Ada nama Emil Dardak yang disiapkan Golkar dampingi Khofifah di Jatim

Adies mengaku, Golkar siap menjalankan amanat para kiai NU, dan tetap akan all-out memenangkan Khofifah.

Keputusan Partai Golkar untuk mengusung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur 2018, sudah final. Partai Beringin siap all-out bersama partai pengusung lainnya untuk memenangkan si Bunda Muslimat.

"Tentunya itu yang kami sampaikan. Kita hadir di sini (Surabaya), salah satunya ya itu (memenangkan Khofifah)," tegas Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa III DPP Partai Golkar, Adies Kadir, Minggu (22/10).

Adies mengatakan dalam rangka mengamankan, menjalankan, dan memenangkan Khofifah yang menjadi amanah partai, DPD Golkar Jawa Timur mulai merapatkan barisan. Sabtu (21/10) kemarin, sejak sore hingga malam, mereka menggelar rapat koordinasi di kantornya, Jalan A Yani, Surabaya.

"Di acara ini, kita ingin melihat kegiatan-kegiatan apa saja yang dlakukan DPD Partai Golkar Provinsi dan seluruh DPD II kabupaten/kota, sekaligus dalam rangka Hari Ulang Tahun Partai Golkar ke 53," jelas dia.

"Yang kedua, kami ditunjuk sebagai ketua pemenang Pemilu Jawa III, yang meliputi Provinsi Jawa Timur yang baru, tentunya kami ingin konsolidasi dan mendengar secara langsung apa-apa dan bagaimana kesiapan DPD Partai Golkar dalam menghadapi Pilkada 2018 yang akan datang," sambungnya.

Di Pilkada serentak di Jawa Timur tahun 2018 itu, ada 17 Pilkda kabupaten/kota dan satu Pilkada Provinsi. "Ya itu, yang intinya kehadiran kami hari ini, dalam rangka itu," tandasnya.

Terkait rekomendasi calon gubernur, Adies Kadir mengaku sudah final mengusung Khofifah. Meski belum menyerahkan SK tersebut kepada Khofifah. "Belum ada penyerahan rekom ke Khofifah. Karena kami, DPP Partai Golkar masih menunggu siapa calon wakil gubernur yang mendampingi Ibu Khofah," katanya.

Soal wakil untuk Khofifah, Adies mengaku, pihaknya menginginkan dari internal partainya. Khususnya bagi mereka yang mampu membantu mendongkrak suara Khofifah (berdasarkan hasil survei) untuk menandingi pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas yang sudah dideklarasikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Tapi tentunya kami mengkaji, masih mensurvei. Survei masih berjalan dan juga banyak pihak selain Golkar yang juga melakukan kajian-kajian terhadap calon beliau (Khofifah)," paparnya.

Sayang Adies enggan membocorkan nama-nama bakal calon yang akan disodorkan ke Khofifah. Dia hanya menyebut jumlah. Yaitu sekitar tujuh nama. "Mohon maaf, kami masih menyimpan nama-nama calon wakil tersebut. Yang pasti ada sekitar tujuh nama, bukan hanya dari internal tapi juga dari eksternal," katanya lagi.

Adies juga tidak memungkiri, dari tujuh nama yang akan disodorkan ke Khofifah itu ada nama Bupati Trenggalek, Emil Elestiyanto Dardak. "Emil, bagus. Surveinya cukup bagus. Tujuh nama itu ada birokrat, politisi, ada juga tokoh masyarakat, ada juga ulama," akunya.

Bagaimana seandainya tim 9 yang dipimpin KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) yang tengah menyiapkan nama calon wakil untuk Khofifah, ternyata bukan dari Golkar? Adies mengaku, Golkar siap menjalankan amanat para kiai NU tersebut, dan tetap akan all-out memenangkan Khofifah.

"Intinya adalah priortas pertama (calon wakil) adalah kader. Tapi kita tidak memaksakan itu, kalau Ibu Khofifah menghendaki calon lain, kita mendukung. Golkar selalu mendukung keputusan kiai," jelas dia.

"Kita tahu kultur pemilihan di Jawa Timur baik provinsi maupun kabuptaen/kota itu tidak lepas dari andil dan peran serta para kiai dan alim ulama. Tentunya kami, Partai Golkar akan mendengarkan masukan-masukan kiai. Mana kala (calon wakil usulan Golkar) harus digantikan apa yang menjadi keputusan bersama, Partai Golkar akan ikut," tandas Adies.