Ahok: Jokowi tidak tinggalkan Jakarta
Ahok menepis kampanye hitam bahwa dengan majunya Jokowi sebagai capres seolah-olah dia meninggalkan Jakarta.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta sudah sejak lama tidak suka dengan anggapan bahwa Jokowi dianggap meninggalkan Jakarta karena maju dalam pencalonan presiden Juli mendatang. Ahok menepis kampanye hitam bahwa dengan majunya Jokowi sebagai capres seolah-olah dia meninggalkan Jakarta.
Di depan ibu-ibu yang bertamu di Balaikota Jakarta, Selasa (24/6), seperti dikutip kompas.com, Ahok mengatakan, jika terpilih menjadi presiden tentu Jokowi akan tetap tinggal di Jakarta tepatnya di Istana Negara.
"Dia bukan meninggalkan Jakarta, cuma sedang berusaha supaya menguasai Medan Merdeka Utara (tempat Istana Negara)," kata Ahok kepada Ibu-ibu dari kelompok Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) yang sedang bertamu untuk menyampaikan keluhan mengenai penipuan investasi yang dilakukan GTIS.
Seperti juga yang diberitakan merdeka.com, ibu-ibu tersebut mengeluh kepada Ahok karena kepolisian tidak menunjukkan perkembangan dalam menangani kasus yang menimpa mereka. Tentu saja Ahok merasa bingung karena bukan wewenangnya mengintervensi pihak kepolisian.
"Oh nggak bisa, karena saya kasih tahu jujur sama ibu, polisi itu bukan di bawah gubernur," ujar Ahok kepada kelompok ibu-ibu tersebut, Selasa (24/6).
Ahok berkelakar dirinya bisa menekan kepolisian apabila telah menjadi presiden. Alasannya, kepolisian berada di bawah presiden.
"Kalau yang berurusan dengan polisi, tunggu saya jadi presiden, Bu. Sekarang saya tidak bisa mengatur polisi. Jadi kalau ibu minta tolong sama saya percuma. Karena polisi di bawah presiden," kata Ahok.
Ahok menambahkan keluhan tersebut akan disampaikan kepada presiden yang bakal terpilih nantinya. Mantan Bupati Belitung Timur ini merasa dekat dengan kedua calon presiden yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
"Makanya kalau Jokowi jadi lumayan. Kalau Prabowo jadi kasih tahu saya, karena saya orang partainya. Jadi tunggu saja," tegas Ahok.