Ahli Harap Masyarakat Lebih Banyak Lihat Manfaat Vaksin Dibanding Kekurangannya
Pada pekan ini pemerintah mulai mendistribusikan vaksin AstraZeneca untuk mendukung program vaksinasi nasional di sejumlah daerah. Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan menyatakan bahwa idealnya untuk vaksin Covid-19 itu adalah yang efikasinya bagus, serta aman.
Pemerintah terus menggenjot pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 nasional. Salah satunya dengan mengusahakan pengadaan berbagai jenis vaksin untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi masyarakat Indonesia.
Pada pekan ini pemerintah mulai mendistribusikan vaksin AstraZeneca untuk mendukung program vaksinasi nasional di sejumlah daerah. Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan menyatakan bahwa idealnya untuk vaksin Covid-19 itu adalah yang efikasinya bagus, serta aman.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Vaksin apa saja yang melindungi kucing dari penyakit berbahaya? Vaksin pada kucing biasanya diberikan melalui suntikan di bawah kulit, dan beberapa juga ada yang diberikan sebagai tetes ke mata atau hidung. Vaksin kucing diberikan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit menular melalui stimulasi respon imun jika nantinya kucing Anda terkena infeksi.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
"Vaksin Astrazeneca memiliki efikasi yang sudah memenuhi kriteria. Penelitian di beberapa negara menunjukkan efikasi yang bervariasi antara 60-90 %, dan itu sudah memenuhi rekomendasi dari WHO yaitu di atas 50%. Lagipula vaksin Astrazeneca juga sudah dipakai di banyak tempat di Eropa dan banyak negara," kata Erlina, Kamis (25/3).
Menurut Erlina, sudah dilakukan penelitian yang menunjukkan bahwa efek samping tersebut tidak berhubungan dengan vaksin AstraZeneca.
"Untuk memastikan efektifitas, keamanan, meminimalkan efek samping, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) juga telah selesai melakukan kajian dan merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca ini," ujar dia.
Saat ini Indonesia berkepentingan secepatnya melaksanakan program vaksinasi Covid-19. Setidaknya dibutuhkan 180 juta jiwa penduduk untuk divaksinasi agar tercapai herd immunity.
"Untuk mencapai itu dibutuhkan vaksin dengan jumlah dosis yang sangat banyak. Pemerintah telah berusaha sedemikian rupa untuk mendapatkan vaksin-vaksin lainnya selain Sinovac dan AstraZeneca karena kebutuhan kita sangat banyak dan ini perlu kita apresiasi," ucap Erlina.
Dia meyakini bahwa vaksin-vaksin yang telah melewati uji klinis fase 3 dan telah mendapatkan izin dari WHO merupakan vaksin yang aman untuk digunakan.
"Vaksin AstraZeneca dan vaksin-vaksin lainnya yang telah melewati uji klinis fase 3 dan yang sudah mendapatkan izin dari WHO sudah aman. Kalaupun ada berita efek samping, selagi masih wajar, menurut saya tidak masalah. Saya mengimbau bagi masyarakat untuk termotivasi melakukan vaksinasi karena memang vaksinasi ini manfaatnya jauh lebih banyak dibandingkan kekurangannya," kata dia.
Erlina berharap masyarakat Indonesia untuk dapat memotivasi diri, keluarga, lingkungan sekitarnya untuk menjalani vaksinasi Covid-19. "Hingga saat ini, sudah 5 jutaan orang yang telah divaksinasi. Saya bisa mengatakan bahwa vaksinasi ini aman. Kalaupun kemudian ada berita sakit berat, itu sudah diklarifikasi tidak ada hubungannya dengan vaksin yang diberikan," ujar dia.
Dalam era informasi yang serba cepat seperti sekarang ini, Erlina menitip pesan agar masyarakat dapat cerdas dalam menerima suatu berita. Masyarakat tetap harus mencari referensi, serta melakukan konfirmasi dan klarifikasi.
"Jadi, jangan mendengar berita terus langsung bereaksi. Tapi perlu untuk mencermatinya, dan jika dibutuhkan, berdiskusilah dengan orang yang mengerti supaya tahu bagaimana harus bersikap," kata dia.
Erlina berharap agar percepatan pelaksanaan vaksinasi ini terus dilakukan oleh pemerintah, salah satu caranya dengan menambah tempat-tempat pelaksanaan vaksinasi, menambah jumlah vaksinator, dan juga waktu pelaksanaan vaksinasi yang tidak harus weekdays tetapi juga weekend dan hari libur.
"Tempatnya bukan saja rumah sakit dan puskesmas tetapi juga lebih memberdayakan tempat umum untuk mengadakan vaksinasi massal, seperti di pusat perbelanjaan, perkantoran, atau yang seperti di Gelora Bung Karno sekarang ini. Saya harap ini akan terus dimanfaatkan agar percepatan vaksinasi ini segera kita capai karena kita tujuannya menuju herd immunity. Kalau itu belum tercapai, maka resiko penularan akan terus terjadi," kata dia.
Dalam kondisi Indonesia yang membutuhkan banyak vaksin dan dukungan sebagian besar masyarakat untuk bersedia divaksinasi, Dr. Erlina berharap agar masyarakat tidak memilihmilih jenis vaksin yang akan diterima. "Pandemi ini sudah berjalan lebih dari satu tahun dan kita sudah banyak menderita. Jadi, tidak usahlah pilih-pilih. Gunakan vaksin yang tersedia. Vaksin yang tersedia itu menurut saya pasti sudah terjaga keamanannya, dan efikasinya pasti sudah memenuhi kriteria," tandasnya.
Baca juga:
ITAGI: Masyarakat Harus Percaya Keputusan Pemerintah Menggunakan Vaksin AstraZeneca
Eropa Hadapi Gelombang III Covid-19, Menteri Sri Mulyani Waspadai Dampak ke Indonesia
Kasus Aktif Covid-19 Menurun, Wamenkes Sebut Bukti Vaksinasi Kurangi Risiko
16 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia
Seniman adalah Aset Bangsa, Hanung Bramantyo Ungkap Kepedulian Negara Lewat Vaksin
Jokowi saat Tinjau Vaksinasi di Maluku Tengah: Tata Kelolanya Rapi dan Bagus