di antara mereka langsung memukul wajah Andrianto. "Melihat hal itu, massa yang sedang berkumpul di Posko itu langsung berbondong datang dan mengeroyok Andrianto yang saat itu masih berada dalam mobil," lanjutnya.
Malam itu juga Andrianto melapor kejadian yang dialaminya ke Polres Kuansing guna mengusut para pelaku yang menganiaya dan merampas telepon genggam miliknya.
Hingga saat ini, Polisi masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi Antoni rekan korban, termasuk tim Pemenangan calon bupati Kuansing, Indra Putra yang diduga menganiaya Andrianto.
(mdk/noe)