Ade Armando beberkan survei SMRC sikap masyarakat Indonesia soal LGBT
Ade Armando beberkan survei SMRC sikap masyarakat Indonesia soal LGBT. "Dalam penelitian kami pada Maret 2016, mayoritas warga menganggap LGBT sekitar 57,7 persen punya hak hidup di Indonesia," kata Ade.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei untuk menggali sikap masyarakat tentang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Indonesia. Hasilnya, sekitar 57,7 persen masyarakat menilai kalangan LGBT punya hak hidup di Indonesia.
"Dalam penelitian kami pada Maret 2016, mayoritas warga menganggap LGBT sekitar 57,7 persen punya hak hidup di Indonesia. Dan sekitar 41,1 persen menilai LGBT tidak punya hak hidup di Indonesia," kata Direktur Media SMRC, Ade Armado di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, Kamis (25/1).
-
Apa yang dimaksud dengan LGBTQ? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan sebuah kelompok atau komunitas yang mengarah pada jenis identitas seksual selain heteroseksual.
-
Kenapa penting untuk memahami LGBTQ? Penting bagi masyarakat untuk mnegedukasi diri sendiri terkait isu LGBTQ yang ada di masyarakat. . Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap masyarakat bisa bijak dalam bersikap terhadap kelompok LGBTQ.
-
Bagaimana istilah LGBTQ digunakan untuk mengakui dan menghormati keragaman? LGBTQ digunakan untuk mengakui dan menghormati keragaman identitas gender dan orientasi seksual, serta untuk memperjuangkan hak-hak, penerimaan, dan kesetaraan bagi individu-individu dalam kelompok ini.
-
Apa itu gender dysphoria? Gender dysphoria mengacu pada perasaan tertekan dan ketidaknyamanan yang dialami seseorang ketika jenis kelamin yang ditetapkan tidak sesuai dengan identitas gender yang mereka miliki.
-
Kenapa gender dysphoria muncul? Timbulnya disforia gender sering terjadi pada masa kanak-kanak. Meskipun mekanisme pastinya tidak jelas, kita tahu bahwa anak-anak sudah diberi jenis kelamin sejak lahir. Jenis kelamin yang diberikan sejak lahir seharusnya menjadi penentu bagaimana mereka dibesarkan dan bagaimana orang lain berinteraksi dengan mereka. Seiring bertambahnya usia, mereka mungkin mulai merasakan ketidakcocokan antara identitas gender dengan jenis kelamin yang diberikan kepada mereka. Dalam beberapa kasus, ketidaksesuaian ini dapat menyebabkan perasaan gender dysphoria.
-
Kenapa karmin kontroversial? Meskipun dibuat dari bahan alami, namun pewarna karmin tidak lepas dari kontroversi.
Selanjutnya, sekitar 50 persen warga yang mengetahui LGBT menilai seharusnya pemerintah wajib melindungi. Dan sekitar 48,8 persen warga menilai bahwa tidak perlu kaum LGBT dilindungi pemerintah.
"Sekitar 50 persen warga yang tahu LGBT berpendapat bahwa pemerintah wajib melindungi LGBT sebagai warga negara seperti halnya warga negara yang lain," tambah Ade yang juga dosen Universitas Indonesia.
Banyak masyarakat juga merasa sangat terancam dengan kehadiran LGBT di lingkungan mereka.
"Terlihat sekitar 41,4 persen masyarakat merasa sangat terancam dan 9,4 persen tidak terancam dengan adanya LGBT," kata Ade.
Walaupun terlihat bahwa masyarakat merasa terancam. Tetapi publik juga tidak mendiskriminasi LGBT. Menurut Ade sekitar 57,7 persen warga beranggapan LGBT berhak hidup di Indonesia.
Kemudian, sekitar 45 persen warga menyatakan bersedia menerima jika ada LGBT dalam keluarga mereka. Namun jumlah yang tidak bisa menerima lebih banyak.
"Jumlah yang tidak bisa menerima dalam keluarganya terdapat 53,3 persen," ungkap Ade.
Survei soal penilaian publik nasional tentang LGBT di Indonesia dilakukan tiga kali yaitu 22-30 Maret 2016, 3-10 September 2017, dan 7-13 Desember 2017. Dengan jumlah sample sebanyak 1220 responden pasa masing-masing survei. Sementara, survei ini memiliki Magin of error tiap survei rata-rata +/- 3,2% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
LGBT dan isu aliran dana ke Indonesia
Diisukan transgender, begini reaksi Lucinta Luna kala diminta bukti KTP
Baleg DPR mengaku pernah dilobi LSM asing untuk godok RUU LGBT
Wakil Ketua MPR sebut ucapan Zulkifli Hasan jadi pengingat bahaya LGBT
Fadli Zon ingatkan hati-hati bicara di tahun politik