Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Apalagi, anak-anak Ahok disampaikannya masih kecil.
Ahok Cerita Dihia karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
- Megawati Ledek Ahok: Selotip Tetap Berjalan, Senengnya Ngerocos Aja
- Megawati Tunjuk Tunjuk Ahok Tutup Mulut: Perintah Ketum, Selotip, Nyerocos Aja!
- Ahok Ungkap Tugas yang Diberikan Megawati untuk Pilkada 2024
- Cerita di Balik Pengunduran Diri Ahok dari Komut Pertamina Singgung Megawati Rela Masuk Penjara
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok menceritakan kisahnya saat dihina ketika mengikuti Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. Hal ini disampaikan di hadapan para Ahokers di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat.
"Saya perlu cerita begini, orang bilang saya ini goblok ikut Megawati. Ngapain ikut nenek-nenek katanya. Kalau mau ikut, ikut pemenang dong, presiden dong, berkuasa toh. Saya jadi Komut, jadi dirut ini, kalau dirut dapat gajinya 100%, sekarang saya cuman dapat 45%. Bonusnya juga sama, habis dirut, kalau ini menang satu putaran, mungkin Maret reshuffle menteri ini," kata Ahok di lokasi, Minggu (4/2).
Apalagi, anak-anak Ahok disampaikannya masih kecil. Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
"Jadi apalagi dibilang anak-anakmu masih kecil, Jangan naif, jangan bodoh. ini kan teman baik. Makanya bagi saya sama seperti Ahokers, saya pun yang bernama Ahok kalau tidak berdiri atas kebenaran, keadilan, kejujuran peri kemanusiaan, tidak patut disebut Ahokers. Ini dasar kita ini," tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun tidak ingin, meskipun dirinya menjadi seorang kaya raya, akan tetapi membiarkan rakyat hanya mendapatkan bantuan sosial (bansos) dan bukan keadilan sosial.
"Negara ini didirikan dengan jelas Proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan mewujudkan bansos. Bansos itu hanya di jaman kerajaan, ketika rakyat harus minta belas kasihan raja. Raja menentukan siapa yang perlu dikasihani, Republik milik kita semua, kita berhak pajak yang kita bayar. Ini punya kita," ungkapnya.
Oleh karena itu, mantan Komisaris Utama PT Pertamina ini pun para Ahokers untuk bisa berdiri untuk memperjuangkan kebenaran hingga keadilan.
"Ini dasar dulu nih. Jadi siapapun sdr disini, ke ape jadi Ahokers? karena kita berdiri memperjuangkan apa itu kebenaran, apa itu keadilan, apa itu kejujuran apa itu peri kemanusiaan. Ini dasar kita, itu yang selalu Ibu Mega sampaikan kepada saya. mohon maaf kalau yang partainya beda," pungkasnya.