Ada Si Cantik Berseragam Cokelat Menangis Keluar Dari Rumah Sambo, Ini Kata Putri
Fakta perempuan di rumah Bangka Ferdy Sambo diungkap Bharada E alias Richard Eliezer dalam sidang konfrontasi dengan Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.
Sidang kasus pembunuhan Brigadir J kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Kali ini, Putri Candrawathi dipanggil sebagai saksi untuk terdakwa Bripka Ricky Rizal Wibowo alias RR, Kuat Ma'ruf serta Bharada Richard Eliezer alias E.
Ketua Hakim Wahyu Iman Santoso mengungkit soal perempuan cantik berseragam cokelat keluar sambil menangis dari rumah Bangka, Jakarta Selatan milik Ferdy Sambo.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Siapa yang ikut berlibur bersama Femmy Permatasari? Femmy Permatasari menikmati liburan di Jepang bersama kedua anak perempuannya. Ia terlihat awet muda dan seperti sebaya dengan kedua anaknya.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Kapan Amy Qanita dan Farida Budyarti berumroh bersama? Gak cuma jalan-jalan aja, mereka juga sempet umrah bareng bulan Oktober kemarin, tapi sayangnya itu momen terakhir bareng mereka.
Awalnya, Santoso menanyakan kepada Putri yang dirinya sempat mencari seseorang hingga berputar-putar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan bersama Brigadir Yosua dan dan Bharada Richard. Namun Putri mengaku tidak pernah melakukan hal tersebut.
"Saudara berkeliling di Kemang bersama Yosua dan Richard untuk mencari seseorang berputar-putat akhirnya tidak sampai, kemudian saudara kembali ke jalan Bangka?," tanya Santoso di ruang sidang PN Jakarta Selatan, Senin (12/12)
"Tidak pernah Yang Mulia," bantah Putri.
"Tapi benar ga saudara kembali ke jalan bangka, Sebulan sebelum sekitar tanggal bulan juni?
?," tanya lagi Santoso.
"Bulan juni? Tidak pernah Yang Mulia," bantah Putri.
Putri mengatakan bahwa rumah yang di Jalan Bangka merupakan milik orangtuanya.
Santoso yang merasa tidak puas dengan jawaban saksi Putri, terus menanyakan di mana posisi istri Sambo saat itu. Pasalnya keterangan yang mengatakan bahwa putri sempat diajak berkeliling dengan Yosua dan Richard pernah diterangkan.
"Karena kemarin ada kesaksian yang mengatakan sebelum peristiwa ini, saudara pernah ngajak Yosua dan Richard keliling terus tidak jelas ke mana akhirnya kembali ke jalan bangka. Saudara bertemu dengan suami saudara. Dan pada saat itu keluarlah seroang perempuan dari rumah di Jalan Bangka. Tahu enggak peristiwa itu?
"Tidak Yang Mulia," tegas Putri.
Sebelumnya, ada perempuan cantik keluar sambil menangis dari rumah Bangka, Jakarta Selatan milik Ferdy Sambo. Bukan Putri Candrawathi, si Nyonya Sambo, melainkan si cantik berseragam cokelat.
Fakta perempuan di rumah Bangka Ferdy Sambo diungkap Bharada E alias Richard Eliezer dalam sidang konfrontasi dengan Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.
Sosok perempuan itu menjadi misteri. Pengacara keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat mendesak perempuan cantik itu diungkap.
Sebab, bisa jadi sosok itu yang menjadi motif Ferdy Sambo kalap, naik pitam hingga merencanakan pembunuhan Brigadir J.
"Karena pasca digepin istrinya si Putri Candrawathi kan dia nangis. Dan ada seorang laki-laki namanya Elben dipanggil koh Elben, nah ini siapa ini? Apa hubungannya Koh Elben?" kata Kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Martin Lukas Simanjuntak di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/12).
Martin menilai keharmonisan yang kerap dipamerkan Ferdy Sambo-Putri hanya pura-pura belaka, jika dikaitkan dengan peristiwa rumah Bangka dibeberkan Bharada E.
(mdk/ded)