Ada Penampakan Baru di Stasiun Solo Balapan, Bakal Bikin Pengunjung Melihat ke Atas
Stasiun Solo Balapan juga menambah toilet baru di zona 3 yang dapat dimanfaatkan pelanggan KA sebelum melewati boarding gate.
Hal itu membuat Stasiun Solo Balapan kian ikonik
Ada Penampakan Baru di Stasiun Solo Balapan, Bakal Bikin Pengunjung Melihat ke Atas
Stasiun Solo Balapan kini memiliki ikon baru berupa Monumen Lokomotif D 301 76 di halaman depan.
Lokomotif kuno buatan Jerman tersebut diresmikan
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo didampingi KGPAA Mangkunegara X yang juga Komisaris PT KAI, Sabtu (7/10).
Saking uniknya, lokomotif ini bakal membuat pengunjung melihat ke atas.
- Stadion GBT Steril dari Kendaraan Pribadi saat Pembukaan Piala Dunia U-17 Besok, Begini Cara Naik Shuttle Bus Gratis tanpa Ribet
- Curhat Penumpang KRL: Manggarai jadi Stasiun Tersibuk, Tapi Ekskalator Kerap Mati
- Kota Solo Punya 5 Stasiun Kereta Api, Mana yang Tertua?
- Chek In Kereta Api Tak Lagi Butuh KTP, Bisa Lewat Pengenalan Wajah
EVP Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo mengatakan, keberadaan lokomotif tersebut sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan Monumen Lokomotif D 301 76 dipasang manis tepat di halaman depan Stasiun Solo Balapan yang dapat disaksikan pengunjung ataupun pejalan kaki.
merdeka.com
"Saya pikir ini akan sangat menarik untuk menjadi landmark atau penanda kawasan Stasiun Solo Balapan. Tentu juga membuat suasana stasiun yang notabene adalah gerbang kota menjadi semakin indah. Harapan kami bisa menjadi magnet untuk mendorong kunjungan ke Kota Solo serta membuat masyarakat semakin mencintai kereta api,"
kata EVP Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo.
Dikatakan Bambang, pendirian Monumen Lokomotif D 301 76 juga bertujuan mengedukasi masyarakat dan memberikan wawasan sejarah bagi masyarakat.
Lanjut dia, Lokomotif D301 adalah lokomotif diesel tipe hidrolik yang dibeli dari pabrik Krupp (Jerman) oleh DKA (Djawatan Kereta Api) sebanyak 80 unit pada tahun 1962.
Lokomotif yang mulai didinaskan pada tahun 1962 tersebut pernah digunakan di Jawa Tengah untuk menarik kereta campuran yang terdiri dari 2 kereta penumpang dan 3 gerbong barang pada rute Semarang-Demak-Rembang-Blora, Demak-Purwodadi-Gambringan, Yogyakarta-Magelang, Yogyakarta-Bantul, dan Purwosari-Wonogiri.
"Lokomotif yang identik dengan jalan rel ini berdampingan dengan jalan raya. Oleh karenanya Lokomotif D301 hanya diijinkan berjalan dengan kecepatan maksimum 25 km/jam," terangnya.
Hadirnya monumen lokomotif di Stasiun Solo Balapan juga akan membuat kawasan di sekitarnya menjadi lebih tertib, tertata dan indah sehingga para pengunjung stasiun dapat menikmatinya.
dokumentasi: Dok. Humas
"Monumen Lokomotif D 301 76 ini tentu menjadi kebanggaan bagi kita semua. Oleh karenanya, Daop 6 Yogyakarta mengajak masyarakat yang nantinya berkunjung. Sehingga ikut menjaga dengan tidak merusak fasilitas yang sudah tersedia, tidak melakukan corat-coret dan menjaga kebersihan di lokasi, serta menjaga ketertiban di area sekitar agar keindahan monumen lokomotif ini dapat terus kita nikmati bersama,"
kata EVP Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengungkapkan, Monumen Lokomotif D 301 76 tersebut merupakan inisiatif dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat diskusi dengan KAI.
"Ini merupakan perwujudan bagaimana kita ingin memberikan sesuatu tambahan monumen di Kota Solo yang merupakan kota budaya," katanya.
Didiek juga mengungkapkan dirinya didampingi KGPAA Mangkunegara X, bukan tanpa alasan. Yakni karena ada kedekatan antara Stasiun Solo Balapan dengan Pura Mangkunegan. Dimana berdirinya Stasiun Solo Balapan tahun 1870 merupakan prakarsa dari KGPAA Mangkunegara ke IV. Lokasi tersebut dulunya merupakan alun-alun Projo Mangkunegaran.
"Jadi hubungan antara pemerintah dan kereta api itu terus berlangsung sampai dengan saat ini dan kita terus kembangkan,"
kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo.
merdeka.com
Ke depan, lanjut Didiek, kolaborasi kolaborasi serupa akan terus dilakukan. Mengingat betapa pentingnya transportasi sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi.
"Kalau transportasinya lancar, integrasinya lancar, maka kunjungan wisata maupun kunjungan lainnya dalam rangka meningkatkan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition)
akan semakin tinggi. Sehingga wilayah Solo dan sekitarnya akan terus bertumbuh," harapnya.
KGPAA Mangkunegara X berharap menjadi awal penanda kerjasama, sinergi yang baik antara PT KAI dengan Pemkot Solo dan destinasi wisata, salah satunya Pura Mangkunegaran.
"Kereta Api ini kan perusahaan yang spesial menurut saya. Sangat inovatif dibawah kepemimpinan pak Dirut. Banyak sekali, ada Kereta Kompartemen, Luxury baru, kereta cepat, Panoramic, ada LRT, banyak sekali inovasinya. Sejarahnya pun juga kuat. Ini yang menurut saya spesial dari kereta api. Semoga bermanfaat untuk masyarakat,"
pungkasnya.
Sejumlah fasilitas baru
Bersamaan dengan berdirinya monumen lokomotif, Stasiun Solo Balapan juga menambah toilet baru di zona 3 yang dapat dimanfaatkan pelanggan KA sebelum melewati boarding gate.
Selain itu Stasiun Solo Balapan juga memiliki wajah baru ruang loket dan CS yang digeser ke arah barat agar terlihat oleh calon pelanggan yang baru masuk ke stasiun. Revitalisasi signage juga dilakukan Daop 6 untuk mempermudah calon pelanggan KA dalam mengakses moda transportasi KA.
Selain penataan stasiun, Daop 6 memberikan fungsi non commercial public space di Hall Stasiun Solo Balapan.
Hall Stasiun Solobalapan dapat digunakan masyarakat untuk mengadakan kegiatan yang tidak bersifat komersial seperti misalnya pertunjukan seni atau yang lainnya.
Terbaru, Daop 6 bersama komunitas Fujiguys Indonesia (FGI) mengadakan pameran fotografi dengan tema Circle of Service yang menampilkan foto-foto pelayanan Stasiun Solobalapan hasil jepretan dari para anggota FGI yang ikut dalam hunting foto beberapa waktu lalu.